Israel memandang Belanda sebagai negara sahabat "keduanya" di Eropa. Namun beberapa warga Yahudi Belanda, terutama seorang rabi senior justru kecewa dengan kemunduran Ratu Beatrix hari ini.
Tepat pada hari ini, Ratu Beatrix yang sudah berkuasa selama 33 tahun di Negeri Kincir Angin itu akan menyerahkan takhtanya ke putranya sulungnya yang berusia 45 tahun lewat upacara yang sangat megah. Namun beberapa warga Yahudi Belanda justru kurang senang dengan hal itu, karena mereka menjadwalkan perpisahan dengan Ratu Beatrix saat Hari Raya Yom Kippur. Ratu beatrix juga dijadwalkan akan berpidato di depan komunitas warga Yahudi.
"Warga Yahudi, lagi-lagi harus menghadapi realita yang tidak menyenangkan dan menyakitkan," ujar seorang rabi di Belanda, Binyomin Jacobs, seperti dikutip JTA, Selasa (30/4/2013).
Seperti diketahui, perayaan Yom Kippur akan berlangsung pada 14 September. Meski demikian, Jacobs dan rekannya akan hadir dalam upacara penobatan Raja Willem-Alexander di Amsterdam.
Jacobs dikabarkan sempat membicarakan acara tanggal 14 September itu dengan para pejabat di Istana Belanda. Acara tersebut akan dilaksanakan di Rotterdam, dan ribuan warga Yahudi Belanda akan mengucapkan perpisahannya pada ratu berusia 75 tahun itu.
Seperti diketahui, penobatan Raja Willem-Alexander akan berlangsung pada pukul 10.00 waktu setempat. Willem-Alexander adalah seorang yang cukup aktif ditataran internasional karena sempat menjadi penasihat Sekretaris Jenderal Perserikatan bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) untuk isu air dan sanitasi.
Pada 3 Juli 2001, pria berusia 45 tahun itu didera masalah kontroversi usai dirinya menikahi Máxima Zorreguieta. Perempuan itu tak lain adalah putri dari mantan anggota junta militer Argentina. Lewat pernikahannya dengan Máxima Zorreguieta, Pangeran Willem-Alexander dikaruniai tiga orang anak, Catharina-Amalia, Alexia dan Ariane.