MARAKNYA kasus kekerasan dalam rumah tangga membuat istri Kapolda Metro Jaya, Correta Putut Eko Bayuseno prihatin. Dia berharap para srikandi bisa mandiri sehingga tidak terlalu bergantung kepada suami
Dengan kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan, Coretta menyakini angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan bisa ditekan.
"Woman in power bisa menghindarkan wanita dari tindak kekerasan. Kekerasan dalam rumah tangga terjadi karena wanita tidak bersikap independen dan terlalu bergantung kepada pasangan. Makanya mereka jarang lapor kalau ada tindak kekerasan, padahal saya yakin banyak kejadiannya,'' tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2013)
Pendidikan, kata Coretta, menjadi kunci kemandirian perempuan. Semakin terdidik seorang wanita, maka semakin mudah dia mencapai kemandirian. Dengan pendidikan, perempuan juga akan memiliki visi dan cara pandang hidup yang baik. Ini akan menjadi bekal untuk mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga. ''Pendidikan sangat dibutuhkan bagi wanita,'' tegasnya.
Khusus untuk istri anggota kepolisian, kata dia, sebenarnya bisa membuat kreasi tertentu dan menciptakan penghasilan sendiri, sehingga tidak selalu bergantung mendapat nafkah dari sang suami. ''Alangkah baiknya jika mereka (wanita) membantu penghasilan suaminya,'' kata Correta.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan kasus KDRT terus mengalami peningkatan. Tercatat, selama tiga bulan, sejak Januari hingga Maret 2013, kasus KDRT di Indonesia mencapai 919 kasus. Dari jumlah ini, sebanyak 25 persen di antaranya dilakukan oleh suami terhadap istrinya.