Paparan hasil investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tidak lengkap beberapa waktu lalu ternyata menimbulkan berbagai pertanyaan dan dugaan bahwa banyak hal yang disembunyikan dari masalah ujian nasional (UN) tersebut. Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Dedi Gumilar, mengatakan bahwa hasil paparan investigasi yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pada Senin (13/5/2013) lalu membuktikan bahwa ada masalah besar yang disembunyikan.
"Ada apa dengan Mendikbud? Kenapa tidak memberi secara lengkap? Kalau tidak Inspektorat Jenderal saja rilis langsung ke publik," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2013).
Menurutnya, langkah yang diambil Kemdikbud terkait hasil investigasi UN ini menjadi senjata bagi Inspektorat Jenderal. Pasalnya, Inspektorat Jenderal telah melakukan tugasnya, tetapi eksekusi tidak ditegakkan sehingga kepercayaan publik akan menurun terhadap Inspektorat Jenderal.
"Sudah Pak Haryono umumkan saja kepada publik, atau kalau memang sudah tak sejalan, Irjen siap untuk ikut mundur juga. Ini reputasi Irjen juga dipertaruhkan," tegas Dedi.
Ia juga mengungkapkan bahwa Komisi X DPR RI tidak lagi didengar oleh pihak Kemdikbud. Oleh karena itu, terkait hasil investigasi ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak saat mengetahui bahwa yang dipaparkan ke publik dan dilaporkan ke Presiden Republik Indonesia oleh Mendikbud tidak utuh seperti yang diberikan Inspektorat Jenderal.
"Kemdikbud itu tidak mau dengar lagi. Tapi, ini kaitannya dengan masyarakat banyak. Jadi, harus dipaparkan utuh bukan dipilih-pilih seperti ini," tandasnya.