Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen (purn) Kiki Syahnakri, punya alasan kuat meragukan penyerang LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta dilakukan oknum-oknum Kopassus.
Kiki yang mengaku sangat mengenal karakteristik operasi Kopassus, menyatakan bahwa penembakan dengan mengobral puluhan peluru dan cara masuk ke lokasi LP Cebongan, bukan merupakan gaya operasi yang biasa dilakukan oleh Kopassus.
“Empat tahanan itu sudah tak berdaya di sel, dan pelaku memberondong dengan puluhan selongsong peluru. Anggota Kopassus tidak biasa seperti itu,” ujar Kiki.
Kiki melanjutkan, dari hasil temuan dan keterangan para saksi, dibutuhkan waktu total sekitar 15 menit oleh para penyerang. Bagi Kiki, jika itu dilakukan Kopassus, waktunya bisa lebih pendek lagi.
“Kopassus tidak biasa menyerang target tanpa mengirim telik sandi terlebih dulu. Kopassus selalu melakukan pengintaian sasaran terlebih dulu dan menaruh sandi di lokasi target operasi. Ini kan tidak, mereka gedor-gedor pintu utama dan sempat membawa sipir ke rumah kepala keamanan LP untuk mengambil kunci. Ini kurang rapi untuk Kopassus,” lanjut Kiki.
Namun Kiki menyerahkan semua penyelidikan kepada pihak berwenang untuk menelusuri siapa pelaku penyerangan sebenarnya.
“Lebih baik jangan memvonis siapa pelakunya. Kita tunggu saja, kan Polri sudah bekerja dan TNI AD sudah menerjunkan tim investigasi, hasilnya nanti yang menentukan,” pungkas Kiki