Reproduksi dan Pengelompokan bakteri – Perkembangbiakan bakteri
terjadi melalui pembelahan biner. Pembelahan biner berbeda dengan
proses mitosis pada sel eukariot. Pada pembelahan ini tidak terjadi
kondensasi kromosom dan pembentukan benang spindel. Umumnya, bakteri
hanya memiliki satu kromosom berbentuk sirkuler. Selama
pembelahan biner kromosom terduplikasi menjadi dua dan setiap kromosom
terpisah ke dua sisi sel. Selanjutnya, sitoplasma bertekuk ke dalam
memisahkan sel menjadi dua.
Reproduksi Bakteri. Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner (Gambar 2.16a). Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri
dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 × 1021 anakan
baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri
dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang
menguntungkan seperti di tempat berlumpur atau makanan yang lembap. Bakteri juga dapat bereproduksi dengan cara konjugasi.
Beberapa konjugasi bakteri menggunakan pili seksual. Proses konjugasi
dapat memproduksi kombinasi genetik baru dan menghasilkan bakteri dengan
sifat baru (Gambar 2.16b).
Gambar 2.16 Reproduksi pada bakteri. (a) Pembelahan biner pada bakteri Bacillus. (b) Perpindahan materi genetik yang terjadi selama konjugasi (reproduksi seksual).
Pengelompokan Eubacteria. Menurut Campbell (1998: 510), Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok, yaitu Proteobacteria, bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, dan Chlamydias.
1) Proteobacteria. Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri ungu kemoautotrof, Proteobacteria kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof.
2) Bakteri gram positif. Kelompok bakteri ini beberapa anggotanya dapat berfotosintesis dan sebagian lagi ada yang bersifat kemoheterotrof. Dapat berbentuk endospora ketika keadaan lingkungan kurang menguntungkan. Contoh bakteri ini misalnya Clostridium dan Bacillus.
3) Spirochetes. Bakteri ini memiliki bentuk sel heliks, memiliki panjang sampai 0,25 mm. Kelompok bakteri ini bersifat kemoheterotrof. Ada yang hidup bebas dan ada yang patogen seperti Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis.
4) Chlamydias. Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. Contohnya adalah Chlamydias trachomatis.
5) Cyanobacteria. Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karena itulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria. Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel dan berpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteria dahulu disebut ganggang hijau-biru. Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawar dan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin, tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembang biak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dari Cyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena. Perhatikan Gambar 2.17.
1) Proteobacteria. Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri ungu kemoautotrof, Proteobacteria kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof.
2) Bakteri gram positif. Kelompok bakteri ini beberapa anggotanya dapat berfotosintesis dan sebagian lagi ada yang bersifat kemoheterotrof. Dapat berbentuk endospora ketika keadaan lingkungan kurang menguntungkan. Contoh bakteri ini misalnya Clostridium dan Bacillus.
3) Spirochetes. Bakteri ini memiliki bentuk sel heliks, memiliki panjang sampai 0,25 mm. Kelompok bakteri ini bersifat kemoheterotrof. Ada yang hidup bebas dan ada yang patogen seperti Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis.
4) Chlamydias. Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. Contohnya adalah Chlamydias trachomatis.
5) Cyanobacteria. Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karena itulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria. Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel dan berpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteria dahulu disebut ganggang hijau-biru. Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawar dan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin, tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembang biak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dari Cyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena. Perhatikan Gambar 2.17.
Gambar 2.17 Contoh Cyanobacteria. (a) Anabaena, (b) scillatoria, dan (c) Spirulina.