Skip to main content

40 Ribu Peserta Bakal Ramaikan Porseni PGRI Sulsel di Barru



Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Barru terus menggenjot persiapan jelang perhelatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) PGRI tingkat Provinsi Sulsel.

Porseni PGRI Sulsel akan digelar di Kabupaten Barru, mulai 21-25 November 2019.

Sekretaris PGRI Barru, Irham Jalil mengatakan, kurang lebih 40 ribu peserta Porseni PGRI akan hadir di Kabupaten Barru

Peserta berasal dari 24 kabupaten dan kota se-Sulsel.

"Kami nyatakan Barru sudah siap. Siap untuk sukses jadi tuan rumah dan sukses pelaksanaan Porseni PGRI Sulsel 2019," kata Irham Jalil kepada hsaidbenmar.blogspot.com Jumat (1/11/2019).

Menurut Irham Jalil, persiapan Porseni PGRI Sulsel di Barru kini sudah mencapai 80 persen.

Diantaranya, fasilitas hunian untuk peserta setiap kontingen daerah, dan tempat pelaksanaan Porseni.

"Persiapan kita sisa 20 persen sebenarnya untuk pelaksanaan Porseni ini. Termasuk untuk akomodasi para atlet Barru, panitia juga sudah siapkan," ungkapnya.

Lanjut Irham, hunian atau pemondokan yang disiapkan untuk para peserta sekira 800 rumah

Pemondokan berlokasi di tiga kecamatan, yakni Barru, Balusu dan Tanete Rilau.

Sementara lokasi Porseni, dipusatkan di kota Barru.

"Untuk hunian kita pakai rumah warga. Dan lokasi pertandingan olahraga dan kegiatan seni, semua dilaksanakan di kota Barru," jelasnya

Kabag Kesra Barru itu menambahkan, beberapa item olahraga yang akan dipertandingkan, diantaranya voli, bulutangkis, takraw, tenis lapangan dan tenis meja.

Sementara untuk seni, ada kaligrafi, MTQ, nyanyi solo hingga lomba kreatifitas guru.

"InsyaAllah pak Gubernur Nurdin Abdullah yang akan buka langsung acara," imbuhnya.

PGRI Barru telah mengeluarkan berita acara mengenai pelaksanaan Porseni PGRI yang dipusatkan di Kabupaten Barru.

Dalam berita acara tersebut tertulis, anggota PGRI Barru, yakni mulai guru tingkat TK, hingga SLTA diharuskan menyumbang uang untuk membantu biaya pelaksanaan Porseni PGRI.

Angka sumbangan bervariasi, untuk pengawas TK, SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK, biaya sumbangan yang dikenakan sebesar satu juta rupiah.

Untuk guru ASN yang tersertifikasi sebesar Rp 750 ribu dan guru ASN yang tidak tersertifikasi Rp 550 ribu.

Namun, beberapa guru di Barru mengeluhkan soal sumbangan tersebut.

Hal itu karena angka yang dibebankan tersebut dinilai sangat tinggi.

Sekretaris PGRI Barru, Irham Jalil memberi penjelasan terkait sumbangan Porseni tersebut.

Ia mengatakan, angka atau nominal sumbangan yang ditetapkan PGRI Barru sudah menjadi kesepatakan bersama.

Yang diputuskan melalui kegiatan sosialisasi di aula kantor dinas pendidikan Barru, Jumat (5/7/2019).

"Hasil keputusan yang terkait dengan sumbangan itu sudah dipekati bersama, baik guru, kepala sekolah dan ketua PGRI ranting pada saat sosialisasi tadi," kata Irham Jalil kepada TribunBarru.com.

Adapun peruntukan sumbangan itu nantinya, akan digunakan untuk seluruh biaya pelaksanaan Porseni PGRI yang dilaksanakan November mendatang di Barru.

Tak hanya itu, sumbangan juga akan digunakan untuk keperluan kontingen PGRI Barru yang bertanding selama Porseni.

"Biaya yang ditanggung untuk kontingen itu adalah operasional, seperti biaya latihan, makan, kostum," sebutnya.

Bahkan, menurut Ketua PCNU Barru itu, PGRI Barru akan menyiapkan uang saku untuk para kontingen tersebut.

Namun, untuk jumlah uang saku yang diberikan belum ditentukan.

Sebab PGRI Barru akan mengkondisikan dana yang dipakai selama pelaksanaan Porseni PGRI nantinya.

"Yang pasti untuk saku kontingen kita juga siapkan. Tapi angkanya belum bisa ditahu berapa, karena kondisikan dengan dana yang ada," katanya.

Kemudian, Irham Jalil menyatakan bahwa sumbangan yang ditetapka PGRI Barru sebenarnya tidak tinggi dan juga tidak memberatkan

Sebab, dari uang sumbangan yang dimasukkan, Rp 250 ribu diantaranya akan dipakai sendiri oleh guru dan kepala sekolah.

"RP 250 ribu itu akan kembali ke mereka yang menyumbang. Kita ada kostum yang dibagikan dengan harga itu," ujarnya.

Tidak beratnya menurut Irham Jalil, karena PGRI Barru tidak meminta guru untuk membayar sumbangan sekaigus.

Akan tetapi, sumbangan itu bisa dicicil hingga angka yang ditetapkan sesuai kategori sudah cukup.

"Jadi bayarnya itu tidak harus langsung semua. Bisa dicicil," imbuhnya.

Irham Jalil juga menerangkan, biaya yang dibebankan ke guru tak lain untuk mensukseskan dan memeriahkan acara Porseni PGRI yang dipusatkan di Barru.

"Tentunya Barru yang ditunjuk sebagai tuan rumah Porseni PGRI tingkat Sulsel ini, kita ingin agar meriah dan berjalan sukses dengan meraih prsetasi. Makanya guru dan kepala sekolah diminta untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan di kegiatan ini," imbuhnya.

Irham Jalil tak menampik jika di Pemkab Barru sudah ada anggaran untuk pelaksanaan Porseni PGRI di Barru.

Disebutkan, anggaran dari Pemkab Barru yang disiapkan sebesar Rp 1,4 miliar.

Namun, Irham Jalil menyebut anggaran tersebut hanya diperuntukkan persiapan Porseni PGRI di Barru selaku panitia pelaksana.

"Adapun dana sumbangan yang terkumpul nanti itu untuk persiapan kontingen dan pelaksanaan kegiatannya," tandasnya.

"Langkah kita ke depan ini setelah sosialisasi. Kita ingin bertemu unsur Forkopimda seperti kejaksaan dan Polres bicarakan soal ini. Sekaligus sebagai bentuk transparansi dan akan dipertanggungjawabkan nantinya," tandasnya.

Popular posts from this blog

Ngewe ABG SMU yang Super Seksi

Cerita Seks Ngawek Hot Bangat yang akan kuceritakan di Bergairah.org ini adalah pengalamanku ngentot cewek sma bispak tapi aku akui toketnya gede banget dan amoi banget memeknya. Berawal dari aku yang dapat tender gede, aku dan temanku akhirnya ingin sedikit bersenang-senang dan mencoba fantasi seks baru dengan cewek-cewek abg belia. Akhirnya setelah tanya kesana kemari, ketemu juga dengan yang namanya Novi dan Lisa. 2 cewek ini masih sma kelas 3, tapi mereka sangat liar sekali. Baru kelas 3 sma aja udah jadi lonte perek dan cewek bispak. Apalagi nanti kalo dah gede ya ? memeknya soak kali ye   . Ahh tapi saya ga pernah mikirin itu, yang penting memeknya bisa digoyang saat ini dan bisa muasin kontol saya. Udah itu aja yang penting. Untuk urusan lainnya bukan urusan saya   . Aku segera mengambil HP-ku dan menelpon Andi, temanku itu. “Di.., OK deh gue jemput lu ya besok.. Mumpung cewek gue sedang nggak ada” “Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?” “Ke Sura

RPP MULOK PERTANIAN KELAS IX

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang bermuatan lokal (MuLok) untuk menanamkan pengetahuan tentang arti penting kesetimbangan lingkungan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip Pertanian Organik diantaranya Budidaya Tanaman dengan Menggunakan Pupuk Organik. Naskah berikut saya sadur dari presentasi seorang guru SLTP di sebuah web (mohon maaf, karena filenya sudah cukup lama saya tidak sempat menyimpan alamat webnya). "Arti Penting Pertanian Organik", itu dia phrase (rangkaian) kata kuncinya. Berikut merupakan contoh Mulok Bidang Pertanian untuk SLTP. RINCIAN MINGGU EFEKTIF                                                 Mata Pelajaran       : Muatan Lokal Pertanian                                                 Satuan Pendidikan : SMP                                                 Kelas/Semester       : IX/II                                                 Tahun Pelajaran    : 2011/2012  1.        Jumlah Minggu Efektif No Bulan Banyaknya Minggu

Kisah cinta antara Nurfitria Sekarwilis Kusumawardhani Gobel dengan Timur Imam Nugroho

Kisah cinta antara Nurfitria Sekarwilis Kusumawardhani Gobel atau yang akrab disapa dengan Annie dengan Timur Imam Nugroho atau Imung, sangatlah panjang. Mereka mengawali perkenalan mereka sejak lima tahun, di Australia. Saat itu keduanya sedang menimba ilmu di Australia. Timur merupakan kakak kelas dari Anni, dari situ keduanya saling mengenal satu sama lain, dan akhirnya memutuskan untuk pacaran. “Kita awalnya saling berkenalan, lalu memutuskan untuk kenal lebih dekat sudah sejak 5 tahun lalu,” ungkap Annie, saat diwawancarai Gorontalo Post, di rumah adat Dulohupa, Jumat (23/9). Anni mengatakan selama 5 tahun masa perkenalan tentunya mereka sudah banyak mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga mereka selalu berusaha untuk saling melengkapi. Lima tahun merupakan waktu yang sangat cukup, hingga akhirnya keduanya saling memutuskan untuk melangsungkan pernikahan pada tanggal 17 September 2016, di Kalibata, Jakarta. Annie merupakan lulusan dari RMIT University, Bachelo