CONTOH TEKS CERITA FANTASI IRISAN SINGKAT
berikut adalah contoh teks cerita fantasi irisan singkat yang dimana sebagiannya tidak terjadi di dunia nyata.
Pagi ini Siska ingin sekali bersepeda ke sekolah. Tidak biasanya ia bersepeda, meski jarak dari rumahnya ke sekolah terbilang dekat, tetapi jalan yang harus ia lalui sangatlah padat. Ibunya berpesan agar berhati-hati menyeberang dan langsung pulang ketika pulang.
Siska berangkat lebih awal pagi ini karena jalanan lumayan sepi dan belum banyak kendaraan yang melintas. Sesampainya di perempatan, Siska menuju ke ruang tunggu sepeda yang berada di depan traffic light.
Ketika lampu hijau menyala, dengan sigap menaiki sepedanya. Tiba-tiba dari sebelah kirinya melintas sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Siska terkejut dan jatuh. Kepalanya terbentur pembatas jalan. Siska terbangun dan terkejut melihat sekelilingnya,
banyak sekali bunga berwarna-warni dan indah. Siska mencium salah satu bunga dan ingin sekali memetiknya. Tetapi, rasanya sayang sekali jika dipetik. Bunga ini tetap akan indah apabila tetap di tangkainya. Di sekitarnya tampak banyak kupu-kupu yang indah.
Dan tiba-tiba, muncul seekor kelinci berwarna merah muda. Kelinci itu mendekati Siska, dan berkata, “Kenapa kamu ke sini? Tempat kamu bukan di sini.”
Siska heran mendengar perkataan kelinci tersebut. “Kenapa saya tidak boleh berada di sini? Saya senang berada di sini. Sangat indah,” kata Siska pelan.
Kelinci itu menggandengnya, “Ikutlah aku.”
Siska mengikutinya tanpa banyak bertanya. Matanya masih menikmati indahnya bunga dan kupu-kupu yang berterbangan.
“Pulanglah. Ibumu menunggumu,” kata si kelinci sambil menunjuk sebuah jalan.
“Ibu?” tanya Siska bingung.
“Iya. Ibumu.
Ibumu menangis dan memanggil nama-namamu semalaman,” kata kelinci itu sambil mendorong Siska untuk jalan terus.
“Ibu?” guman Siska sambil membayangkan ibunya menangis, ibunya yang ia kasihi, ibunya yang selalu menemaninya setelah kepergian ayahnya. Samar-samar Siska mendengar suaranya ibunya memanggil namanya. Ia berlari ke arah suara ibunya.
“Ibu! Ibu!”
“Kamu sudah sadar, Nak?” kata ibunya pelan sambil mengecup tangann kanan Siska.
“Ibu?” kata Siska pelan.
“Syukurlah, Nak. Kamu telah sadar kita harus juga berhati-hati dengan orang lain, ” kata ibunya sambil tersenyum.
CONTOH TEKS CERITA FANTASI KELAS 7 BAHASA INDONESIA
berikut adalah contoh teks cerita fantasi kelas 7 tentang kekuatan biru ekor naga bahasa indonesia.
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susulmenyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai ….! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras.
LALU
Setelah itu dia beranjak mandi. Sarapan dengan sepotong roti selai. Dan segelas susu vanilla. Setelah itu dia memanaskan mobinya dan pergi ke kantor polisi untuk melapor apa yang telah dialaminya semalam.
“memang begitukah?” tanya pak polisi.
“iya pak, dia sering menggangguku tiap malam. Dia belum tenang pak di alam sana. Ayolah pak, bantu saya untuk memecahkan misteri ini.” jawab gadis.
“baiklah, secepatnya akan kami urus masalah itu. Apakah anda pernah melihat orang yang bernama Pally dan kawannya?” tanya pak polisi.
“memang, pak saya belum pernah melihat mereka. Tetapi sekarang dia menjadi aktris terkenal di sanggar teater Werog. Sekarang dia masih berkeliaran. Saya takut, dia akan membunuh lebih banyak insan yang tidak bersalah.” jawab gadis.
“sekarang anda ikut kami untuk mencari orang itu” tawar bapak polisi.
“ya” jawabnya singkat.
Setelah beberapa jam mencari sanggar teater Werog, akhirnya sanggarnya berhasil ditemukan. Pak polisi langsung mencari orang yang benama Pally dengan bertanya pada ketua teaternya.
“maaf, adakah yang bernama Pally di sanggar ini?” tanya pak polisi.
“ada pak” jawab ketua sanggar.
Langsung Pally ditangkap dan dihukum dengan hukuman gantung. Hantu Goblin Hot akhirnya tenang di alamnya.
CONTOH TEKS CERITA FANTASI IRISAN SINGKAT
berikut adalah contoh teks cerita fantasi irisan singkat yang dimana sebagiannya tidak terjadi di dunia nyata.
Pagi ini Siska ingin sekali bersepeda ke sekolah. Tidak biasanya ia bersepeda, meski jarak dari rumahnya ke sekolah terbilang dekat, tetapi jalan yang harus ia lalui sangatlah padat. Ibunya berpesan agar berhati-hati menyeberang dan langsung pulang ketika pulang.
Siska berangkat lebih awal pagi ini karena jalanan lumayan sepi dan belum banyak kendaraan yang melintas. Sesampainya di perempatan, Siska menuju ke ruang tunggu sepeda yang berada di depan traffic light.
Ketika lampu hijau menyala, dengan sigap menaiki sepedanya. Tiba-tiba dari sebelah kirinya melintas sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Siska terkejut dan jatuh. Kepalanya terbentur pembatas jalan. Siska terbangun dan terkejut melihat sekelilingnya,
banyak sekali bunga berwarna-warni dan indah. Siska mencium salah satu bunga dan ingin sekali memetiknya. Tetapi, rasanya sayang sekali jika dipetik. Bunga ini tetap akan indah apabila tetap di tangkainya. Di sekitarnya tampak banyak kupu-kupu yang indah.
Dan tiba-tiba, muncul seekor kelinci berwarna merah muda. Kelinci itu mendekati Siska, dan berkata, “Kenapa kamu ke sini? Tempat kamu bukan di sini.”
Siska heran mendengar perkataan kelinci tersebut. “Kenapa saya tidak boleh berada di sini? Saya senang berada di sini. Sangat indah,” kata Siska pelan.
Kelinci itu menggandengnya, “Ikutlah aku.”
Siska mengikutinya tanpa banyak bertanya. Matanya masih menikmati indahnya bunga dan kupu-kupu yang berterbangan.
“Pulanglah. Ibumu menunggumu,” kata si kelinci sambil menunjuk sebuah jalan.
“Ibu?” tanya Siska bingung.
“Iya. Ibumu.
Ibumu menangis dan memanggil nama-namamu semalaman,” kata kelinci itu sambil mendorong Siska untuk jalan terus.
“Ibu?” guman Siska sambil membayangkan ibunya menangis, ibunya yang ia kasihi, ibunya yang selalu menemaninya setelah kepergian ayahnya. Samar-samar Siska mendengar suaranya ibunya memanggil namanya. Ia berlari ke arah suara ibunya.
“Ibu! Ibu!”
“Kamu sudah sadar, Nak?” kata ibunya pelan sambil mengecup tangann kanan Siska.
“Ibu?” kata Siska pelan.
“Syukurlah, Nak. Kamu telah sadar kita harus juga berhati-hati dengan orang lain, ” kata ibunya sambil tersenyum
CONTOH TEKS CERITA FANTASI KELAS 7 BAHASA INDONESIA
berikut adalah contoh teks cerita fantasi kelas 7 tentang kekuatan biru ekor naga bahasa indonesia.
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susulmenyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai ….! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras.
LALU
Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nataga dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
CONTOH TEKS CERITA FANTASI SINGKAT 3 & 5 PARAGRAF
berikut adalah contoh teks cerita fantasi 3 paragraf tentang putri hutan bernama nabila
Disebuah hutan yang rindang. ada Putri hutan yang bernama Nabila. Putri Nabila senang sekali bermain di hutan.
Suatu hari Putri Nabila tidak melihat Keluarga Kelinci. Putri Nabila bertanya dalam hati. Kemana perginya Keluarga Kelinci?
Beberapa jam kemudian, Putri Nabila melihat Keluarga Kelinci terjebak di jebakan para pemburu hewan. Putri Nabila pun menolong Keluarga Kelinci itu. Ia mengambil ranting kayu yang tajam dan menyelamatkan Keluarga elinci tersebut.
TAMAT
Contoh teks Fantasi 5 paragraf
Pagi itu, awan hitam mengepung kota hujan. Orang-orang kerja. Orang-orang sekolah. Orang-orang dagang. Orang-orang melakukan apa pun yang mereka suka. Tidak ada yang terganggu dengan awan itu. Namun, di balik sebuah jendela hotel, seorang gadis yang baru saja bangun tidur meneteskan hujan dari matanya. Awan hitam yang mengepung kota itu pindah ke dalam kamarnya.
“Sejak itu, hujan tidak pernah turun lagi di kota hujan,” kata seorang pendongeng. Para pendengar bertanya, apa yang terjadi? Kata pendongeng itu, “Hujan yang turun dari matanya membasahi lantai kamar hotel, lalu mengalir ke lubang-lubang pembuangan. Akar-akar pohon tak bersedia menampung hujan yang turun dari matanya.”
Pawang hujan diundang untuk menghentikan hujan yang merinai dari matanya. Namun, tiada seorang pun yang mampu menghentikannya. Kota itu mulai digenangi air hujan. Pompa-pompa air tak berdaya menyedot genangannya sebab sungai tak bersedia mengalirkannya ke lautan.
“Kota itu tenggelam, meski hujan tidak pernah lagi turun di kota itu,” kata pendongeng mengakhiri ceritanya sebelum mendayung sampannya, meninggalkan para pendengar yang masih termenung di perahunya masing-masing. “Hei!” kata seseorang dari atas perahunya, “Kau tahu di mana kami bisa menemui gadis itu?” Pendongeng itu mengangkat bahu, terus mendayung di antara ranting-ranting pohon dan atap-atap bangunan.
berikut adalah contoh teks cerita fantasi irisan singkat yang dimana sebagiannya tidak terjadi di dunia nyata.
Pagi ini Siska ingin sekali bersepeda ke sekolah. Tidak biasanya ia bersepeda, meski jarak dari rumahnya ke sekolah terbilang dekat, tetapi jalan yang harus ia lalui sangatlah padat. Ibunya berpesan agar berhati-hati menyeberang dan langsung pulang ketika pulang.
Siska berangkat lebih awal pagi ini karena jalanan lumayan sepi dan belum banyak kendaraan yang melintas. Sesampainya di perempatan, Siska menuju ke ruang tunggu sepeda yang berada di depan traffic light.
Ketika lampu hijau menyala, dengan sigap menaiki sepedanya. Tiba-tiba dari sebelah kirinya melintas sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Siska terkejut dan jatuh. Kepalanya terbentur pembatas jalan. Siska terbangun dan terkejut melihat sekelilingnya,
banyak sekali bunga berwarna-warni dan indah. Siska mencium salah satu bunga dan ingin sekali memetiknya. Tetapi, rasanya sayang sekali jika dipetik. Bunga ini tetap akan indah apabila tetap di tangkainya. Di sekitarnya tampak banyak kupu-kupu yang indah.
Dan tiba-tiba, muncul seekor kelinci berwarna merah muda. Kelinci itu mendekati Siska, dan berkata, “Kenapa kamu ke sini? Tempat kamu bukan di sini.”
Siska heran mendengar perkataan kelinci tersebut. “Kenapa saya tidak boleh berada di sini? Saya senang berada di sini. Sangat indah,” kata Siska pelan.
Kelinci itu menggandengnya, “Ikutlah aku.”
Siska mengikutinya tanpa banyak bertanya. Matanya masih menikmati indahnya bunga dan kupu-kupu yang berterbangan.
“Pulanglah. Ibumu menunggumu,” kata si kelinci sambil menunjuk sebuah jalan.
“Ibu?” tanya Siska bingung.
“Iya. Ibumu.
Ibumu menangis dan memanggil nama-namamu semalaman,” kata kelinci itu sambil mendorong Siska untuk jalan terus.
“Ibu?” guman Siska sambil membayangkan ibunya menangis, ibunya yang ia kasihi, ibunya yang selalu menemaninya setelah kepergian ayahnya. Samar-samar Siska mendengar suaranya ibunya memanggil namanya. Ia berlari ke arah suara ibunya.
“Ibu! Ibu!”
“Kamu sudah sadar, Nak?” kata ibunya pelan sambil mengecup tangann kanan Siska.
“Ibu?” kata Siska pelan.
“Syukurlah, Nak. Kamu telah sadar kita harus juga berhati-hati dengan orang lain, ” kata ibunya sambil tersenyum.
CONTOH TEKS CERITA FANTASI KELAS 7 BAHASA INDONESIA
berikut adalah contoh teks cerita fantasi kelas 7 tentang kekuatan biru ekor naga bahasa indonesia.
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susulmenyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai ….! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras.
LALU
Setelah itu dia beranjak mandi. Sarapan dengan sepotong roti selai. Dan segelas susu vanilla. Setelah itu dia memanaskan mobinya dan pergi ke kantor polisi untuk melapor apa yang telah dialaminya semalam.
“memang begitukah?” tanya pak polisi.
“iya pak, dia sering menggangguku tiap malam. Dia belum tenang pak di alam sana. Ayolah pak, bantu saya untuk memecahkan misteri ini.” jawab gadis.
“baiklah, secepatnya akan kami urus masalah itu. Apakah anda pernah melihat orang yang bernama Pally dan kawannya?” tanya pak polisi.
“memang, pak saya belum pernah melihat mereka. Tetapi sekarang dia menjadi aktris terkenal di sanggar teater Werog. Sekarang dia masih berkeliaran. Saya takut, dia akan membunuh lebih banyak insan yang tidak bersalah.” jawab gadis.
“sekarang anda ikut kami untuk mencari orang itu” tawar bapak polisi.
“ya” jawabnya singkat.
Setelah beberapa jam mencari sanggar teater Werog, akhirnya sanggarnya berhasil ditemukan. Pak polisi langsung mencari orang yang benama Pally dengan bertanya pada ketua teaternya.
“maaf, adakah yang bernama Pally di sanggar ini?” tanya pak polisi.
“ada pak” jawab ketua sanggar.
Langsung Pally ditangkap dan dihukum dengan hukuman gantung. Hantu Goblin Hot akhirnya tenang di alamnya.
CONTOH TEKS CERITA FANTASI IRISAN SINGKAT
berikut adalah contoh teks cerita fantasi irisan singkat yang dimana sebagiannya tidak terjadi di dunia nyata.
Pagi ini Siska ingin sekali bersepeda ke sekolah. Tidak biasanya ia bersepeda, meski jarak dari rumahnya ke sekolah terbilang dekat, tetapi jalan yang harus ia lalui sangatlah padat. Ibunya berpesan agar berhati-hati menyeberang dan langsung pulang ketika pulang.
Siska berangkat lebih awal pagi ini karena jalanan lumayan sepi dan belum banyak kendaraan yang melintas. Sesampainya di perempatan, Siska menuju ke ruang tunggu sepeda yang berada di depan traffic light.
Ketika lampu hijau menyala, dengan sigap menaiki sepedanya. Tiba-tiba dari sebelah kirinya melintas sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Siska terkejut dan jatuh. Kepalanya terbentur pembatas jalan. Siska terbangun dan terkejut melihat sekelilingnya,
banyak sekali bunga berwarna-warni dan indah. Siska mencium salah satu bunga dan ingin sekali memetiknya. Tetapi, rasanya sayang sekali jika dipetik. Bunga ini tetap akan indah apabila tetap di tangkainya. Di sekitarnya tampak banyak kupu-kupu yang indah.
Dan tiba-tiba, muncul seekor kelinci berwarna merah muda. Kelinci itu mendekati Siska, dan berkata, “Kenapa kamu ke sini? Tempat kamu bukan di sini.”
Siska heran mendengar perkataan kelinci tersebut. “Kenapa saya tidak boleh berada di sini? Saya senang berada di sini. Sangat indah,” kata Siska pelan.
Kelinci itu menggandengnya, “Ikutlah aku.”
Siska mengikutinya tanpa banyak bertanya. Matanya masih menikmati indahnya bunga dan kupu-kupu yang berterbangan.
“Pulanglah. Ibumu menunggumu,” kata si kelinci sambil menunjuk sebuah jalan.
“Ibu?” tanya Siska bingung.
“Iya. Ibumu.
Ibumu menangis dan memanggil nama-namamu semalaman,” kata kelinci itu sambil mendorong Siska untuk jalan terus.
“Ibu?” guman Siska sambil membayangkan ibunya menangis, ibunya yang ia kasihi, ibunya yang selalu menemaninya setelah kepergian ayahnya. Samar-samar Siska mendengar suaranya ibunya memanggil namanya. Ia berlari ke arah suara ibunya.
“Ibu! Ibu!”
“Kamu sudah sadar, Nak?” kata ibunya pelan sambil mengecup tangann kanan Siska.
“Ibu?” kata Siska pelan.
“Syukurlah, Nak. Kamu telah sadar kita harus juga berhati-hati dengan orang lain, ” kata ibunya sambil tersenyum
CONTOH TEKS CERITA FANTASI KELAS 7 BAHASA INDONESIA
berikut adalah contoh teks cerita fantasi kelas 7 tentang kekuatan biru ekor naga bahasa indonesia.
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susulmenyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai ….! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras.
LALU
Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nataga dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
CONTOH TEKS CERITA FANTASI SINGKAT 3 & 5 PARAGRAF
berikut adalah contoh teks cerita fantasi 3 paragraf tentang putri hutan bernama nabila
Disebuah hutan yang rindang. ada Putri hutan yang bernama Nabila. Putri Nabila senang sekali bermain di hutan.
Suatu hari Putri Nabila tidak melihat Keluarga Kelinci. Putri Nabila bertanya dalam hati. Kemana perginya Keluarga Kelinci?
Beberapa jam kemudian, Putri Nabila melihat Keluarga Kelinci terjebak di jebakan para pemburu hewan. Putri Nabila pun menolong Keluarga Kelinci itu. Ia mengambil ranting kayu yang tajam dan menyelamatkan Keluarga elinci tersebut.
TAMAT
Contoh teks Fantasi 5 paragraf
Pagi itu, awan hitam mengepung kota hujan. Orang-orang kerja. Orang-orang sekolah. Orang-orang dagang. Orang-orang melakukan apa pun yang mereka suka. Tidak ada yang terganggu dengan awan itu. Namun, di balik sebuah jendela hotel, seorang gadis yang baru saja bangun tidur meneteskan hujan dari matanya. Awan hitam yang mengepung kota itu pindah ke dalam kamarnya.
“Sejak itu, hujan tidak pernah turun lagi di kota hujan,” kata seorang pendongeng. Para pendengar bertanya, apa yang terjadi? Kata pendongeng itu, “Hujan yang turun dari matanya membasahi lantai kamar hotel, lalu mengalir ke lubang-lubang pembuangan. Akar-akar pohon tak bersedia menampung hujan yang turun dari matanya.”
Pawang hujan diundang untuk menghentikan hujan yang merinai dari matanya. Namun, tiada seorang pun yang mampu menghentikannya. Kota itu mulai digenangi air hujan. Pompa-pompa air tak berdaya menyedot genangannya sebab sungai tak bersedia mengalirkannya ke lautan.
“Kota itu tenggelam, meski hujan tidak pernah lagi turun di kota itu,” kata pendongeng mengakhiri ceritanya sebelum mendayung sampannya, meninggalkan para pendengar yang masih termenung di perahunya masing-masing. “Hei!” kata seseorang dari atas perahunya, “Kau tahu di mana kami bisa menemui gadis itu?” Pendongeng itu mengangkat bahu, terus mendayung di antara ranting-ranting pohon dan atap-atap bangunan.