ILUSATRASI
Siswi berinisial S (16) dan ketiga teman perempuannya N, F dan FR diduga menjadi korban pemerkosaan oleh bapak kosnya, EN (38).
Mengutip Tribun Jeneponto, Selasa (12/3) akibat perbuatan cabulnya ini kini EN diamankan oleh Polres Jenenponto.
Kepada awak media, S menceritak kronologi kejadian.
Saat itu S sedang menyapu di rumah indekosnya milik EN yang bertempat di Kecamatan Binamu.
Ia dan N, F serta FR memang satu kos di sana.
Tiba-tiba saja saat menyapu datanglah ibu kos yang tidak lain adalah istri EN.
Ibu kos menawarkan empat es teler untuk S bersama tiga temannya.
“Saat itu saya sedang menyapu, lalu datang istrinya bawa es teler. Istrinya bilang ini es teler buat kamu minum sama temanmu. Lalu saya bagi es itu dan kami minum,” kata S, Jumat (8/3).
Tak ada kecurigaan apapun, S bersama tiga temannya meminum es teler pemberian ibu kos.
Usai meminumnya, empat siswi itu kepalanya pusing.
Mereka kemudian memutuskan masuk kamar untuk beristirahat.
“Tidak lama kemudian setelah esnya habis saya merasa pusing dan saya masuk kamar,” ujar S.
Mereka sudah tak merasakan apa-apa lagi saat itu.
“Saat habis minum es itu sudah tidak ada lagi yang saya rasakan,” jelasnya.
Dua jam kemudian S terbangun dari pingsannya
Bak disambar geledek di siang bolong, S mendapati dirinya terbangun di pelukan bapak kosnya, EN.
Lebih syok lagi S mendapati celananya sudah melorot.
S juga mengaku kemaluannya merasakan sakit.
Mendapati hal itu, S dan ketiga rekannya segera melapor ke Polres Jeneponto.
Kita sudah mengamankan terduga pelaku dan dalam proses sidik,” kata Kapolres Jeneponto AKP Boby Rachman melalui pesan WhatsApp, Sabtu (9/3/).
Diketahui pelaku EN (38) bekerja sebagai wiraswasta dan tinggal di sebuah ruko di kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Atas peristiwa ini puluhan keluarga korban mendatangi Mapolres Jenepontountuk menuntut keadilan.
Salah seorang keluarga Nur Alim mengaku tujuannya ke Mapolres Jeneponto untuk meminta keadilan.
“Tujuan dari pada kedatangan kami kemari untuk meminta keadilan, di mana keadilan harus ditegakka seadil-adilnya sesuai perlakuan terduga pelaku terhadap keluarga kami,” kata Nur Alim, Sabtu (9/3/2019).
Alim menduga jika es teler yang diberikan kepada S dan tiga rekannya sudah terlebih dahulu dibubuhi obat bius.
“Kita meminta kepada Polres Jeneponto untuk melakukan pemeriksaan terhadap dugaan obat yang diberikan juga dilakukan visum terhadap keempat korban,” jelasnya.
Diketahui S dan tiga rekannya sengaja indekos karena sedang Praktik Kerja Lapangan (PKL) di salah satu sekolah di Jeneponto.