Kekosongan kursi Wakil Bupati Kabupaten Barru kini terus menjadi polemik yang berkepanjangan, bahkan komunikasi politik antar partai pengusung Idris Syukur-Suardi Saleh tak kunjung menemukan titik terang.
Hal tersebutlah yang membuat polemik berkepanjangan, belum lagi adanya kabar, peran Bupati Barru Suardi Saleh yang tidak menginginkan adanya pihak yang akan menduduki jabatan wakil Bupati Barru.
Sebab kursi wakil bupati terisi maka secara Politik akan mengacaukan mengacaukan langkah politik Suardi Saleh yang kemungkinan besar akan kembali akan maju pada Pilkada Barru 2020 mendatang.
Menanggapai kabar tersebut sekretaris DPD Hanura Sulsel Afandi Agusman, menganggap walaupun isu tersebut betul ada, dia menilai hal itu tidak akan berpengaruh dalam pengisian kursi wakil BUpati Barru, mengingat keputusan siapa yang akan menduduki jabatan sebagai wakil adalah partai pengusung, dan jelas hal itu juga tertuang dalam UU.
“Saya rasa kalau pun isu tersebut betul adanya, saya yakin langkah politik tersebut tak dapat mempengaharui sikap politi dari parpol pengusung, yang jelas siapa pun yang nantinya menduduki jabatan tersebut jelas berasal dari aprtai koalisi, dan kursi wabup harus terisi,” Jelasnya
Olehnya dia meminta kepada kader partai Hanura di Kabupaten Barru khsusunya legislator Hanura untuk tidak bermain mata dengan siapa saja yang mencoba menghalangi porses penentuan calon wakil bupati Barru.
Sebab disebutkannya jika proses penentuan calon wakil Bupati Barru kemungkikan besar akan dilakukan dengan dengan cara vooting, meskipun lobi-lobi politik masih terus dilakukan bersama dengan parpol pengusung lainnya
Disisi Lain Bupati Barru yang coba di hubungi akan isu menghalang-halangi pengisiang kursi Bupati Barru mealu pesan singkat di Wahtsappnya sampai saat ini belum mendapat respon, hingga berita ini di muat, sang bupati oegah menjawan pesan singkat dari redaksi kepada dirinya
SUMBER :https://trotoar.id/2018/12/kursi-wakil-bupati-barru-kosong-betulkah-bupati-tak-ingin-ada-wakil/
Hal tersebutlah yang membuat polemik berkepanjangan, belum lagi adanya kabar, peran Bupati Barru Suardi Saleh yang tidak menginginkan adanya pihak yang akan menduduki jabatan wakil Bupati Barru.
Sebab kursi wakil bupati terisi maka secara Politik akan mengacaukan mengacaukan langkah politik Suardi Saleh yang kemungkinan besar akan kembali akan maju pada Pilkada Barru 2020 mendatang.
Menanggapai kabar tersebut sekretaris DPD Hanura Sulsel Afandi Agusman, menganggap walaupun isu tersebut betul ada, dia menilai hal itu tidak akan berpengaruh dalam pengisian kursi wakil BUpati Barru, mengingat keputusan siapa yang akan menduduki jabatan sebagai wakil adalah partai pengusung, dan jelas hal itu juga tertuang dalam UU.
“Saya rasa kalau pun isu tersebut betul adanya, saya yakin langkah politik tersebut tak dapat mempengaharui sikap politi dari parpol pengusung, yang jelas siapa pun yang nantinya menduduki jabatan tersebut jelas berasal dari aprtai koalisi, dan kursi wabup harus terisi,” Jelasnya
Olehnya dia meminta kepada kader partai Hanura di Kabupaten Barru khsusunya legislator Hanura untuk tidak bermain mata dengan siapa saja yang mencoba menghalangi porses penentuan calon wakil bupati Barru.
Sebab disebutkannya jika proses penentuan calon wakil Bupati Barru kemungkikan besar akan dilakukan dengan dengan cara vooting, meskipun lobi-lobi politik masih terus dilakukan bersama dengan parpol pengusung lainnya
Disisi Lain Bupati Barru yang coba di hubungi akan isu menghalang-halangi pengisiang kursi Bupati Barru mealu pesan singkat di Wahtsappnya sampai saat ini belum mendapat respon, hingga berita ini di muat, sang bupati oegah menjawan pesan singkat dari redaksi kepada dirinya
SUMBER :https://trotoar.id/2018/12/kursi-wakil-bupati-barru-kosong-betulkah-bupati-tak-ingin-ada-wakil/