Banjir kiriman akibat luapan Sungai Walennae yang merendam 3 kecamatan itu, kini mulai surut.
Sampai sore ini, sisa 2 kecamatan yang masih terdampak banjir, yakni di Kecamatan Sabbangparu dan Kecamatan Tempe.
Untuk di Kecamatan Sabbangparu sendiri, tersisa 7 desa/kelurahan yang terdampak banjir, yakni di Kelurahan Walennae, Desa Bentenglompoe, Desa Pallimae, Desa Woronge, Desa Ugi, Desa Ujungpero, dan Desa Taddangpalie. Setelah sebelumnya, 11 desa/kelurahan yang terdampak pada Rabu (23/01/2019) kemarin.
Di 7 desa/kelurahan tersebut, sedikitnya masih ada sekitar 1.358 rumah yang terendam.
Sedang, untuk di Kecamatan Tempe, ada 3 kelurahan yang terdampak. Yakni di Kelurahan Laelo, Kelurahan Salomenraleng, dan Kelurahan Watanglipue. Sekitar 664 rumah yang terendam.
Meski mulai surut, tapi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, Alamsyah tetap mengimbau kepada masyarakat potensi banjir kiriman serta bencana lainnya, yakni angin kencang.
"Diimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya banjir kiriman dan angin kencang," katanya, Minggu (27/01/2019).
Dari pantauan ketinggian air di Bendungan Gerak Tempe, ketinggian air berada pada 5,2 meter.
Sampai saat ini, pihak BPBD Kabupaten Wajo sendiri belum membuka posko pengungsian, tapi tetap siaga. Meski sebelumnya ada 3 orang yang dievakuasi dari kediamannya lantaran dianggap sudah membahayakan.
Juga, seorang warga korban terdampak banjir di Kecamatan Sabbangparu yang meninggal lantaran tersengat listrik di bawah kolong rumahnya yang tergenang air pada Kamis (24/01/2019).