Polisi telah melacak isi handphone milik dua mucikari prostitusi online, Endang Suhartini dan Tantri. Dari sana polisi menggali banyak informasi yang dibutuhkan untuk kebutuhan pengembangan penyidikan. Beberapa temuan penting polisi antara lain data percakapan, transaksi perbankan, hingga gambar yang diduga foto para artis dan model yang ditawarkan dua germo itu.
Dirreskrimsus Polda Jawa Timur Kombespol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, kedua muncikari tersebut ternyata saling kenal. Mereka punya penyedia PSK masing-masing.
Kendati begitu, mereka tak melulu mengandalkan si penyedia PSK itu. Mereka juga bisa mencari job sendiri. Artinya, mereka juga bisa bergerak sendiri untuk membantu artis yang ingin dicarikan pelanggan.
"Variatif ya. Makanya, sedang kami dalami. Untuk sementara, ada (artis) yang meminta kepada mucikari (untuk dicarikan pelanggan)," kata Yusep, Kamis (10/1).
Dari hasil pendalaman polisi juga diketahui bahwa jumlah koleksi perempuan Endang dan Tantri berbeda. Contohnya, pada kasus yang melibatkan Vanessa Angel dan Avriella Shaqqila.
Yusep menjelaskan, sebelumnya Endang menawarkan nama-nama artis kolekisnya kepada R (lelaki yang disebut sebagai seorang pengusaha tambang). Namun R tidak tertarik dengan list artis yang ditawarkan oleh Endang.
Tak habis akal, Endang lalu menghubungi Tantri untuk menanyakan koleksi artis yang dimilikinya. Tantri kemudian menyodorkan nama Vanessa.
Selanjutnya, Endang menawarkan Vanessa kepada R. R lantas setuju.
"Jadi munculnya nama VA (Vanessa Anggel) ini bukan permintaan langsung dari user (R). Itu berdasarkan data konten pembicaraan digital berupa chatting WhatsAapp," tutur Yusep.
Saat ini polisi memburu dua DPO yang menjadi penyedia PSK bagi Endang dan Tatri. Korps Bhayangkara sudah mengantongi identitas dan lokasi keduanya.
"Dua orang DPO itu, perempuan. Perannya hampir sama (dengan Endang dan Tantri). Mereka diduga penyedia jasa prostitusi online," ungkapnya