Video berdurasi 30 detik tentang pembuatan susu bermerek Milo menyedot perhatian dan membuat keresahan warga khususnya di Kota Niaga, Parepare. Video yang diunggah pengguna akun Facebook Azian Nor, Minggu 4 November 2018 lalu, juga menyertakan foto perbedaan antara Milo asli dan tiruan.
Salah seorang warga Parepare, Fajrul mengakui, dengan melihat perbedaan itu membuat dirinya khawatir membeli produk Milo asal Malaysia. “Memang pernah saya rasa minum Milo Malaysia lain dari biasanya. Mungkin ini patut ditindaklanjuti pihak Dinkes, Diskoperindag maupun pihak BPOM,”ungkapnya, Kamis 8 November, pagi ini.
Fajrul yang juga merupakan warganet mengakui, Video itu diunggah oleh warga asal Malaysia, Azian Nor adalah dengan mengajak warganet untuk menjadikan videonya viral. Dari data yang dihimpun dari sejumlah media, kabar adanya Milo tiruan itu sebenarnya sudah santer pada 2015, lalu. Dan penggerebekan juga telah dilakukan di Mantin, Negeri Sembilan, Malaysia pada 13 Maret 2015. Seribu kotak kosong, 50 ribu kemasan plastik kosong, timbangan, dan dua printer disita dalam penggerebekan tersebut.
Diberitakan Malay Mail Online, enam imigran dari Myanmar dan Indonesia juga ditangkap Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna (KPDNHEP) saat itu.
Nestle Malaysia kemudian mulai menyosialisasikan perbedaan Milo asli dan palsu. Hal itu dilakukan untuk menghindarkan konsumen dari risiko yang ditimbulkan oleh produk buatan pihak tak bertanggung jawab.
Dikatakan, kemasan Milo asli dikemas dan dipotong menggunakan mesin, dan lubang pada bagian tepi atasnya tidak sempurna, tak seperti kemasan Milo palsu. Belum diketahui apakah Milo palsu ini beredar di Indonesia atau tidak, namun unggahan itu membuat warga resah dan waspada.