Kabar meninggalnya raja Gowa ke 37, Andi Maddusila, menyimpan luka yang mendalam bagi masyarakat kabupaten Gowa. Namun ada saja segilintir orang yang memanfaatkan kejadian tersebut dalam hal ujaran kebencian atau penghinaan.
Ujaran kebencian tersebut tertulis dalam status Facebook pemilik akun Muh Sahrul Albahri. Akun tersebut memposting foto raja Gowa dalam keadaan meninggal.
“Ini baru namax WAKTUNNA MI
hahahaha
berambisi mau jd pemimpin smpai stres knalpot strok dan tatlqh riwayat mu”, tulis akun Muh Sahrul Albahri.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kasus ujaran kebencian yang melibatkan almarhum raja Gowa, Andi Maddusila masih dalam tahap penyelidikan Krimsus Polda Sulsel.
“Kasus ujaran kebencian ini masih dalam tahap penyelidikan tim Krimsus Polda Sulsel,”kata Dicky, Selasa (12/6/18).
Akibat postingan pemilik akun Muh Sahrul Albahri ini mendapat komentar pedas dari para netizen. Salah satu pemilik akun Bidasari Syam mengecam perilaku tersebut.
“Kurang ajar sekali ini orang kayak orang tidak punya hati sama otak kapang,”tulis Bidasari.
Sementara pemilik akun Karaeng Pattingaloang berujar agar hal tersebut segera dibuat laporan kepolisian untuk menindak lanjuti perbuatan pelaku.
“Buat laporan ke polisi aja langsung dia tidak fikir bahwa perbuatannya berstatemen merupakan ujaran kebencian,”ujarnya.