Kerukunan Keluarga Aliah (Kekal) yang merupakan rumpun keturunan Syekh Ali (Aliyah) Puang Rijoleng menggelar halal bihalal di Masjid Mujahidin, Bottoe, Tanete Rilau, Barru, Minggu, 17 Juni, sore kemarin. Acara ini dihadiri hampir seribu keturunan kalie (kadhi) pertama Kerajaan Tenete tersebut.
Dalam acara ini, hadir Prof Amiruddin Aliah selaku pembawa hikmah halal bihalal dan Ketua Kerukunan Keluarga Aliah, Abdul Rauf Aliah. Dalam acara yang dihadiri keturunan Puang Rijoleng dari berbagai daerah tersebut, juga diberikan penjelasan silsilah yang dibacakan Dr Muhaimin Badaruddin.
Puang Rijoleng diperkirakan lahir pada 1590. Ia diangkat menjadi Kadhi oleh raja kesembilan Kerajaan Tanete, Petta Pallase-LaseE yang bergelar Petta to SugiE. Sebagaimana tesis Chaerul Mundzir: Hubungan Islam dan Politik di Kerajaan Tenet Abda XVII-XVIII (Suatu Kajian Historis dan Antropoligi), Petta Pallase-LaseE adalah raja Tanete pertama yang memeluk Islam.
Kerajaan Tanete adalah kerajaan ketiga yang memproklamirkan Islam, yakni pada tahun 1610. Setelah Islam melembaga terjadi perubahan besar-besaran dalam struktur kerajaan. Raja membentuk lembaga keagamaan yang disebut Saraq yang dibawahi oleh seorang dalam jabatan kalie (kadhi). Kadhi terutama berfungsi untuk mendampingi Datu dalam melaksanakan peradilan adat, sebagai penasihat dalam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan atau menyangkut pelaksanaan hukum Islam.
Jabatan kadhi dalam Silsilah Kerajaan Tanete telah dijabat oleh beberapa orang. Jika ditinjau pada abad XVII sampai abad ke XVIII Puang Rijoleng adalah kadhi pertama dengan gelaran Kali MammulangE Ri Tanete, 1925-1963. Setelah menjabat kadhi di Tanete, Puang Rijoleng kemudian pindah ke Polmas dan juga menjadi Kadhi di sana.
Di antara jejak Islam di Kerajaan Tanete yakni Masjid Lailatul Qadri Lempang, Lalabata, Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Ini merupakan salah satu masjid tertua di Sulsel yang pembangunannya hanya berjarak beberapa tahun dari Masjid Katangka, Gowa.
Dalam acara ini, hadir Prof Amiruddin Aliah selaku pembawa hikmah halal bihalal dan Ketua Kerukunan Keluarga Aliah, Abdul Rauf Aliah. Dalam acara yang dihadiri keturunan Puang Rijoleng dari berbagai daerah tersebut, juga diberikan penjelasan silsilah yang dibacakan Dr Muhaimin Badaruddin.
Puang Rijoleng diperkirakan lahir pada 1590. Ia diangkat menjadi Kadhi oleh raja kesembilan Kerajaan Tanete, Petta Pallase-LaseE yang bergelar Petta to SugiE. Sebagaimana tesis Chaerul Mundzir: Hubungan Islam dan Politik di Kerajaan Tenet Abda XVII-XVIII (Suatu Kajian Historis dan Antropoligi), Petta Pallase-LaseE adalah raja Tanete pertama yang memeluk Islam.
Kerajaan Tanete adalah kerajaan ketiga yang memproklamirkan Islam, yakni pada tahun 1610. Setelah Islam melembaga terjadi perubahan besar-besaran dalam struktur kerajaan. Raja membentuk lembaga keagamaan yang disebut Saraq yang dibawahi oleh seorang dalam jabatan kalie (kadhi). Kadhi terutama berfungsi untuk mendampingi Datu dalam melaksanakan peradilan adat, sebagai penasihat dalam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan atau menyangkut pelaksanaan hukum Islam.
Jabatan kadhi dalam Silsilah Kerajaan Tanete telah dijabat oleh beberapa orang. Jika ditinjau pada abad XVII sampai abad ke XVIII Puang Rijoleng adalah kadhi pertama dengan gelaran Kali MammulangE Ri Tanete, 1925-1963. Setelah menjabat kadhi di Tanete, Puang Rijoleng kemudian pindah ke Polmas dan juga menjadi Kadhi di sana.
Di antara jejak Islam di Kerajaan Tanete yakni Masjid Lailatul Qadri Lempang, Lalabata, Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Ini merupakan salah satu masjid tertua di Sulsel yang pembangunannya hanya berjarak beberapa tahun dari Masjid Katangka, Gowa.