Seorang pekerja seks komersial (PSK) yang masih remaja tewas mengenaskan di tangan pelanggannya. Morgan Huennekens yang berusia 19 tahun diperkosa lalu dibunuh John Gillum gara-gara tarif tambahan.
Pemerkosaan dan pembunuhan sadis ini berawal dari pertemuan keduanya beberapa pekan lalu. Saat itu mereka bertukar nomor telepon dan John mulai mengajukan tawaran untuk berhubungan seks.
Keduanya lantas sepakat soal tarif $ 160 atau sekitar Rp2,1 juta untuk seks dan John bersedia memberinya tambahan tip $ 40 sehingga dia membayar total $ 200 atau sekitar Rp2,7 juta. John pun mengundang Morgan ke rumahnya di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, pada Sabtu lalu.
Menurut KTLA, Morgan datang ke rumah John sesuai kesepakatan. Namun, semuanya menjadi kacau ketika gadis itu mengatakan bahwa dia akan pergi jika pria berusia 29 tahun itu tidak membayarnya lebih untuk hubungan seks mereka.
Karena marah dan tidak setuju permintaan gadis itu, John meninju mulut Morgan. Karena khawatir Morgan kabur, John lantas mengikatnya di tempat tidur. Tak sampai di situ, ia juga memperkosa gadis itu.
Morgan sempat memohon John berhenti memperkosanya dan melepaskan ikatannya. Akan tetapi, John dalam pernyataannya ke polisi mengaku merasakan ada sesuatu di kepalanya yang mendorongnya bahwa ia harus membunuh Morgan.
Dia kemudian mengambil pisau dan menikamnya lehernnya. Dokumen pengadilan tentang kasus ini menyebutkan bahwa John menikam leher Morgan karena dia mengingat film yang pernah ditontonnya yang menunjukkan bagaimana menusuk seseorang.
John menikam Morgan lima sampai enam kali. Melihat korbannya ‘menderita’, ia lalu memukul kepalanya dengan pipa logam. Alasannya, dia ingin mengakhiri penderitaannya.
Setelah tewas, John menyeret tubuh Morgan ke gudang di belakang rumahnya. Keesokan harinya, ia menyerahkan diri ke polisi. Mayat Morgan ditemukan oleh polisi terbungkus selimut di gudang dengan dua ikat pinggang melilit tubuhnya.
Otopsi mengungkapkan bahwa gadis itu meninggal karena sejumlah luka tusukan dan trauma benda tumpul. John sekarang menghadapi satu tuduhan pembunuhan tingkat pertama yang disengaja dan satu lagi serangan seksual tingkat dua untuk pemerkosaan dan pembunuhan anak berusia 19 tahun tersebut.
Pemerkosaan dan pembunuhan sadis ini berawal dari pertemuan keduanya beberapa pekan lalu. Saat itu mereka bertukar nomor telepon dan John mulai mengajukan tawaran untuk berhubungan seks.
Keduanya lantas sepakat soal tarif $ 160 atau sekitar Rp2,1 juta untuk seks dan John bersedia memberinya tambahan tip $ 40 sehingga dia membayar total $ 200 atau sekitar Rp2,7 juta. John pun mengundang Morgan ke rumahnya di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, pada Sabtu lalu.
Menurut KTLA, Morgan datang ke rumah John sesuai kesepakatan. Namun, semuanya menjadi kacau ketika gadis itu mengatakan bahwa dia akan pergi jika pria berusia 29 tahun itu tidak membayarnya lebih untuk hubungan seks mereka.
Karena marah dan tidak setuju permintaan gadis itu, John meninju mulut Morgan. Karena khawatir Morgan kabur, John lantas mengikatnya di tempat tidur. Tak sampai di situ, ia juga memperkosa gadis itu.
Morgan sempat memohon John berhenti memperkosanya dan melepaskan ikatannya. Akan tetapi, John dalam pernyataannya ke polisi mengaku merasakan ada sesuatu di kepalanya yang mendorongnya bahwa ia harus membunuh Morgan.
Dia kemudian mengambil pisau dan menikamnya lehernnya. Dokumen pengadilan tentang kasus ini menyebutkan bahwa John menikam leher Morgan karena dia mengingat film yang pernah ditontonnya yang menunjukkan bagaimana menusuk seseorang.
John menikam Morgan lima sampai enam kali. Melihat korbannya ‘menderita’, ia lalu memukul kepalanya dengan pipa logam. Alasannya, dia ingin mengakhiri penderitaannya.
Setelah tewas, John menyeret tubuh Morgan ke gudang di belakang rumahnya. Keesokan harinya, ia menyerahkan diri ke polisi. Mayat Morgan ditemukan oleh polisi terbungkus selimut di gudang dengan dua ikat pinggang melilit tubuhnya.
Otopsi mengungkapkan bahwa gadis itu meninggal karena sejumlah luka tusukan dan trauma benda tumpul. John sekarang menghadapi satu tuduhan pembunuhan tingkat pertama yang disengaja dan satu lagi serangan seksual tingkat dua untuk pemerkosaan dan pembunuhan anak berusia 19 tahun tersebut.