Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Cilacap terjaring razia gabungan Satpol PP, Sabtu (20/5). Laki-laki abdi negara itu kepergok main ke indekos perempuan di wilayah Cilacap Selatan.
Pihak perempuan sendiri mengaku sebagai pasangan PNS. Dia duduk disampingnya. Namun, PNS tersebut tidak mengakui.
Kepala Bidang Litbungtarmas Satpol PP Kabupaten Cilacap, Indarto mengatakan, karena ketidakjelasan tersebut petugas justru membawa kedua orang tersebut untuk memberikan keterangan di kantor Satpol PP.
Si PNS itu mengaku hanya bermain saja di kosan teman.
“Kalau dilihat, PNS tersebut belum terbukti melakukan pelanggaran karena belum masuk kamar dan kedapatanya di luar ruangan. Jadi yang diidentifikasi hanya perempuannya saja,” ungkap dia, kemarin.
Namun, dia enggan membeber nama perempuan itu. Indarto mengatakan, pihak petugas hanya memberikan peringatan meskipun tidak tertulis.
Selain PNS tersebut, operasi kemarin juga menjaring lima orang yang tidak membawa KTP, dan sembilan pasangan yang diduga mesum karena berada di dalam satu ruangan tanpa bukti surat nikah.
Lima pasangan, kata dia, tidak bisa menunjukan identitas. Namun, dilpeaskan karena memang tidak membawa KTP. Sementara yang sembilan pasangan akan didalami kembali, namun tetap juga dilepas.
“Yang pasangan dibawah umur akan kita undang pihak keluarga, sayang kalau mereka sudah seperti ini, tapi pihak keluarga tidak mengetahuinya,” ungkapnya.
“Yang pasangan dibawah umur akan kita undang pihak keluarga, sayang kalau mereka sudah seperti ini, tapi pihak keluarga tidak mengetahuinya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, lokasi yang dirazia berdasarkan informasi dari warga, sedangkan pelaksanaannya berdasarkan intruksi langsung dari kementerian, yang disampaikan Gubernur, kemudian dilanjutkan ke pemerintah Kabupaten.
Operasi kemarin menyasar pada pengecekan identitas, baik di kos-kosan mewah, dan hotel tidak berbintang.
“Beberapa hari yang lalu kita juga lakukan razia minum-minuman keras,” katanya. Menindaklanjuti hasil razia, pihak Satpol PP akan mengundang para pemilik kos-kosan agar lebih selektif saat menerima orang maupun kunjungan di malam hari.