Astrid Maghfirah (18) seorang pelajar kelas III SMA yang baru saja lulus tahun ini, ditemukan tergantung pada teralis tangga di toko milik pamannya di wilayah Pasar Baru, Polewali, Minggu 21 Mei, malam. Saat dievakuasi, gadis yang hobi gunung ini dilehernya terjerat sebuah tali nilon warna biru yang disimpulkan pada besi aluminium pengaman tangga. Korban sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit (RS) Polewali untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya sudah tidak terselamatkan.
Tidak diketahui apa motif dari aksi nekat gadis cantik tersebut. Sebelum aksi nekat korban, almarhum tampak berpamitan kepada teman-temannya di salah satu media sosial dalam grup chatnya Line (FAMS.SOLID 17). “Guys, minta maaf Astrid kalo ada salahnya, mungkin tidak ketemu maki lagi,” kata akun dengan nama Astrid Maghfirah sebelum kejadian sekitar pukul 20.47 Wita.
Lalu pada pukul 20.48, Astrid kembali mengirim status percakapan. “Terima kasih untuk dua tahun, mau’ka pergi jauh,” ketiknya menanggapi pesan salah satu teman di grupnya bertanya. Pada akhir percakapan, akun atas nama Abdul Wahab status status ‘bunuh diri Astrid’ pada pukul 21.18 Wita. Gadis ini diperkirakan bunuh diri antara waktu tersebut.
Korban kemudian ditemukan tergantung oleh orang yang sedang hendak membeli di toko milik pamannya sendiri. “Selepas shalat Isya, kalau tidak salah antara jam 20.00, korban ditemukan,” kata salah seorang tetangga korban.
Namun, teman sekolah korban tidak ada yang berkomentar terkait motif bunuh diri korban. Beberapa dari mereka memilih bungkam dan enggan membeberkan persoalan sahabatnya, termasuk adanya dugaan latar belakang asmara. “Tidak tahu, coba’ki tanya keluarganya,” kata salah satu teman sekolah korban siswi SMAN 1 Polewali yang datang melayat.
Korban, Astrid dimata rekannya akrab dan supel. Ia wanita dengan tipikal bergaul dan kocak pada semua teman akrabnya. “Orangnya cantik, putih dan ramah.Selamat jalan moga dilapangkan kuburnya…amin,” kata rekannya yang minta namanya dirahasiakan.