Bayi dengan dua ibu, satu ayah dan tiga DNA lahir di Meksiko 6 April 2016 lalu. Kelahiran bayi istimewa itu menjadi headline di beberapa media dan jurnal sains.
Bayi itu memiliki ibu kandung dan ibu
yang mendonorkan sel telurnya. Perjalanan si bayi diungkap oleh jurnal
Fertility and Sterility dan New Scientist Selasa (27/9) lalu.
Kisahnya bermula dari keinginan pasangan
asal Jordania untuk memiliki momongan. Si istri membawa gen yang bisa
menyebabkan Leigh Syndrome (LS). Dua anaknya meninggal dunia karena LS
tersebut. Satu meninggal saat usia 8 bulan dan satu lagi saat usia 6
tahun. Dia juga sudah empat kali keguguran.
Mereka berdua akhirnya menemui dokter
John Zhang di New Hope Fertility Center, New York, Amerika Serikat (AS).
Pasangan itu menyatakan keinginannya untuk memiliki bayi yang memiliki
DNA mereka tapi sehat.
Zhang akhirnya menawarkan teknik
penukaran inti sel milik si istri dengan milik orang yang mau
mendonorkan sel telurnya. Baru kemudian dibuahi dengan sel sperma dan
ditanam di rahim.
Tehnik yang disebut dengan spindle
nuclear transfer tersebut belum disetujui di AS sehingga Zhang dan
pasangan itu pergi ke Meksiko untuk menjalankan terapi tersebut.
Pada tahun 1990an rekayasa genetik
hampir serupa dilakukan di AS, namun ternyata bayi-bayi yang dilahirkan
mengalami cacat bawaan sehingga akhirnya dilarang. “Tidak ada aturan
(larangan di Meksiko),” ujar Zhang.
Dia bersikukuh telah membuat keputusan yang tepat sebab menyelamatkan kehidupan adalah hal yang layak dilakukan.
Metode yang serupa sebenarnya juga
dilakukan di Inggris. Bedanya di Inggris sel telur yang tidak sehat dan
milik donor, sama-sama dibuahi dulu oleh sperma.
Sebelum memasuki tahap awal sebagai embrio, inti sel dari keduanya diambil dan ditukar. Namun, pasangan tersebut menilai itu tidak sesuai dengan ajaran agama mereka sehingga memilih teknik milik Zhang.
Sebelum memasuki tahap awal sebagai embrio, inti sel dari keduanya diambil dan ditukar. Namun, pasangan tersebut menilai itu tidak sesuai dengan ajaran agama mereka sehingga memilih teknik milik Zhang.