Dalam beberapa hari kedepan, umat muslim di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Seluruh umat muslim akan menyelenggarakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Puasa yang diawali makan sahur pada malam hari atau sebelum masuknya waktu salat subuh, diakhiri dengan berbuka di saat matahari terbenam atau waktu salat magrib tiba.
Nah, menyambut bulan suci itu, ada tiga amalan yang harus dipersiapkan bagi umat muslim agar saum yang akan dikerjakan berjalan sempurna.
1. Menyediakan waktu untuk muhasabah diri
Muhasabah adalah momentum untuk introspeksi diri, sejauh apa amal dan dosa yang dikerjakan selama ini. Minimal pada satu tahun terakhir.
Dengan adanya muhasabah setiap muslim dapat lebih kuat lagi untuk menjalankan ibadah Ramadan kali ini untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah yang ada di dalamnya.
Hendaklah setiap muslim yang akan menyambut ramadan mulai menghitung-hitung amal dan dosa yang telah ia lakukan selama setahun ini.
Perintah ini sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam alquran surah Al-Hasyr: 18-19, yang artinya sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat kepada dirinya apa yang telah ia persiapkan untuk hari esoknya, dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Allah melupakan diri mereka, merekalah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 18-19)
2. Memperbanyak istighfar dan taubat
Setelah melakukan muhasabah atau mengintrospeksi diri sejauh mana dosa yang dialami selama setahun terkahir dilanjutkan dengan istighfar dan taubat.
Dengan beristigfar atau menyesali segala dosa dan berniat tidak akan mengulangi semua kesalahan yang pernah dilakukan. Taubatan ini tentunya tidak akan mengulangi kesalahan atau tindakan salah selama ini.
3. Melatih diri dan anak-anak dengan ibadah ramadan di bulan syakban
Bagi sebagian orang, ketika berpuasa di bulan Ramadan banyak yang mengeluhkan tidak kuat, badan terasa lemah dan kurang semangat berakitifitas.
Agar tubuh tidak kaget, puasa dapat diawali dengan puasa syakban. Tidak hanya itu bulan Syakban juga menjadi media untuk melatih diri menjalankan ibadah lainnya selama Ramadan, ykani membaca alquran, ibadah malam, sedekah dan lain sebagainya.
Hal ini sebagaimana hadist nabi yang diriwayatkan HR. Bukhori.
Dari Aisyah ra, ia berkata: “Tidaklah saya melihat Rasulullah menyempurnakan satu bulan puasa kecuali ramadan, dan tidaklah saya melihat Rasulullah yang paling banyak puasanya kecuali di bulan syakban. (HR: Bukhori).