Seorang putera Jeneponto dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Mukhtar Tompo, akhirnya dilantik menjadi Anggota DPR RI Periode 2014-2019. Acara Pelantikan rencananya akan dipimpin oleh Ketua DPR RI Ade Komarudin dalam sidang paripurna DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan – Jakarta, Jumat (20/4).
Mukhtar yang maju sebagai calon legislatif di Dapil 1 Sulawesi – Selatan pada pemilu 9 April 2014 lalu ini, dilantik menjadi Anggota DPR RI mengantikan Dewi Yasin Limpo yang sebelumnya tertangkap tangan oleh KPK RI di kawasan Bandara Soekarno – Hatta dengan kasus dugaan penyuapan pada bulan November 2015 lalu.
Menurut Mukhtar, pelantikan ini merupakan amanah yang dengan tanggungjawab penuh akan dia emban untuk kemajuan masyarakat Indonesia pada umumnya, dan khususnya Sulsel. “Dengan segala daya upaya serta kerja keras saya ingin amanah ini bisa membawa kemaslahatan bagi masyarakat, umat, bangsa dan negara,” ujar Politisi dari Partai Hanura tersebut.
“Saya ingin berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang selama ini senantiasa memberikan dukungan dan doa atas perjuangan ini. Pelantikan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan yang lebih besar,” tambahnya.
Komitmen untuk bekerja lebih keras demi kepentingan masyarakat merupakan ikrar sekaligus ikhtiar membawa perubahan yang lebih baik. Tentunya, sebagai orang baru di DPR ia berupaya untuk cepat beradaptasi, apalagi dengan pimpinan baru DPR RI yang menghendaki produktivitas DPR dapat meningkatkan dan lebih baik.
“Sebagai anak muda, saya akan banyak belajar dari para senior serta menjalankan tugas sebagai anggota DPR yang sanggup memberikan kontribusi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah,” kata mantan Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) Pesantren DDI Kassi Jeneponto ini.
Mantan Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel ini juga tak mempersoalkan akan ditempatkan pada komisi apapun. Ia sepenuhnya menyerahkan kebijakan tersebut kepada Partai dan Fraksi Hanura. “Pantang tolak tugas, dan pantang tugas tak selesai,” tegasnya.
Mukhtar Tompo selama ini memang dikenal luas oleh masyarakat Sulawesi Selatan sebagai aktivis yang kritis, dan memiliki kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya. Ia juga sering bergerak bersama elemen-elemen masyarakat, seperti Ormas dan LSM untuk memikirkan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Kiprah itulah yang membuat masyarakat mendorongnya terjun ke dunia politik, agar mampu mempengaruhi kebijakan yang memihak kepentingan rakyat. Tahun 2009, dengan sokongan masyarakat kecil, ia dapat duduk sebagai legislator DPRD Provinsi Sulsel periode 2009-2014.
Berbekal pengalaman itulah, mantan aktivis HMI ini tentu memiliki modal besar untuk berkarier di Senayan. Tak butuh waktu lama bagi Mukhtar untuk beradaptasi di lingkup nasional.
Mukhtar juga tak lupa hari lahir kampung halamannya, Kabupaten Jeneponto pada tanggal 1 Mei 2016. “Selamat Ulang Tahun Kabupaten Jeneponto yang ke 152. Pelantikan ini adalah kado ulang tahun saya untuk Kabupaten Jeneponto,” tutupnya.