Skip to main content

KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU BATERAI KERING RAMA LINGKUNGAN

Pasti Anda sudah tidak asing dengan beragam tumbuhan pisang, nah apakah Anda tau bahwa kulit pisang berpotensi menjadi pengganti pasta baterai kering ramah lingkungan, dan pasti di otak Anda langsung berfikir "kok bisa ya,mengapa kulit pisang bisa menjadi pengganti pasta baterai?" nah mengapa kutit pisang saya katakan berpotensi menjadi pengganti pasta baterai kering ramah lingkungan, karena yang saya ketahui bahwa di dalam kulit pisang mengandung magnesium (mg), garam sodium dan yang paling banyak adalah kalium, baik mg, garam sodium dan kalium ini termasuk logam dan di mana yang saya ketahui logam adalah penghantar elektrolit yang kuat. Namun sayangnya kebanyakan manusia jarang berpikir untuk mendaur ulang (recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi, melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja,tanpa berfikir untuk memanfaatkannya.Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat.Jarang sekali orang berfikir untuk memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut ,padahal tanpa kita sadari sebenarnay kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
 

  

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
       Saat ini, sebagian besar kebutuhan akan energi listrik dipenuhi oleh sumber energi yang kurang layak. Sumber energi listrik yang berasal dari batu bara dan mesin disel dengan bahan bakar solar tidak layak karena menimbulkan polusi udara, dan sumbernya bukanlah yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat. Kedua sumber energi tersebut dapat habis dalam jangka waktu yang mungkin tak lama lagi.
      Alam semesta menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut, dibutuhkan manusia untuk melangsungkan dan memenuhi segala tuntutan hidup. Manusiapun mulai berpikir untuk memanfaatkan kekayaan alam guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Seringnya manusia menggunakan otaknya untuk berpikir, maka semakin cerdaslah pikiran manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini. Namun kecerdasan itu membuat manusia terlupa akan kebutuhan yang diberikan alam terbatas, sedangkan manusia menggunakannya tanpa batas.
      Kebanyakan manusia jarang berpikir untuk mendaur ulang (recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi, melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja,tanpa berfikir untuk memanfaatkannya.Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat.Jarang sekali orang
                                             
 berfikir untuk memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut ,padahal tanpa kita   
sadari sebenarnay kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
      Kata baterai mungkin sudah tidak asing didengar,namun baterai dan kulit pisang mungkin baru sekali didengar.Baterai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik.Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding,radio,senter dan alat-alat elektronik lainnya. Begitu banyaknya peranan baterai bagi kehidupan manusia,namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa baterai yang kita gunakan sehari-hari sangat berbahaya baik untuk kita maupun alam sekitar.
      Baterai mengandung berbagai macm logam berat seperti : merkuri,mangan, timbal,nikel,lithium dn kadmium. Jika baterai dibuang sembarangan,maka logam berat yang terkandung didalamnya mencemari air dan tanah serta membahayakan bagi kesehatan .
      Limbah baterai tidak hanya berbahaya bagi manusia,tetapi juga membahayakan sumber daya alam,karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang dapat mencemari tanah dan air. Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya dari waktu kewaktu kandungan berbahaya di dalamnya dapat mengancam kehidupan ikan,tanaman,perusakkan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
      Peristiwa seperti ini apabila dibiarkan berlarut-larut bukan hanya kesehatan kita yang dirugikan ,tetapi alam juga ikut merasakan kerugian tersebut. Jadi harus ada pengganti bahan kimia gtersebut,salah satunya pengembangan potensi-potensi kulit buah sebagai baterai ramah lingkungan.
                                                                                                                                              3
      Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat,seperti bahan pembuatan pasta pada baterai. Cara membuat pasta dari kulit pisang cukup mudah dan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta baterai sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian tentang potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) sebagai baterai kering ramah lingkungan dan  untuk memanfaatkan kekayaan alam disekitar untuk mengurangi dampak krisis energi, selain itu melimpahnya pohon pisang di Barabai yang belum dimanfaatkan secara maksimal menarik penulis untuk melakunan inovasi dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan pengganti pasta dalam baterai.
1.2.  Rumusan Masalah.
            Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
   1.  Apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan ?
   2.  Apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai         kering ?
           
1.3  Tujuan Penelitian
             Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
             1.  Mengetahui apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah
                  lingkungan.
        2. Mengetahui apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan
             baku baterai kering .

                                                                                                                                          
1.4  Manfaat Penelitian
             Karya tulis ilmiah yang dibuat dapat dimanfaatkan, sebagai :
      1.  Bagi penulis, untuk menambah pengalaman dalam membuat karya tulis.
      2.  Bagi institusi (sekolah), sebagai bahan referensi untuk perpustakaan sekolah.
      3.  Bagi masyarakat, sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat mengelola limbah
           kulit pisang menjadi baterai kering yang ramah lingkungan.

1.5  Batasan Masalah
        Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas adalah seputar bagaimana memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah,khususnya sumber daya hasil olahan manusia saat ini hanya dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dalam hal energi yang berkelanjutan.
      Pokok dari permasalahan penelitian ini adalah cara pemanfaatan limbah kulit pisang yang apabila isinya sudah habis dimakan,maka kulitnya dibuang. Oleh karena itu penulis melihat prosfek yang bagus bagi limbah tersebut untuk dijadikan sebagai energi listrik pengganti baterai yang sudah yang sudah tidak dapat difungsikan lagi atau mati . Untuk mendapatkan hasil penelitian yang bagus tentunya diperlukan riset yang panjang,sehingga penulis membatasi pokok penelitian ini hanya sampai pada pembuatan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Tanaman Pisang
      Pohon pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yaang tidak mengenal musim, selalu berkembang setiap waktu. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya.Cara itulah pohon pisang mempertahankan eksitensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia. Hampir seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah, bunga sampai kekulit pisang. Berikut ini manfaat dari setiap bagian pohon pisang :
- Bonggol (umbi batang pisang ).
Dibeberapa daerah, bonggol batang pisang yang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur dan keripik pisang.
- Batang
Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat,terutama pada bagian yang mengandung serat.Bagian ini dimanfaatkan sebagai pembungkus untuk bibit tanaman sayur dan apabila dikeringkan dan diolah lebih lanjut dapat digunakan sebagai tali pda pengolahan tembakau, untuk kompos dan dijadikan bahan baku pembuat kertas.

- Daun
Masyarakat pedesaan memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan,biasanya membungkus kue-kue tradisional dan pembungkus nasi dan dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau.
- Buah
Buah pisang selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral juga dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan antara lain pisang sale, tepung pisang, sari buah, buah dalam sirup, keripik pisang dan berbagai olahan kue moderen dan tradisional. Buah pisang mengandung vitamin C, B kompleks, B6. Pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras.
- Bunga
Bunga pisang disebut juga jantung pisang, karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan untuk membuat sayur,karena kandungan protein dan vitaminnya. Selain dibuat sebagai sayur bunga pisang dapat juga dijadikan manisan dan acar.
- Kulit buah
Kulit buah ini biasanya digunakan senagai bahan pakan ternak, namun seiring berjalannya waktu limbah kulit pisang ini tidak lagi digunakan sebagai pakan ternak melainkan sebagai energi listrik yang ramah lingkungan.

Pisang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom   :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi               : Spermatophyta(menghasilkan biji)
Sub Divisi        : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Ordo                : Zingiberales
Family            : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus             :Musa
Spesies           : Musa paradisiaca
2.1.1  Daerah Penyebaran

      Menurut ahli sejarah dan botani,bahwa asal mula tanaman pisang adalah Asia Tenggara yang oleh penyebar agama Islam dsebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.Asia Tenggara termasuk Indonesia disebut sebagai sentral asal
                                                                                                                                           
tanaman pisang. Selanjutnya pisang menyebar keseluruh dunia, meliputi daerah teopis dan suptropis.Dimulai dari Asia Tenggara , ke Timur melalui Laut Teduh sampai ke Hawai. Selain itu juga kebarat melalui Samudera Atlantik, kepulauan kenari sampai ke benua Amerika. Tanaman pisang kini telah menjadi tanaman dunia karena terebar keseluruh penjuru dunia.Negara-negara penghasil pisang yang terkenal diantarnya Brazil, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.
2.2  Prospek Baterai Pisang
      Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif,hanya sedikit yang dibudidayakan secara insentif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur.
      Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir diseluruh bagian tanaman, namun potensi yang terbesar ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu baterai.
      Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menembahkan, bahwa selain buah apel,  jeruk buah lain yang dapat menghasilkan listrik adalah kulit pisang, seperti percobaan yang dilakukan oleh wasis Sucipto, S.Pd (2007)
                                                                                                                                           
yang membuktikan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah.
2. 3  Teori Dasar Sel Listrik
      Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda yang berbeda dipisah satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing-masing elektroda memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang beda. Perbedaan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force.
      Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai ketika digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisen dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberkan arus listrik dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara menggati elektroda dan slektrolotnya.
      Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkui oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya.
      Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2,NiO2, CuCl, atau  AgCl. Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan dengan mudahnya
                                                                                                                                     
menerima elektron, akibatnya tingkat oksidasinya turun. Dilain pihak magterial anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksi ini disebut oksidasi.
      Reaksi reduksi dan oksidasi disertai dengan perubahan kimia. Mungkin juga terdapat perubahan di dalam elektrolit. Perubahan tersebut mengikuti hukum Faraday tentang elektrosis. Ketika baterai mensuplai arus listrik dikatakan baterai tersebut sedang di-dicharge. Perubahan dari energi kimia ke energi listrik berlangsung menurut hukum termodinamika.
      Elektrolit yang menyediakan konduksi ionik antar elektroda harus disesuaikan dengan bahan katoda adan anoda. Dalam elektrolot perlu adanya jumlah asam yang berlebihan dibandingkan jumlah yang diperlukan secara teoritis, kalau tidak ada dia akan terlalu lrut dan terlalu risisten terhadap aliran arus listrik. Perubahan yang tidak diinginkan juga bisa terjadi. Laju reaksi akan sebanding dengan pertukaran elektron antar elektroda, hal ini tergantung pada difusi, suhu, permukaan efektif, dan kondisi dari sirkuit listrik.

                                                                                                                                        
2.4. Rumusan Hipotesis
                Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

                Hipotesis I              

 HA

Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.

H0

Kulit pisang tidak dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan

             Hipotesis II   


HA

Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan  bahan baku baterai kering

H0

Jenis kulit pisang tidak berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian
       3.1.1 Subjek Penelitian.
                 Subjek penelitian adalah kulit pisang Ambon dan kulit pisang Kepok
       3.1.2  Tempat dan Waktu Penelitian
                 Proses pembuatan baterai dari kulit pisang dan uji reformanya dilaksanakan di LAB IPA                        SMPN 3 MALLUSETASI
                 Waktu penelitian terhitung tanggal 4 Oktober 2015 sampai dengan tanggal
                 11 Oktober 2015
3.2  Populasi Penelitian.
       Sampel penelitian ini adalah kulit Pisang Ambon dan Kepok (Musa paradisiaca).
       Sampel ini diperoleh dari pasar Palanro
3.3  Metode Penelitian
       Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimen dengan tujuan menguji
       kebenaran dari hipotesa dengan cara mengamati dan membandingkan sampel satu
       dengan sampel yang lainnya.


                                                                     
3.4  Alat dan bahan.
       Dalam pembuatan baterai kering dari kulit pisang alat dan bahan yang digunakan
       sebagai berikut :
       3.4.1  Alat
                1. Satu buah Basic  meter
                2. Dua buah pemegang lampu
                3. Dua buah pemegang baterai
                4. Dua buah bola lampu LED
                5. Dua buah kabel penghubung hitam
                6. Dua buah kabel penghubung merah 
                7. Satu buah pisau
                8. Satu buah gunting
                9. Satu batang lidi
      3.4.2  Bahan
                1. Dua buah baterai yang sudah mati
                2. Kulit pisang Ambon dan Kepok
3.5  Prosuder Pembuatan Baterai Kering.
       1. Membongkar 2 buah baterai bekas dengan gunting pada bagian penutup atas
           (pada kutub positif baterai).
       2. Mengeluarkan serbuk atau pasta eletrolit yang ada didalam baterai .
       3. Memotong kecil-kecil kulit pisang Ambon dan Kepok.
       4. Memasukan potongan kulit pisang kedalam baterai masing-masing.
                                                                                                                                            14 
       5. Menutup kembali bagian penutup atas yang telah dibuka dengan rapat.
      6. Menguji baterai yang telah diisi denga kulit pisang Ambon dan Kepok dengan
          Basic meter dan lampu LED
      7. Mengamati tegangan arus listrik pada baterai di Basic Meter
      8.  Mengamati lama kekuatan nyala lampu pada masing-masing baterai.
                    
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 
      Dari hasil percobaan untuk mengetahui apakah kulit pisang berpotensi sebagai baterai
ternyata benar, bahwa memang kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
Percobaan yang penulis lakukan dapat membuktikan kalau baterai kulit pisang yang dibuat oleh penulis dapat menghasilkan listrik. Untuk kulit pisang Ambon menghasilkan listrik selama 5 jam 17 menit dan untuk kulit pisang Kepok menghasilkan listrik selama 3 jam  31 menit.
      Baterai kulit pisang hasil percobaan penulis dalam menghantarkan listrik tidak sesempurna seperti baterai pada umumnya. Hal ini karena banyak faktor yang kurang mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya sarana dan prasarana.
      Data hasil percobaan yang telah diukur tegangannya oleh penulis. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dari kulit pisang  Ambon adalah  1,1 Volt . Sedangkan pada pisang Kepok rata-rata tegangan yang dihasilkan adalah 0,9 volt .Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya hanya pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral yang terdapat pada kulit pisang
                                     
yang terbanyak adalah  Kalium (K+ ). Kulit pisang juga mengandung garam soddium                                                                                                                                                                              
yang mengandung Klorida (Cl-)dalam jumlah sedikit.Reaksi antara Kalium dan garam Sodium dapat membentuk garam Kalium Klorida (KCl)
      Menurut Drs,Asep Jamal (2008) KCl Merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan mampu menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung mangnesium dan Seng. Mangnesium (Mg) dapat bereaksi dengan Klorida menjadi elektrolit kuat.
      Dari kedua jenis pisang,yaitu pisang Ambon dan pisang Kepok yang memiliki ketahanan  listrik yang paling lama atau tinggi adalah pisang Ambon. Pisang Ambon dilihat dari nyala lampu lebih lama dan lebih terang serta voltasenya lebih besar dibanding pisang Kepok. Perbedaan tersebut mungkin disebabkan pada kulit pisang Ambon lebih banyak mengandung meneral valium dan garam sodium dibandingkan kulit pisang Kepok.
            Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan percobaan dengan baterai yang pastanya sudah diambil dan dibiarkan kosong sebagai kontrol, kemudian dilakukan pengujian nyala lampu, ternyata lampu tidak menyala, ini membuktikan bahwa baterai yang tidak mempunyai pasta ( zat elektrolit ) tidak mampu menghantarkan arus listrik.

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
      Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
      1.  Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering ramah lingkungan,
           maka hipotesis  H diterima dan hipótesis  H0  ditolak.
      2.  Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai Bering,
           maka hipotesis  HA  diterima dan hipótesis  Hditolak.

5.2  Saran.
       Penulis ingin memberikan saran atau masukan yaitu :
       1.  Kepada pembaca, untuk lebih menela’ah karya tulis ini dan mengembangkannya
             menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang lebih sempurna lagi nantinya.
       2.  Kepada sekolah, agar menjadikan karya tulis ini sebagai rujukan dalam
            pengembangan penelitian yang berkenaan masalah diatas.
       3. Kepada masyarakat, agar memanfaatkan karya tulis ini sebagai sumber informasi
           untuk menggunakan kulit pisang sebagai baterai kering ramah lingkungan.
          


DAFTAR PUSTAKA

http://smpn1baturaden.wordpress.com/2009/05/15/kir-pemanfaatan-kulit-pisang-sebagai-bahan-baku-baterai-kering/
http://wacana24.blogspot.com/2008/05/baterai-dari-kulit-pisang.html

http://www.google.co.id/se                                  
http://abycthong.blogspot.com/
http://cohesive98.wordpress.com/2011/11/23/arus-searah/
http://enokusuma.wordpress.com/ipa-3/63-2/
http://berbagisehatalami.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://www.google.com
http://chaacin.wordpress.com/kandungan-manfaat-pisang/
http://adeerlin.blogspot.com/2011/06/bahaya-batu-baterai-bekas.html
http://carabudidaya.com/cara-budidaya-pisang


Popular posts from this blog

Ngewe ABG SMU yang Super Seksi

Cerita Seks Ngawek Hot Bangat yang akan kuceritakan di Bergairah.org ini adalah pengalamanku ngentot cewek sma bispak tapi aku akui toketnya gede banget dan amoi banget memeknya. Berawal dari aku yang dapat tender gede, aku dan temanku akhirnya ingin sedikit bersenang-senang dan mencoba fantasi seks baru dengan cewek-cewek abg belia. Akhirnya setelah tanya kesana kemari, ketemu juga dengan yang namanya Novi dan Lisa. 2 cewek ini masih sma kelas 3, tapi mereka sangat liar sekali. Baru kelas 3 sma aja udah jadi lonte perek dan cewek bispak. Apalagi nanti kalo dah gede ya ? memeknya soak kali ye   . Ahh tapi saya ga pernah mikirin itu, yang penting memeknya bisa digoyang saat ini dan bisa muasin kontol saya. Udah itu aja yang penting. Untuk urusan lainnya bukan urusan saya   . Aku segera mengambil HP-ku dan menelpon Andi, temanku itu. “Di.., OK deh gue jemput lu ya besok.. Mumpung cewek gue sedang nggak ada” “Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?” “Ke Sura

RPP MULOK PERTANIAN KELAS IX

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang bermuatan lokal (MuLok) untuk menanamkan pengetahuan tentang arti penting kesetimbangan lingkungan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip Pertanian Organik diantaranya Budidaya Tanaman dengan Menggunakan Pupuk Organik. Naskah berikut saya sadur dari presentasi seorang guru SLTP di sebuah web (mohon maaf, karena filenya sudah cukup lama saya tidak sempat menyimpan alamat webnya). "Arti Penting Pertanian Organik", itu dia phrase (rangkaian) kata kuncinya. Berikut merupakan contoh Mulok Bidang Pertanian untuk SLTP. RINCIAN MINGGU EFEKTIF                                                 Mata Pelajaran       : Muatan Lokal Pertanian                                                 Satuan Pendidikan : SMP                                                 Kelas/Semester       : IX/II                                                 Tahun Pelajaran    : 2011/2012  1.        Jumlah Minggu Efektif No Bulan Banyaknya Minggu

Kisah cinta antara Nurfitria Sekarwilis Kusumawardhani Gobel dengan Timur Imam Nugroho

Kisah cinta antara Nurfitria Sekarwilis Kusumawardhani Gobel atau yang akrab disapa dengan Annie dengan Timur Imam Nugroho atau Imung, sangatlah panjang. Mereka mengawali perkenalan mereka sejak lima tahun, di Australia. Saat itu keduanya sedang menimba ilmu di Australia. Timur merupakan kakak kelas dari Anni, dari situ keduanya saling mengenal satu sama lain, dan akhirnya memutuskan untuk pacaran. “Kita awalnya saling berkenalan, lalu memutuskan untuk kenal lebih dekat sudah sejak 5 tahun lalu,” ungkap Annie, saat diwawancarai Gorontalo Post, di rumah adat Dulohupa, Jumat (23/9). Anni mengatakan selama 5 tahun masa perkenalan tentunya mereka sudah banyak mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga mereka selalu berusaha untuk saling melengkapi. Lima tahun merupakan waktu yang sangat cukup, hingga akhirnya keduanya saling memutuskan untuk melangsungkan pernikahan pada tanggal 17 September 2016, di Kalibata, Jakarta. Annie merupakan lulusan dari RMIT University, Bachelo