Peluang Andi Idris Syukur-Suardi Saleh (AIS) oppo kembali di Barru masih terbuka lebar. Pasalnya, survei elektabilitas pasangan nomor urut tiga itu masih diatas dari dua rivalnya di sisa tiga bulan jelang pencoblosan.
Setelah Indeks Politica Indonesia (IPI) yang mengunggulkan AIS, kini giliran lembaga survei dan konsultan politik Adhyaksa Supporting House yang menempatkan pasangan birokrat itu berda di posisi teratas. Direktur Adhyaksa Supporting House, Irfan AB mengakui, hasil survei terbarunya, Idris-Suardi belum tertandingi oleh dua rivalnya, baik Malkan Amin-Salahuddin Rum, maupun Anwar Aksa-Adhan. "Peluang Idris Syukur lebih terbuka lebar.
Sebab surveinya saat ini masih cukup tinggi dibanding Anwar serta rival lainnya, Malkan Amin," kata Irfan AB kepada wartawan, meski enggan menyebutkan angka pastinya, Senin 31 Agustus, kemarin. Sebelumnya, IPI juga memprediksi jika AIS bakal keluar sebagai pemenang. Berdasarkan pengamatan lembaga survei ini, pergerakan kandidat nomor urut tiga lebih terarah dibanding pasangan lainnya. Isu yang dihembuskan menjatuhkan Idris, dinilai tidak terlalu berpengaruh di masyarakat.
Terkait hasil survei itu, Juru Bicara AIS, Arif Saleh menanggapi positif. Pasalnya, kedua lembaga survei lokal itu selama ini sering melakukan penelitian atau riset, sehingga hasilnya diyakini bisa dipertanggungjawabkan. "Kalau lembaga profesional yang menyampaikan temuan risetnya, tentu saja kita bisa percaya, karena pasti mereka menurunkan tim survei, dan hasilnya tidak direkayasa," kata Arif.
Meski AIS diunggulkan, namun eks jurnalis ini mengingatkan kepada tim dan relawan agar tidak over confindence, melainkan tetap harus fokus mensosialisasikan, dan bersama-sama memenangkan pasangan AIS. "Hasil survei itu harus kita jadikan pelecut dan penambah semangat untuk terus bersama-sama menyosialisasikan AIS di masyarakat. Kita tidak boleh lengah, karena jangan sampai ada pihak tertentu ingin menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan kita," pungkas Arif.
Hal senada juga terjadi di Pilkada Maros. Prediksi dua lembaga survei, hasil jajak pendapat dari Insert Institute dan Indeks Politica Indonesia (IPI). Berdasarkan survey IPI per Agustus, pasangan Hatta-Harmil (Hatita') masih unggul sebanyak 72,3 persen. Husain-Sudirman (Hadir) berada diangka 10,4 persen dan Imran-Said (Iman) hanya 4,8 persen." Sisanya tidak menjawab, tidak tahu dan merahasiakan pilihan sebanyak 12,5 persen," beber Direktur IPI Suwadi Idris Amir, terpisah.
Survey itu dilakukan kepada 440 orang responden dengan metodologi multi stage random sampling. Suwadi menyebut, keunggulan Hatita' salah satunya diuntungkan dengan posisinya sebagai petahana." Responden menganggap Hatta berhasil memimpin Maros, disamping itu isu korupsi kurang dipercaya masyarakat," urainya.
Terpisah, Muh Ramli Rahim menyebut Pilkada Maros dimenangkan Hatita’. Direktur RPC itu berkaca pada survey yang dirilis Insert Institute, saat ini dominasi Hatta sulit dikejar dengan 75 persen suara. Pesaingnya hanya berada diangka 9 persen dan 5 persen." Sisanya 11-12 persen adalah swing voter,” kata Ramli.