Shah baru merampungkan film terbarunya, Surga Yang Tak Dirindukan. Sembari memaparkan perannya di film bernuansa poligami itu, ia berbagi cerita spiritual.
Suatu waktu, Raline pernah berdebat dengan seorang non-muslim di Amerika Serikat. Berawal dari pembicaraan mengenai bidang teologi, Raline mulai berbicara tentang Islam. Awalnya cewek 30 tahun itu didebat oleh para bule, namun ia justru berhasil mengislamkan tiga bule tersebut.
“Salah satu subjek yang dijalani adalah teologi. Mereka banyak bertanya ke saya, awalnya sih berdebat. Tapi akhirnya mereka cari tahu sendiri,” ungkap Raline.
“Akhirnya ada tiga orang yang mualaf, nah dua di antaranya itu cowok. Papaku itu mencurigai mereka mualaf karena mau nikahi aku, padahal kan nggak,” imbuh finalis Puteri Indonesia 2008 ini.
Ini juga yang menjadi alasan Raline sering berlibur ke Amerika.
“Aku biasanya ketemu teman sekolah di sana yang mualaf masuk Islam karena aku. Alhamdulillah mereka masih muslim dan salat. Aku mengecek dia, masih muslim atau nggak,” tandas bintang film 5 cm dan 99 Cahaya di Langit Eropa ini.
Selain itu, berlibur ke luar negeri dimanfaatkan Raline untuk mencari energi baru agar lebihfresh ketika kembali ke Tanah Air dan bekerja.
“Aku selalu merasa kita harus happy dan sehat itu mahal. Makanya biasanya pergi jauh dulu,” cetus dara asal Medan yang masih jomblo ini.
Raline mendapatkan pengalaman baru sebagai wanita yang harus menjadi istri kedua di filmSurga Yang Tak Dirindukan. Karakter tersebut membutuhkan banyak usaha untuk bersedih.
“Seratus persen beda dengan Raline. Dia dari keluarga susah, hidup susah, hamil di luar nikah, nggak ada orangtua, sedih sekali pokoknya. Karakter ini butuh banyak usaha untuk sedih, psikologi negatif,” kata Raline.
Sosok bernama Maros itu diceritakan mendapat simpati dari karakter Fedi Nuril yang menolongnya. Diawali atas dasar kemanusiaan, Fedi semakin menaruh perhatian dan berusaha menjadikan Maros istri kedua. Sebelumnya karakter Fedi sudah memiliki keluarga kecil bahagia dengan istri cantik yang diperankan Laudya Cynthia Bella.
“Nggak ada yang disalahkan, situasinya yang sedih, yang membuat aku jadi istri kedua. Orang yang melalui ini semua, senang, bersalah, banyak keraguan dan ketakutan, Aku belum pernah melalui ini,” tutup dara berdarah Melayu ini