Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Saud Usman mengungkapkan ada sekitar 26 situs di Indonesia yang terindikasi mendukung dan menyebarkan paham radikal.
Namun, situs-situs tersebut, saat ini telah diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo).
“4 sudah tidak aktif, 3 lagi sudah ditutup. Lalu ada 19 yang sudah diblokir,” kata Saud kepada wartawan saat ditemui disela-sela rapat koordinasi di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (31/3).
Namun, Saud belum mau menyebut apa saja situs yang dimaksud tersebut. Menurut Saud, situs-situs itu, sebagaimana dimonitor timnya, kerap menyebarkan pemahaman jihad secara radikal.
Saud mengaku pemerintah kerap kewalahan karena meskipun sudah diblokir, potensi munculnya situs-situs serupa tetap muncul. Karena itu, BNPT juga akan terus memantau pergerakan kelompok radikal melalui di dunia maya.
Selain itu, Saud juga mengimbau agar pengelola konten tidak sembarang dalam mempublis berita-berita atau sebuah artikel berbau radikal. Agar, masyarakat tak salah mengerti dalam memahaminya.
“Untuk langkah preventif, kami mengimbau para pengelola website agar melihat, mengecek dan mengontrol konten tayangan. Sehingga masyarakat yang membaca itu paham dan tidak terpengaruh,” demikian Saud.
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/03/31/main-blokir-3-situs-ditutup-4-tidak-aktif-19-diblokir-terus-mana-lagi-ya.html#sthash.jSfcbtMl.dpuf
Namun, situs-situs tersebut, saat ini telah diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo).
“4 sudah tidak aktif, 3 lagi sudah ditutup. Lalu ada 19 yang sudah diblokir,” kata Saud kepada wartawan saat ditemui disela-sela rapat koordinasi di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (31/3).
Namun, Saud belum mau menyebut apa saja situs yang dimaksud tersebut. Menurut Saud, situs-situs itu, sebagaimana dimonitor timnya, kerap menyebarkan pemahaman jihad secara radikal.
Saud mengaku pemerintah kerap kewalahan karena meskipun sudah diblokir, potensi munculnya situs-situs serupa tetap muncul. Karena itu, BNPT juga akan terus memantau pergerakan kelompok radikal melalui di dunia maya.
Selain itu, Saud juga mengimbau agar pengelola konten tidak sembarang dalam mempublis berita-berita atau sebuah artikel berbau radikal. Agar, masyarakat tak salah mengerti dalam memahaminya.
“Untuk langkah preventif, kami mengimbau para pengelola website agar melihat, mengecek dan mengontrol konten tayangan. Sehingga masyarakat yang membaca itu paham dan tidak terpengaruh,” demikian Saud.
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/03/31/main-blokir-3-situs-ditutup-4-tidak-aktif-19-diblokir-terus-mana-lagi-ya.html#sthash.jSfcbtMl.dpuf