TINJAUAN MATA PELAJARAN
Pendahuluan:
Salah satu upaya untuk melengkapi sumber belajar yang relevan dan bermakna guna meningkatkan mutu pendidikan di SMP/MTs, dibuatlah modul ini yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan berdasarkan kriteria buku pelajaran yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMP/MTs .IPA Terpadu diajarkan pada SMP/MTs kelas VII, VIII, dan IX yang memuat penyatuan materi ajar Biologi, Fisika dan Kimia yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi bagaimana proses-proses dan kejadian yang terdapat di alam sekitar. Melalui mata pelajaran ini siswa-siswi akan mendapat kesempatan untuk mengkaji berbagai teori, proses, dan peristiwa yang terjadi di alam termasuk dalam diri manusia sendiri.
Dari modul mata pelajaran IPA Terpadu kelas IX ini, bagian Biologi mengacu pada Standar Isi 2006 dan KTSP terdiri dari (1) SK: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan (2) SK: 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.
Agar tujuan yang dirancang pada modul ini dapat dikuasai siswa dengan baik, siswa diminta mempelajari modul sesuai dengan petunjuk yang ada pada modul. Selain itu siswa diminta mengerjakan semua latihan dan tugas yang diberikan. Semoga berhasil dan sukses
Sasaran Umum:
SK: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
KD: 1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia.
Indikator Pencapaian:
- Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.
- Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.
- Mendata contoh gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi.
MODUL
SISTEM REPRODUKSI
Tujuan pembelajaran:
- Siswa dapat menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.
- Siswa dapat mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.
- Siswa dapat mendata contoh gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan
Masih ingatkah kamu ciri-ciri makhluk hidup? Coba kamu ingat kembali ciri-ciri makhluk hidup. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Apakah yang dimaksud dengan berkembang biak? Apa yang kamu ketahui tentang perkembangbiakan makhluk hidup? Perkembangbiakan disebut juga reproduksi. Kamu akan belajar tentang reproduksi pada bab ini. Setelah belajar modul ini kamu diharapkan mampu menggambarkan tentang sistem reproduksi manusia dan gangguannya.
Secara umum cara perkembangbiakan makhluk hidup dapat digolongkan menjadi reproduksi aseksual (perkembangbiakan vegetatif) dan reproduksi seksual (perkembangbiakan generatif). Reproduksi merupakan proses terbentuknya individu baru. Manusia tergolong makhluk hidup yang melakukan reproduksi seksual. Oleh karena itu, dalam melakukan perkembangbiakan melibatkan dua induk (orang tua) yang masing-masing mempunyai alat reproduksi yang mendukung proses perkembangbiakan tersebut. Fenomena reproduksi manusia akan kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari tentang organ reproduksi pada manusia serta kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi.
Gambar 1.1 Sistem reproduksi
Kegiatan Belajar
Setiap makhluk hidup akan bereproduksi untuk kelangsungan jenisnya. Demikian juga dengan manusia, mengalami reproduksi untuk kelangsungan hidupnya. Pertambahan jumlah manusia melalui proses reproduksi. Agar proses reproduksi dapat berlangsung dengan baik haruslah didukung dengan struktur organ reproduksi dan proses fisiologis yang sempurna. Apa yang terjadi andaikata struktur organ reproduksi tersebut tidak sempurna? Apa yang terjadi jika proses fisiologisnya juga tidak sempurna? Pada bab ini kamu akan mempelajari struktur alat reproduksi manusia dan gangguan yang dapat terjadi. Ikutilah Kegiatan Penyelidikan berikut untuk melihat upaya-upaya manusia menjaga kesehatan reproduksi dan perawatan balita yang ada di sekitar kita.
A. Sistem Reproduksi pada Manusia
1. Organ Reproduksi pada Pria
Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas empat bagian utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma, dan penis.
Gambar 1.2 Organ reproduksi pada pria
- Testis
Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam suatu kantong yang disebutskrotum atau kantong buah zakar. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).
- Vas deferens
Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.
- Kantong sperma (vesikula seminalis)
Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan di bawah kantung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total cairan. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam amino dan fruktosa. Cairan ini berfungsi untuk memberi makan pada sperma. Selain itu vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.
- Penis
Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
2. Organ Reproduksi pada Wanita
Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan vagina.
Gambar 1.3 Organ reproduksi pada wanita
- Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
- Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus).
Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
- Vagina
Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
3. Proses Reproduksi pada Manusia
Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat tertentu akan membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang pria disebut sel mani (spermatozoa). Seorang pria dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari. Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum). Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Kedua proses mengawali terjadinya perkembangbiakan pada manusia.
Gambar 1.4 Struktur spermatozoa
Gambar 1.5 Struktur ovum
Pada spermatogenis sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:
- Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.
- Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
- Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
- Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).
- Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
- Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.
Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:
- Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
- Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
- Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.
- Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang kemudian membelah lagi.
- Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.
- Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.
- Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n).
Gambar 1.6 Spermatogenesis dan Oogenesis
Adapun jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali. Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.
B. Siklus Menstruasi
Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. Apa yang mengendalikan siklus tersebut? Beberapa perubahan dalam sistem reproduksi dikendalikan oleh hormon. Hormon merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan proses-proses metabolisme dalam tubuh.
Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi wanita disebut siklus menstruasi. Siklus menstruasi pada seorang wanita terjadi setiap periode tertentu, misalnya 28 hari. Namun demikian siklus menstruasi tersebut sangat bervariasi untuk tiap individu, yaitu berkisar antara 20-40 hari.
Perubahan-perubahan yang terjadi selama menstruasi menyangkut pemasakan sel telur dan penebalan dinding rahim guna menerima sel telur yang telah dibuahi. Jika sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal.
Lebih kurang pada hari ke 14 dari siklus menstruasi yang 28 hari, sel telur dihasilkan dari ovarium, dan dikenal sebagai proses ovulasi. Sel telur tersebut tetap hidup selama 24-48 jam, dan bergerak sepanjang saluran telur menuju ke rahim atau uterus. Sel telur tersebut dapat dibuahi bila terdapat sperma yang hidup dalam saluran telur selama 48 jam sesudah atau sebelum ovulasi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi di dalam saluran telur, maka akan luruh (rusak). Dinding rahim akan luruh dan terjadi pendarahan. Peristiwa tersebut terjadi setiap bulan, dan dikenal sebagai menstruasi. Lamanya menstruasi berlangsung selama 4-6 hari.
Gambar 1.7 Siklus menstruasi
Saat menstruasi berlangsung, sel telur yang lain mulai mengalami pemasakan. Rahim juga mulai menebal sebagai persiapan menerima sel telur lain tersebut. Menstruasi mulai terjadi saat organ perkembangbiakan seorang gadis mulai masak.Pada sebagian besar gadis, menstruasi pertama terjadi pada usia 8-13 tahun, dan terus berlanjut sampai usia 45-55 tahun. Pada usia 50-an siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan berhenti untuk selamanya, peristiwa ini disebut menopause.
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Apakah kamu pernah mendengar tentang fertilisasi? Apa yang dimaksud dengan fertilisasi? Fertilisasi adalah proses pembuahan. Bagaimana proses fertilisasi terjadi dalam tubuh manusia? Coba kamu pahami pembahasan berikut. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesteron. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi. Coba kamu perhatikan perkembangan embrio di bawah ini.
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
Gambar 1.8 Embrio 4 minggu
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
Gambar 1.9 Embrio 8 minggu
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
Gambar 1.10 Embrio 16 minggu
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.
Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Tahukah kamu fungsi dari plasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio. Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya. Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
- Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
- Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
- Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Gangguan pada Sistem Reproduksi
1. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.
2. Gonorea (kencing nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada pria dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.
3. Herpes genitalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
4. HIV/AIDS
Kamu pasti pernah mendengar tentang AIDS. Apa kepanjangan dari AIDS? Tahukah kamu apa penyebab dari AIDS? AIDS bukanlah penyakit pada sistem reproduksi. Namun, AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia, oleh penderita AIDS. AIDS (Acquired Immune-deficiency Disease Syndrome) adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang mulai dikenal pada abad ke-20. Berdasarkan data tahun 2004, AIDS menjadi epidemik yang menyebabkan kematian di dunia sampai 3,1 juta jiwa.
a. Gejala HIV
Kamu telah mengetahui bahwa AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5-7 tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun. Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
b. Penularan HIV
Tahukah kamu cara penularan HIV? Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya. Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahyan penduduk yang tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.
Gambar 1.11 Virus HIV/AIDS
c. Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
- Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
- Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
- Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
- Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
Latihan
- Sebutkan fungsi plasenta.
- Jelaskan proses spermatogenesis pada laki-laki.
- Apa yang dimaksud dengan ovulasi?
- Apa yang kamu lakukan jika di sekitar tempat tinggalmu ada orang yang mengidap AIDS?
- Jelaskan cara pencegahan terhadap virus HIV.
Rangkuman
- Reproduksi merupakan proses terbentuknya individu baru. Reproduksi manusia tergolong reproduksi seksual.
- Dalam sistem reproduksi manusia melibatkan induk jantan dan induk betina. Tiap induk memiliki organ-organ reproduksi.
- Organ reproduksi utama pada pria meliputi testis, vas defferens, kantong sperma, dan penis. Adapun organ-organ reproduksi wanita meliputi ovarium, oviduk, tuba fallopi, dan vagina.
- Pembuahan terjadi, jika sperma bertemu dengan ovum. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan.
- Penyakit yang menyerang sistem reproduksi, antara lain sifillis, gonore, dan herpes genetalis. Penyebabnya dapat berupa virus ataupun bakteri. Pada umumnya penyakit tersebut ditularkan melalui hubungan seksual.
Tes Formatif
- Berikut yang bukan alat reproduksilaki-laki adalah ….
- vulva
- epididimis
- testis
- uretra
- Alat reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma adalah ….
- vulva
- vas deferens
- penis
- uretra
- Serviks disebut juga ….
- leher rahim
- rahim
- saluran telur
- indung telur
- Lapisan rahim paling luar adalah ….
- endometrium
- perimetrium
- myometrium
- uterus
- Pembentukan sperma pada laki-laki dewasa terjadi di ….
- tuba Fallopi
- testis
- rahim
- ovarium
- Pembentukan ovum terjadi di ….
- tuba fallopi
- ovarium
- rahim
- serviks
- Proses pembentukan spermatozoa disebut ….
- oogenesis
- spermatogenesis
- endometrium
- menstruasi
- Kepanjangan dari AIDS adalah ….
- Acquired Immune-deficiency Disease Syndrome
- Acquired Ideficiency Disease Syndrome
- Acquired Immune Disease Syndrome
- semua salah
- Virus HIV menyerang ….
- saraf
- mata
- sistem kekebalan
- paru-paru
- penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidumadalah ….
- klamidia
- sifilis
- candidiasis
- gonore
Cocokkan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar.
Arti tingkat penguasaan: 90 % – 100 % = baik sekali
80 % – 89 % = baik
70 % – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
- a (vulva merupakan organ genital eksternal wanita)
- d (di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma)
- a (leher rahim desebut juga dengan serviks)
- b (rahim atau uterus tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium (paling luar), miometrium (lapisan tengah) dan endometrium (lapisan terdalam))
- b (prduksi sperma terjadi di dalam testis)
- b (Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum))
- b (proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis)
- a (AIDS /Acquired Immune-deficiency Disease Syndrome)
- c (Virus HIV akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih.
- b. (sifilis merupakan penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Reece, dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid II1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kimball John W. Biologi Edisi Kelima-Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Pearce Evelyn C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta: PT. Gramedia
Setyaningsih Eko. 2010. Biology Bringing Science To Your Live. Jakarta: Bailmu
Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.