Polisi Prancis menyatakan pelaku teror bom Menara Eiffel pada Sabtu, 30 Maret, kemarin, memberikan ancamannya melalui sebuah telepon umum di pinggiran Kota Paris, Prancis. Tindakannya itu diduga untuk menutupi jejak.
Pelaku menghubungi polisi pada pukul 19:00 malam waktu setempat. Dia mengatakan akan meledakkan Menara Eiffel pada pukul 21:30 malam.
Seperti yang diketahui, teror tersebut ternyata hanya sebuah hoax. Saat itu petugas langsung menyisir areal menara dan tidak menemukan satu pun benda yang mencurigakan. Saat jam yang ditentukan oleh pelaku teror lewat pun tidak terjadi ledakan.
“Anjing pelacak yang kami sebar tidak menemukan satu pun benda yang mencurigakan. Sekitar pukul 22:00 malam kami memutuskan kondisi aman,” ujar seorang petugas yang tidak disebut namanya, seperti dikutip Examiner, Minggu (31/3/2013).
Kepolisian Prancis memang tidak mau main-main dengan ancaman teror yang ada di negaranya. Saat ini Prancis sedang menjadi sasaran Al Qaeda setelah mereka mengintervensi perkembangan kelompok teroris tersebut di Mali.
Menara Eiffel merupakan obyek wisata paling terkenal di Prancis. Menara besi itu didatangi oleh jutaan turis setiap tahunnya.