Setelah empat kali mengalami pelecehan seksual oleh guru yang juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah. MA (17) Siswi kelas XII SMU di daerah Matraman, Jakarta Timur, mengaku trauma datang ke sekolah. Apalagi jika MA melihat keberadaan guru bejat berinisial T (50) di lingkungan sekolahnya.
"Trauma pastilah mas, apalagi kalau mau masuk sekolah, ngelihat mobil avanza yang sering bawa saya saja udah takut banget," ujar MA di kediamanya, Kamis (28/2) malam.
Remaja cantik berkulit putih ini pun mengaku semenjak kasus ini mencuat di lingkungan sekolah beberapa hari belakangan ini, Sang guru cabul malah memfitnahnya dengan memutarbalikan fakta yang ada.
"Sebagian sekolah memang sudah mengetahui, tapi dia malah kalau bicara sama murid yang lain malah bilang dia (wakepsek) merasa difitnah, dan terus bilang saya yang terus ngedeketin dia. Terus nunjukin foto saya waktu berdua pas studi tur di Bali. Itu kan foto berdua tapi kondisinya rame lagi dia juga yang minta foto," jelasnya.
Lebih lanjut MA mengatakan, setelah kasus ini mencuat, dirinya juga sering disudutkan oleh beberapa teman dan juga guru-guru lainya, bahkan kepala sekolah SMU tempat MA belajar pun iku menyalahkan MA dalam kondisi seprti ini.
"Kepala sekolah mengintimidasi, saya disuruh tutup kasus ini sampai selesai ujian. Wali kelas, juga menyudutkan saya memojokan saya, saya diancam nilai ijazah gak bisa diambil," ungkapnya.
Tidak kuat mengalami hal seperti ini, MA pun akhirnya melaporkan perbuatan Wakepsek cabul itu ke Mapolda Metro Jaya pada 9 Februari 2013 lalu. Untuk melengkapi berkas pelaporan Polisi meminta agar MA memiliki surat visum psikolog dari rumah sakit yang dirujuk.
"Saya disuruh ke RSCM buat pemeriksaan psikologis pasca kejadiaan ini. Tapi sama RSCM malah dimintain duit 750 ribu. Akhirnya saya periksa, hasilnya bilang polisi langsung yang ambil," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, A (17), siswi di salah satu SMU di daerah Matraman, Jakarta Timur, mengaku dipaksa melayani nafsu bejat gurunya berinisial T, yang juga wakil kepala (wakepsek) di sekolah tersebut. MA mengatakan, pelecehan itu sudah dialaminya pada bulan Juni dan Juli 2012 lalu.