Biodiversitas Kawasan Geografi Satwa Indonesia (garis Wallace)- Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Pembagian fauna menjadi dua kelompok didasarkan pada adanya Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi lebih jelas lagi daripada pembagian flora. Di sini dapat ditarik garis pemisah yang lebih jelas yang disebut garis Wallace (ditemukan oleh Alfred Russel Wallace).
Beberapa jenis hewan, seperti ikan tawar dari kelompok timur dan barat penyebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi, ada pula hewan hewan, seperti burung, amphibia, dan reptilia yang sering kali antara penyebaran kelompok timur dan barat saling tumpang-tindih. Paparan sunda sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung; diperkirakan di kawasan ini terdapat ratusan jenis burung dan 70% di antaranya merupakan penghuni hutan primer darat; keanekaragaman ini jauh lebih tinggi daripada di Afrika.
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah Oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Weber, seorang ahli zoologi dari Jerman. Menurut Weber, hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak semuanya tergolong kelompok hewan Australia karena ada juga yang memiliki sifat-sifat Oriental sehingga Weber berkesimpulan bahwa hewan-hewan Sulawesi merupakan hewan peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara menuju Kepulauan Aru yang kemudian dikenal dengan nama garis Weber. Sebagai bukti, Sulawesi merupakan wilayah peralihan, contohnya, di Sulawesi terdapat Oposum dari Australia dan kera Macaca dari Oriental.
Fauna daerah Oriental yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan serta pulau-pulau di sekitarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti badak, gajah, banteng, dan harimau. Terdapat pula mamalia berkantung, tetapi jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
b. Terdapat berbagai macam kera, terutama di Kalimantan yang paling banyak memiliki primata, misalnya, orang utan, kukang, dan bekantan.
c. Burung-burung yang dapat berkicau, tetapi warnanya tidak seindah burung Australia, misalnya, jalak bali (Leucopsar rothschildi), murai (Myophoneus melurunus), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra), dan ayam pegar (Lophura bulweri).
Fauna daerah Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, dan Nusa Tenggara relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri yang dimilikinya adalah sebagai berikut.
a. Mamalia berukuran kecil. Di Irian dan Papua terdapat kurang lebih 110 spesies mamalia, misalnya, kuskus (Spilocus maculates) dan Oposum. Di Irian juga terdapat 27 hewan pengerat (rodensial), dan 17 di antaranya merupakan spesies endemik.
b. Banyak hewan berkantung. Di Irian dan Papua banyak ditemukan hewan berkantung, seperti kanguru (Dendrolagus ursinus).
c. Tidak terdapat spesies kera. Spesies kera tidak ditemukan di daerah Australia, tetapi di Sulawesi ditemukan banyak hewan endemik, misalnya, primata primitif Tarsius spectrum, musang (Macrogalida musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan beberapa jenis kupu-kupu.
d. Jenis burung berwarna indah dan beragam. Papua memiliki koleksi burung terbanyak dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira 320 jenis, dan setengah di antaranya merupakan spesies endemik, misalnya, burung cenderawasih.
Fosil-fosil hewan yang ditemukan di pulau-pulau Indonesia menunjukkan bahwa pernah ada daratan Gondwana. Sebagai Contoh di laut Sulawesi hidup ikan paru yang diberi nama Coelacanthyang telah diketahui awalnya berasal dari Laut Madagaskar, Afrika. Di Afrika orang hanya menemukan fosilnya, di Indonesia malah bertahan hingga kini. Contoh lain, di wilayah Oriental terdapat gajah, di Sulawesi sebagai bagian dari wilayah Australian ditemukan fosil gajah. Tapir dapat kita temukan di Sumatra (Oriental) dan Amerika Selatan (Neotropik). Komposisi margasatwa di Kepulauan Indonesia sangat luar biasa. Terdapat lebih dari 2.600 jenis burung dunia, 27% dari keseluruhan burung yang dikenal, 411 jenisnya terdapat di Indonesia. Terdapat 24 daerah burung endemik di Indonesia (11% dari yang ada di dunia). Demikian pula dengan kekayaan flora Indonesia. Kekayaan jenis hutan Indonesia diperkirakan mengandung palem terbanyak di dunia (lebih dari 400 jenis yang bernilai komersial) dan sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga.
Gambar 6.8 Berbagai jenis fauna yang hidup di wilayah oriental (Ukuran hewan tidak menjadi acuan proporsional).
Hewan yang ada di Indonesia Bagian Barat, di antaranya keluarga gibbon (termasuk siamang),keluarga kera, keluarga orang utan, keluarga tarsius, rusa, tikus, muncak, badak Ujung Kulon, badak Sumatra, gajah, kelompok burung (di antaranya ayam piaraan, ayam mutiara, ayam hutan dan berbagai jenis burung), binturong, harimau Sumatra, kucing hutan, tapir, banteng, babi, dan macan tutul (Gambar 6. 8). Hewan-hewan Indonesia Timur yang termasuk Australia meliputi contoh-contoh, seperti monyet Sulawesi, burung Maleo, kuskus, dan cendrawasih seperti yang dapat kamu lihat pada Gambar 6.9a dan 6.9b. Meskipun duyung terdapat di pantai-pantai lain di Indonesia, duyung juga terdapat di willayah Indonesia Timur.