Tuesday, December 25, 2012

Rhezus dan Pengaruhnya terhadap Pasturi


Faktor Rh menggambarkan adanya partikel protein (antigen D) di dalam sel darah seseorang.Bagi yang ber-Rh negatif berarti ia kekurangan faktor protein dalam sel darah merahnya.Sedangkan yang ber-Rh positif memiliki protein yang cukup. Pada jaman dahulu dalamtransfusi darah, asal golonganya sama, tidak dianggap ada masalah lagi. Padahal, bila terjadiketidak cocokan rhesus, bisa terjadi pembekuan darah yang berakibat fatal, yaitu kematian penerima darah.Orang-orang dengan rhesus negatif mempunyai sejumlah kesulitan karena diseluruh dunia ini,orang dengan rhesus negatif relatif jumlahnya lebih sedikit. Pada orang kulit putih, rhesusnegatif hanya sekitar 15%, pada orang kulit hitam sekitar 8%, dan pada orang asia bahkanhampir seluruhnya merupakan orang dengan rhesus positif.


Di Indonesia, kasus kehamilan dengan rhesus negatif ternyata cukup banyak dijumpai.Umumnya dijumpai pada orang-orang asing atau orang yang mempunyai garis keturunan asingseperti Eropa dan Arab, walaupun tidak langsung. Ada juga orang yang tidak mempunyairiwayat keturunan asing, namun jumlahnya lebih sedikit.Bila seorang wanita dengan rhesus negatif mengandung bayi dari pasangan yang mempunyairhesus positif, maka ada kemungkinan sang bayi mewarisi rhesus sang ayah yang positif.Dengan demikian akan terjadi kehamilan rhesus negatif dengan bayi rhesus positif. Hal inidisebut kehamilan dengan ketidak cocokan rhesus
(rhesus inkontabilita).
Kehadiran janin sendiri di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika Rh janin tak samadengan Rh ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah (eristrosit)membentuk daya tahan atau antibodi berupa zat anti Rh untuk melindungi tubuh ibu sekaligusmelawan ‘benda asing’ tersebut. Inilah yang menimbulkan ancaman pada janin yangdikandung.Efek ketidakcocokan bisa mengakibatkan kerusakan besar-besaran pada sel darah merah bayiyang disebut
erytroblastosis foetalis
dan
hemolisis
. Hemolisis ini pada jaman dahulumerupakan penyebab umum kematian janin dalam rahim, disamping
hydrop fetalis
, yaitu bayiyang baru lahir dengan keadaan hati yang bengkak, anemia dan paru-paru penuh cairan yangdapat mengakibatkan kematian.Selain itu kerusakan sel darah merah bisa juga memicu kernikterus (kerusakan otak) dan
jaundice
(bayi kuning/
hiperbilirubinimia
), gagal jantung dan anemia dalam kandungan maupunsetelah lahir.Dikarenakan jarangnya kasus kehamilan dengan rhesus negatif, maka sangat sedikit pula rumahsakit yang dapat menanganinya. Untuk itu walaupun tidak ada masalah serius dokter biasanyaakan tetap menangani kehamilan dengan rhesus negative secara khusus. Langkah pertama yangdilakukan dokter adalah dengan memeriksa darah ibu untuk memastikan jenis rhesus dan untuk melihat apakah telah tercipta antibodi.Bila belum tercipta antibodi, maka pada usia kehamilan 28 minggu dan dalam 72 jam setelah persalinan akan diberikan injeksi anti-D (Rho) immunoglobulin, atau biasa juga disebutRhoGam. Proses terbentuknya zat anti dalam tubuh ibu sendiri sangat cepat sehingga akanlebih baik lagi jika setelah 48 jam melahirkan langsung diberi suntikan RhoGAM agar manfaatnya lebih terasa. Sayangnya, perlindungan RhoGAM hanya berlangsung 12 minggu.Setelah lewat batas waktu, suntikan harus diulang setiap kehamilan berikutnya.Bila dalam diri ibu telah tercipta antibodi, maka maka akan dilakukan penanganan khususterhadap janin yang dikandung, yaitu dengan monitoring secara reguler dengan scanner ultrasonografi. Dokter akan memantau masalah pada pernafasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala penderitaan bayi akibatrendahnya sel darah merah.Bila memang ada zat anti-Rh dalam tubuh ibu hamil, sebaiknya dilakukan pemeriksaan jenisdarah janin melalui pengambilan cairan ketuban (amniosentesis). Dapat juga melalui pengambilan cairan dari tulang belakang Chorionic Villi Sampling (CVS), dan pengambilancontoh darah dari tali pusat janin (kordosentesis). Pada kasus tertentu, kadang diputuskan untuk melakukan persalinan lebih dini, sejauh usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan diluar


rahim. Tindakan ini akan segera diikuti dengan penggantian darah janin dari donor yang tepat.Induksi persalinan juga akan dilakukan pada ibu yang belum mempunyai antibodi bilakehamilannya telah lewat dari waktu persalinan yang diperkirakan sebelumnya, untuk mencegah kebocoran yang tak terduga.Pada kasus janin belum cukup kuat untuk dibesarkan diluar, maka perlu dilakukan transfusidarah terhadap janin yang masih dalam kandungan. Biasanya bila usia kandungan belummencapai 30 minggu. Proses transfusi ini akan diawasi secara ketat dengan scanner ultrasonografi dan bisa diulang beberapa kali hingga janin mencapai ukuran dan usia yangcukup kuat untuk diinduksi. Setelah bayi lahir, ia akan mendapat beberapa pemerikasaan darahsecara teratur untuk memantau kadar bilirubin dalam darahnya. Bila diperlukan akan dilakukan phototerapi. Bila kadar bilirubin benar-benar berbahaya akan dilakukan penggantian darahdengan transfusi. Kadar cairan dalam paru-paru dan jantungnya juga akan diawasi denganketat, demikian juga dengan kemungkinan anemia.Perbedaan Rh ibu dan janin tak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama. Sebab,kemungkinan terbentuknya zat anti-Rh pada kehamilan pertama sangat kecil. Kalaupun sampaiterbentuk, jumlahnya tidak banyak. Sehingga, bayi pertama dapat lahir sehat.Pembentukan zat anti Rh baru benar-benar dimulai pada saat proses persalinan (ataukeguguran) pada kehamilan pertama. Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yangmenghubungkan dinding rahim dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat masuk ke dalam peredaran darah ibu dalam jumlah yang lebih besar. Peristiwa inidisebut
transfusi feto-maternal.
Selanjutnya, 48-72 jam setelah persalinan atau keguguran,tubuh ibu dirangsang lagi untuk memproduksi zat anti-Rh lebih banyak lagi. Demikianseterusnya.Saat ibu mengandung lagi bayi kedua dan selanjutnya, barulah zat anti-Rh di tubuh ibu akanmenembus plasenta dan menyerang sel darah merah janin. 


PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...