Tuesday, July 31, 2012

TAK PERLU MEMAKSAKAN PEMAHAMAN

Dalam perkara apapun, memahami adanya perbedaan adalah hal yang penting.
Sebab, setiap orang dikondisikan pada situasi yang berbeda; setiap orang punya kesukaan dan kemampuan yang berlainan.
Orang lain tidak punya hak menuntut kita untuk harus bisa serupa dengannya.
Begitu juga, kita tak perlu memaksa orang lain untuk harus bisa sama seperti kita.

Memang, satu hal yang tidak salah jika kita memberi tahu bahwa kemalasan adalah satu perkara yang buruk.
Tapi kita tak perlu memaksa orang lain untuk tidak malas.
Sebab apapun yang terjadi kemudian pada orang itu, orang itu sendiri yang akan merasakan akibatnya.
Begitu pula, kita cukup mengingatkan bahwa pelaku syirik --atau menyekutukan Allah-- itu diancam dengan neraka.
Namun jika orang itu tetap musyrik, maka masuk neraka itu resiko yang harus dihadapinya.
Buat apa kita ambil pusing.
Yang penting, kita sudah mengingatkannya.

Yang jelas, dalam penyampaian tuntunan Islam, bersikap lembut dan benar adalah dua hal yang tidak terpisahkan.
Penyampaian yang lembut tapi yang diajarkan tidak benar merupakan kezaliman.
Begitupun, walau yang dituntunkan satu hal yang benar jika disampaikan dengan cara yang tidak lembut, bisa berdampak kezaliman.

Ingat, sebelum mengajak, berikanlah contoh yang baik dan benar; paling tidak, berupa perangai yang pantas diteladani.
Sebab, bagaimana mungkin mengajak kepada kebenaran dengan cara yang kasar.
Bagaimana mungkin membersihkan meja penuh debu dengan kain lap penuh oli.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...