Jelang Pencoblosan di Pilkada Makassar, 27 Juni 2017 mendatang, Calon Wali Kota Makassar, Munafri 'Appi' Arifuddin, optimis mampu keluar sebagai pemenangan.
Lika-liku dinamika Pilwali di Makassar yang membuatnya menjadi Calon Tunggal, menurut Appi adalah sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya.
"Dinamika Pilkada Makassar melalui proses yang begitu panjang dalam berdemokrasi kita, sehingga pada titik sekarang ini kita patut terus bergerak untuk menang dan membawa kota Makassar jauh lebij baik lagi," tuturnya saat Halal bi Halal di Kediamannya, Jl Khairil Anwar, Minggu (17/6/2018) Malam.
Menghadapi Kolom Kosong (Koko), Appi yakin Partai Pengusung, tim pemenangan, relawan dan masyarakat kota Makassar pada umumnya tak akan menyia-nyiakan suaranya untuk hal yang tak pasti.
"Tak boleh ada lagi muncul keraguan di hati kecil kita, selain meyakinkan diri kita bahwa untuk melihat kota Makassar jauh lebih baik solusinya pilih yanh bergambar yakni Appi-Cicu," tegasnya berdasarkan rilis yang diterima Tribun Timur, Senin (18/6/2018).
Bahkan di kesempatan yang sama, CEO PSM Makassar itu mengatakan jika Koko tak akan berkutik jika menghadapi Appi-Cicu atau ACI.
"Inikan lagi heboh mempertentangkan antara Koko lawan ACI atau Appi-Cicu, jadi saya bilang dimana-mana itu ACI pasti menang kalau lawan Koko. Cobami punna larroi' ACI pasti sessai' Koko," kelakar Appi yang membuat tamu undangan ikut tertawa.
Dalam tradisi bermasyarakat, sebutan Koko dan Aci melekat bagi warga komunitas Tionghoa.
Koko merupakan panggilan bagi Laki-Laki (Suami) sementara Aci panggilan bagi Perempuan (Istri).
Tapi diluar dari makna sesungguhnya ACI (Appi-Cicu) dan Koko (Kolom Kosong) kini sebagai akronim yang digunakan dalam dinamika Politik Pilwali Makassar
Lika-liku dinamika Pilwali di Makassar yang membuatnya menjadi Calon Tunggal, menurut Appi adalah sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya.
"Dinamika Pilkada Makassar melalui proses yang begitu panjang dalam berdemokrasi kita, sehingga pada titik sekarang ini kita patut terus bergerak untuk menang dan membawa kota Makassar jauh lebij baik lagi," tuturnya saat Halal bi Halal di Kediamannya, Jl Khairil Anwar, Minggu (17/6/2018) Malam.
Menghadapi Kolom Kosong (Koko), Appi yakin Partai Pengusung, tim pemenangan, relawan dan masyarakat kota Makassar pada umumnya tak akan menyia-nyiakan suaranya untuk hal yang tak pasti.
"Tak boleh ada lagi muncul keraguan di hati kecil kita, selain meyakinkan diri kita bahwa untuk melihat kota Makassar jauh lebih baik solusinya pilih yanh bergambar yakni Appi-Cicu," tegasnya berdasarkan rilis yang diterima Tribun Timur, Senin (18/6/2018).
Bahkan di kesempatan yang sama, CEO PSM Makassar itu mengatakan jika Koko tak akan berkutik jika menghadapi Appi-Cicu atau ACI.
"Inikan lagi heboh mempertentangkan antara Koko lawan ACI atau Appi-Cicu, jadi saya bilang dimana-mana itu ACI pasti menang kalau lawan Koko. Cobami punna larroi' ACI pasti sessai' Koko," kelakar Appi yang membuat tamu undangan ikut tertawa.
Dalam tradisi bermasyarakat, sebutan Koko dan Aci melekat bagi warga komunitas Tionghoa.
Koko merupakan panggilan bagi Laki-Laki (Suami) sementara Aci panggilan bagi Perempuan (Istri).
Tapi diluar dari makna sesungguhnya ACI (Appi-Cicu) dan Koko (Kolom Kosong) kini sebagai akronim yang digunakan dalam dinamika Politik Pilwali Makassar