Pimpinan Ponpes DDI Mangkoso ini tetap beraktivitas ceramah Tarawih selama tiga hari masuknya bulan Ramadan 1439 H.
Sedangkan Hj Farida Hidayati (32), putrinya, hingga kini masih dirawat di RS Awal Bros Makassar karena mengalami luka serius
"Terakhir saya ke RS Awal Bros, Putri saya (Hj Farida Hidayati) habis dioperasi. Tangannya luka sobek dan luka di bawah mata kirinya sampai ke dalam, pipinya juga di bagian kanan ada luka sobek," kata AGH Faried Wajedy kepada Waertawan, sambil menunjukkan bagian luka yang dialami putrinya saat bercerita, Jumat (18/5/2018).
Menurut Gurutta Faried Wajedy, kala itu ia berencana melayat ke Ponpes Putra Tonrongngge, menyusul wafatnya salah seorang pendidik ponpes DDI Mangkoso, AGH Abbas Rammang LC.
Di dalam mobil Toyota Fortuner hitam yang ditumpanginya, Hj Farida Hidayati duduk di row tengah, tepat di belakang ayahnya bersama dengan bayinya berusia lima tahun, dan seorang santriwati.
"Kami waktu itu dari Makassar ingin melayat di Mangkoso karena AGH Abbas Remmang meninggal. Tapi saat berada di Desa Madello, tiba-tiba ada mobil truk yang tiba-tiba belok sehingga kendaraan kami pun terserempet," ungkapnya.
Dalam insiden itu, Hj Farida Hidayati yang duduk di bagian belakang mengalami luka berat, dan mobil bagian depan sisi kiri yang diserempet truk itu pun hancur.
Sedangkan ayahnya, AGH Faried Wajedy yang duduk di sisi kiri depan justru tak mengalami luka dan tetap dalam kondisi stabil.
Masyarakat bahkan mempertanyakan kira-kira doa apa yang dibaca Gurutta saat hendak bepergian dan menaiki kendaraan.
Kepada TribunBarru.com, Gurutta menyebut ada beberapa amalan disertai doa yang harus dilakukan agar diri tetap terlindungi.
"Tentu doa yang kita baca adalah bacaan meminta perlindungan, sesuai yang diajarkan nabi," ucap Gurutta.
Gurutta mengingatkan, bahwa Rasulullah SAW dalam haditsnya mengakatan antara takdir dan doa akan tarik menarik sampai dunia kiamat.
"Kenapa? Karena ketika kita berusia empat bulan di dalam perut ibu sebagai janin, Tuhan suruh kita ditiupkan ruh. Di samping itu juga dituliskan suratan takdir seperti mengenai usia dan rezki. Termasuk takdir manusia yang akan tertimpa musibah," ujarnya.
Dari semua takdir itu, lanjut Gurutta, masih bisa ditawar ke Allah SWT yakni melalui doa.
"Sehingga ketika ada takdir musibah yang tadinya mungkin keras, itu bisa menjadi tidak apa-apa. Itulah berkah doa," katanya.
Adapun doa yang dibaca Gurutta saat hendak naik kendaraan untuk bepergian yakni, 'bismillaahi majrahaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim'.
Artinya, dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha penyayang.
Dari doa itu, Gurutta membacakan secara lengkap dan panjang, namun ia menyebut jika tidak dihafal cukup doa yang dipersingkat itu.
Selain doa itu yang dibaca, Gurutta juga menyampaikan amalan-amalan yang senantiasa harus dilakukan adalah membaca surah-surah pendek sehabis salat wajib.
"Minimal setiap selesai salat Jumat, baca surah Alfatihah, Al-ikhlas, Al-falaq dan An-nas masing-masing tujuh kali," ucapnya.
Di sampaing itu, lanjut Gurutta, keempat surah pendek tersebut juga dibaca setiap pagi dan petang minimal tiga kali.
"Kita juga bisa masukkan bacaan-bacaan itu setiap selesai salat Subuh dan Magrib. Insya Allah lewat bacaan itu kita akan terlindungi," ujarnya.
"Sebagaimana yang disebutkan dalam surah Ar-raad ayat 39 yang terjemahnya, Allah SWT akan menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki," tuturnya.
Berarti dengan begitu, lanjut Gurutta, apa yang ditakdirkan atau dikehendaki Allah SWT bisa berubah, dan yang merubahnya adalah doa.