Warga desa Bulango Raya, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) geger dengan keberadaan buaya di pantai desa mereka. Sejak sebulan terakhir, warga sudah was-was beraktivitas dekat pantai, padahal sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Sebulan yang lalu, Arman, warga setempat nyaris tewas diterkam buaya, tepat berada di kawasan mangrove.
Saat itu Arman sedang menjaring ikan di pesisir mangrove, jaringnya nyangkut, setelah ditarik tiba-tiba buaya besar yang terperangkap di jaring langsung menerkamnya. Beruntung, Arman berhasil menyelamatkan diri, kendati tangan kanan Arman nyaris putus.
Buaya saat itu juga berhasil melepaskan diri dari jaring. Dengan kejadian itu, warga desa dibuat pantik. Apalagi beberapa hari setelah itu, ada warga yang mengaku melihat buaya di sekitar desa mereka, berukuran besar berjumlah tiga ekor.
Teror buaya ini membuat warga desa harus ekstra hati-hati. Mereka lalu merancang strategi untuk memburu buaya. Salah seorang warga, Herson Abdul Azis lantas membuat perangkap untuk menangkap buaya.
Seekor buaya yang berukuran 3 meter saat ditangkap masyarakat Kecamatan Tomilito, karena telah meresahkan warga. (foto : Istimewa)
Ia menggunakan tali nilon ukuran besar dengan burung sebagai umpan, diletakkan di area hutan mangrove di desa mereka. Setelah beberapa hari dilakukan perburuan dengan pancing, barulah Jumat (11/8) kemarin seekor buaya berhasil terjaring.
Buaya dengan panjang tiga meter ini, diyakini sebagai binatang buas yang selama ini meresahkan. Hingga kemarin, buaya yang telah diikat di halaman rumah warga itu menjadi tontonan warga.
Kepala Desa Bolango Raya, Masrin Liputo, kepada Gorontalo Post mengatakan, saat ini buaya tersebut telah diikat, dan menunggu tindaklanjut di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara. “Kami masih menunggu tindakan dari Pemerintah Daerah, untuk penangkarannya melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara,” ujarnya.
Dengan ditemukanya satu ekor buaya, berarti masih ada dua ekor lagi yang harus ditangkap.
Kapolsek Kwandang, AKP Cakra Donya, SIK, membenarkan adanya penangkapan buaya yang sudah meresahkan masyarakat Tomilito ini. “Dari kejadian ini, diharapkan kepada seluruh warga agar berhati-hati saat beraktifitas di pesisir pantai, mengingat sebelumnya sudah ada satu warga yang menjadi korban, yang mengalami luka akibat diserang seekor buaya,” tandasnya.
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/berita/geger-buaya-3-meter-di-tomilito.html
Saat itu Arman sedang menjaring ikan di pesisir mangrove, jaringnya nyangkut, setelah ditarik tiba-tiba buaya besar yang terperangkap di jaring langsung menerkamnya. Beruntung, Arman berhasil menyelamatkan diri, kendati tangan kanan Arman nyaris putus.
Buaya saat itu juga berhasil melepaskan diri dari jaring. Dengan kejadian itu, warga desa dibuat pantik. Apalagi beberapa hari setelah itu, ada warga yang mengaku melihat buaya di sekitar desa mereka, berukuran besar berjumlah tiga ekor.
Teror buaya ini membuat warga desa harus ekstra hati-hati. Mereka lalu merancang strategi untuk memburu buaya. Salah seorang warga, Herson Abdul Azis lantas membuat perangkap untuk menangkap buaya.
Seekor buaya yang berukuran 3 meter saat ditangkap masyarakat Kecamatan Tomilito, karena telah meresahkan warga. (foto : Istimewa)
Ia menggunakan tali nilon ukuran besar dengan burung sebagai umpan, diletakkan di area hutan mangrove di desa mereka. Setelah beberapa hari dilakukan perburuan dengan pancing, barulah Jumat (11/8) kemarin seekor buaya berhasil terjaring.
Buaya dengan panjang tiga meter ini, diyakini sebagai binatang buas yang selama ini meresahkan. Hingga kemarin, buaya yang telah diikat di halaman rumah warga itu menjadi tontonan warga.
Kepala Desa Bolango Raya, Masrin Liputo, kepada Gorontalo Post mengatakan, saat ini buaya tersebut telah diikat, dan menunggu tindaklanjut di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara. “Kami masih menunggu tindakan dari Pemerintah Daerah, untuk penangkarannya melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara,” ujarnya.
Dengan ditemukanya satu ekor buaya, berarti masih ada dua ekor lagi yang harus ditangkap.
Kapolsek Kwandang, AKP Cakra Donya, SIK, membenarkan adanya penangkapan buaya yang sudah meresahkan masyarakat Tomilito ini. “Dari kejadian ini, diharapkan kepada seluruh warga agar berhati-hati saat beraktifitas di pesisir pantai, mengingat sebelumnya sudah ada satu warga yang menjadi korban, yang mengalami luka akibat diserang seekor buaya,” tandasnya.
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/berita/geger-buaya-3-meter-di-tomilito.html