Warga sekitar terlibat bentrok dengan gerombolan warga yang diduga berasal dari Kelurahan Padebulo, Kecamatan Kota Selatan.
Untung saja, petugas kepolisian cepat
tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan segera membubarkan warga yang
bersitegang itu sehingga insiden tersebut tidak sampai membuat korban
berjatuhan.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post,
ketegangan antara warga Kelurahan Limba U-II dan warga Kelurahan
Padebuolo itu berawal dari aksi pengeroyokan Lincon Yahya, warga
Padebuolo.
Pemuda berusia 20 tahun itu diduga
mendapat perlakuan tidak wajar dari sejumlah warga di kawasan Jl.
Panjaitan lantaran ketersinggungan warga dengan ulahnya yang memainkan
ekstra gas.
Waktu itu, Lincon berboncengan rekannya
menggunakan sepeda motor melintasi salah satu simpang empat, kompleks
Dealer Kawasaki Kota Gorontalo. Entah kenapa ketika melintas, Lincon
diduga memainkan gas motornya.
Aksi itu pun mengundang reaksi kemarahan
warga kompleks. Karena merasa terganggu, mereka menegur Lincon. Namun
rupa-rupanya, Lincon yang diduga sudah dalam pengaruh minuman keras
(Miras) malah emosi dan balik menantang.
Karena merasa tertantang, sejumlah warga
pun bangkit bersama mengeroyok Lincon hingga babak beluar. Karena tak
mampu lagi menahan, Lincon segera kabur.
Selang kemudian, ia balik lagi ke TPK
bersama rekan-rekannya dari Padebuolo sekira 6 orang. Sementara itu di
TKP, rupanya warga pun sudah berjaga-jaga.
Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan.
Beberapa saat kemudian, petugas Polres Gorontalo Kota yang mendapatkan
laporan bentrok tersebut tiba di TKP. Petugas berhasil membubarkan warga
sebelum bentrok tersebut beranjak lebih parah. Situasi di Jl. Panjaitan
pun kembali kondusif.
Kapolres Gorontalo Kota AKBP Ronny
Yulianto melalui Kasat Reskrim AKP Tumpal Alexander mengatakan, dari
hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya, penyebab bentrok tersebut
lantaran pengeroyokan terhadap Lincon yang diawali ketersinggungan warga
di Jl. Panjaitan.
Selain itu diduga Lincon menaruh dandam
terhadap warga sekitar. Sebab, terungkap sebelum pengeroyokan pada malam
itu, ia mengaku pernah dianiyaya oleh warga di kawasan itu saat menjadi
suporter sepak Bola di salah satu iven di Lapangan Buladu, Kota
Gorontalo.
“Karena kesal maka ia melampiskan
kekesalannya itu dengan memainkan gas sepeda motornya, hingga kemudian
dikeroyok warga,” ungkapnya.
Tumpal menyampaikan pula, bahwa kasus
bentrok ini akan diproses. Untuk sementara, petugas Polres Gorontalo
Kota masih akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam
kejadian itu.
“Yang terbukti bersalah tentunya akan kita beri sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya.