Akibat dana profesi guru dan dana tambahan penghasilan triwulan III dan
IV tahun 2016 belum cair dan ditunda pembayarannya hingga 2017, guru di
Kota Sibolga mengancam mogok mengajar.
Informasi yang dihimpun, se - jumlah guru di beberapa seko - lah kabarnya sudah mulai me la - kukan aksi mogok dan enggan mengajar. Mereka hanya mem - berikan tugas kepada siswa lalu meninggalkan kelas. Ancaman mogok menguat setelah ada informasi bahwa dana profesi guru dan dana tambahan peng - hasilan tidak akan dicairkan lagi dan sudah dihentikan. Namun, tidak ada di antara para guru yang bersedia dimintai kete - rangan.
Kepala Dinas (Kadis) Pen di - dik an Kota Sibolga Alpian Hu - tauruk mengakui, terjadi pe - nundaan pencairan dana tun - jangan profesi guru dan tam - bah an penghasilan guru se- Kota Sibolga untuk triwulan III dan IV pada 2016. Namun, dia menegaskan, tidak ada peng - hentian karena akan tetap diba - yar kan pada 2017. “Saya telah melayangkan su - rat (nota dinas) kepada seluruh kepalasekolah(kasek) mulaidari tingkat TK hingga SMA/SMK negeri dan swasta guna disam - pai kan kepada guru perihal pe - nundaan pemba yar an dana tunjangan profesi guru dan tam - bahan penghasilan guru untuk triwulan III dan IV tahun 2016. Jadi ini supaya bisa dimaklumi dan dipahami ber sama,” tutur Alpian, Rabu (9/11).
Alpian menjelaskan, penundaan ini dilakukan karena uang di kas daerah yang dialokasikan pemerintah pusat tidak men - cukupi melakukan pembayaran dana TPG dan DTP triwulan III dan IV 2016. Penyebabnya hasil rekonsiliasi data riil guru pe ne - rima sertifikasi yang dilakukan sebelumnya di tingkat pem e - rin tah pusat tahun anggaran (TA) 2016 terus mengalami perubahan. Dia mencontohkan, peme - rintah pusat awalnya mengu - curkan anggaran untuk pembayaran dana TPG dan DTP guru TA 2015 ke pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp20 miliar.
Lalu setelah dilakukan pem - bayaran, terjadi selisih sebe sar Rp2 miliar atau hanya Rp18 miliar yang dibayarkan kepada para guru penerima dana TPG dan DTP. “Sementara untuk pem - bayaran dana TPG dan DTP untuk triwulan III dan IV, sudah tidak memungkinkan lagi ka - rena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah diketuk sebelumnya,” katanya.
Berdasarkan data yang di - peroleh KORAN SINDO MEDAN, penundaan pemba - yar an dana TPG dan DTP tri - wulan III dan IV tersebut ber - dasarkan surat Kementerian Keuangan RI Direktorat Jen - deral Perimbangan Keuangan No : S-579/PK/2016 tertanggal 16 Agustus 2016 yang ditu ju - kan kepada Gubernur/Bupati dan Wali Kota. Dalam surat ter - sebut dijelaskan alasan penun - da an/penghentian, tidak hanya dialami Kota Sibolga, tapi ra - tusan lebih daerah kabu pa - ten/kota di Indonesia.
Ketua PGRI Kota Sibolga Ali Sutan Lubis yang juga menjabat kepala sekolah di salah satu SMA di Kota Sibolga mem be - nar k an menerima SE Kadis Pendidikan Kota Sibolga ter - sebut dan telah mem beri tahu - kan kepada para guru penerima dana TPG dan DTP. Ali Sutan pun meminta para guru ber sa - bar menunggu hasil konfirmasi resmi dan jelas dari dinas pen - didikan tersebut.
“Atas nama organisasi PGRI, sepulang dari Medan nanti, kami akan melakukan audiensi dengan Kadis Pendidikan Kota Sibolga menanyakan alasan me ngapa terjadi penundaan pembayaran tersebut,” ung kap - nya.
SUMBER BERITA : http://koran-sindo.com/news.php?r=5&n=82&date=2016-11-10
Informasi yang dihimpun, se - jumlah guru di beberapa seko - lah kabarnya sudah mulai me la - kukan aksi mogok dan enggan mengajar. Mereka hanya mem - berikan tugas kepada siswa lalu meninggalkan kelas. Ancaman mogok menguat setelah ada informasi bahwa dana profesi guru dan dana tambahan peng - hasilan tidak akan dicairkan lagi dan sudah dihentikan. Namun, tidak ada di antara para guru yang bersedia dimintai kete - rangan.
Kepala Dinas (Kadis) Pen di - dik an Kota Sibolga Alpian Hu - tauruk mengakui, terjadi pe - nundaan pencairan dana tun - jangan profesi guru dan tam - bah an penghasilan guru se- Kota Sibolga untuk triwulan III dan IV pada 2016. Namun, dia menegaskan, tidak ada peng - hentian karena akan tetap diba - yar kan pada 2017. “Saya telah melayangkan su - rat (nota dinas) kepada seluruh kepalasekolah(kasek) mulaidari tingkat TK hingga SMA/SMK negeri dan swasta guna disam - pai kan kepada guru perihal pe - nundaan pemba yar an dana tunjangan profesi guru dan tam - bahan penghasilan guru untuk triwulan III dan IV tahun 2016. Jadi ini supaya bisa dimaklumi dan dipahami ber sama,” tutur Alpian, Rabu (9/11).
Alpian menjelaskan, penundaan ini dilakukan karena uang di kas daerah yang dialokasikan pemerintah pusat tidak men - cukupi melakukan pembayaran dana TPG dan DTP triwulan III dan IV 2016. Penyebabnya hasil rekonsiliasi data riil guru pe ne - rima sertifikasi yang dilakukan sebelumnya di tingkat pem e - rin tah pusat tahun anggaran (TA) 2016 terus mengalami perubahan. Dia mencontohkan, peme - rintah pusat awalnya mengu - curkan anggaran untuk pembayaran dana TPG dan DTP guru TA 2015 ke pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp20 miliar.
Lalu setelah dilakukan pem - bayaran, terjadi selisih sebe sar Rp2 miliar atau hanya Rp18 miliar yang dibayarkan kepada para guru penerima dana TPG dan DTP. “Sementara untuk pem - bayaran dana TPG dan DTP untuk triwulan III dan IV, sudah tidak memungkinkan lagi ka - rena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah diketuk sebelumnya,” katanya.
Berdasarkan data yang di - peroleh KORAN SINDO MEDAN, penundaan pemba - yar an dana TPG dan DTP tri - wulan III dan IV tersebut ber - dasarkan surat Kementerian Keuangan RI Direktorat Jen - deral Perimbangan Keuangan No : S-579/PK/2016 tertanggal 16 Agustus 2016 yang ditu ju - kan kepada Gubernur/Bupati dan Wali Kota. Dalam surat ter - sebut dijelaskan alasan penun - da an/penghentian, tidak hanya dialami Kota Sibolga, tapi ra - tusan lebih daerah kabu pa - ten/kota di Indonesia.
Ketua PGRI Kota Sibolga Ali Sutan Lubis yang juga menjabat kepala sekolah di salah satu SMA di Kota Sibolga mem be - nar k an menerima SE Kadis Pendidikan Kota Sibolga ter - sebut dan telah mem beri tahu - kan kepada para guru penerima dana TPG dan DTP. Ali Sutan pun meminta para guru ber sa - bar menunggu hasil konfirmasi resmi dan jelas dari dinas pen - didikan tersebut.
“Atas nama organisasi PGRI, sepulang dari Medan nanti, kami akan melakukan audiensi dengan Kadis Pendidikan Kota Sibolga menanyakan alasan me ngapa terjadi penundaan pembayaran tersebut,” ung kap - nya.
SUMBER BERITA : http://koran-sindo.com/news.php?r=5&n=82&date=2016-11-10