Penyelidikan Polres Gorontalo Kota
menetapkan AS, warga Kota Kotamobagu sebagai tersangka kasus penikaman
terhadap Fikram Rifki Thanta (18), warga Bolaang Mongondow Selatan
(Bolsel), Selasa, (29/11).
SUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/baca.berita.penikaman-mahasiswa-pelaku-kabur-ke-kampung-halaman
Namun, setelah ditetapkan tersangka,
petugas tak berhasil menangkap AS. Diduga, pria yang tercatat sebagai
mahasiswa di Gorontalo itu sudah kabur menuju kampung halamannya di Desa
Mogoyunggung, Kecamatan Dumoga, Kota Kotamobagu.
Kapolres Gorontalo Kota AKBP Ronny
Yulianto melalui Kasat Reskrim AKP Tumpal Alexander mengatakan,
penetapan AS sebagai tersangka berdasar barang bukti (Babuk) serta
keterangan dari 5 orang saksi mata yang berada di Tempat Kejadian
Perkara (TKP) waktu insiden itu berlangsung.
“Kelima saksi yang kita periksa
menyatakan sama. AS melakukan penikaman kepada Fikram saat mereka tengah
sama-sama melakukan Pesta Minuman Keras (Miras) di kos-kosan di
Kelurahan Pulubala,” ungkapnya.
Hanya saja lanjut Tumpal, setelah
petugasnya turun untuk mencari AS, yang bersangkutan sudah tidak berada
lagi di tempat. Sesuai informasi yang diperoleh, diduga pelaku sudah
kabur ke kampung halamannya.
“Saat ini kita masih memburu pelaku yang
kabur itu. Walau ia lari kemana pun kami tetap akan mengejar dan
menangkapnya,” tegas Tumpal
Sebagaimana diberitakan sebelumnya,
Fikram Rifki Thanta (18) mahasiswa asal Kabupaten Bolsel ditikam AS
ketika keduanya sama-sama berada dalam suatu pesta Minuman Keras (Miras)
di Kelurahan Pulubala, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Senin,
(28/11), 05.00 Wita.
Ketika itu, yang ikut serta tidak saja Fikram dan AS. Tapi juga sejumlah rekan-rekan mereka lainnya.
Awalnya keduanya baik-baik saja. Fikram
dan AS satu sama lain saling berkomunikasi dan berbagi cerita. Sambil
jalannya putaran gelas, terjadilah diskusi menarik. Mulai dari persoalan
cinta, hingga masalah daerah. Malam itu diskusi awalnya dikuasi oleh
AS.
Namun lama-lama Fikram mulai meladeni dengan tegas hingga membuat suasana menjadi tegang.
Waktu semakin larut, tiba-tiba saja AS
berteriak dikarenakan telah dipengaruhi minuman keras. Aksi itu
mengundang reaksi dari rekan-rekannya yang pesta Miras.
Karena khawatir tetangga akan terbangun
dan terganggu, Fikram kemudian menegur AS agar tidak berteriak lagi.
Namun AS tak mengindahkan hal itu. Mala AS menantang Fikram untuk adu
jotos.
Diajak berkelahi oleh AS, Fikram, mencoba untuk tenang dan tetap berusaha untuk mansehati AS.
Namun, emosi AS yang sudah tak
terkendali akibat pengaruh Miras itu langsung menyerang Fikram. Lantaran
itu, Fikram akhirnya terpancing lalu membalas pukulan AS.
Perkelahian antara keduanya pun tak
terelakan. AS diuga kemudian mencabut badik yang tersisip di pinggangnya
kemudian menancapkannya ke punggung Fikram sebanyak 2 kali.
Fikram yang terkena tikaman jatuh sambil
beteriak. Karena khawatir akan menjadi bulan-bulan warga, AS segera
mengambil langkah seribu. Oleh warga, korban Firkam kemudian dilarikan
ke RS Bunda GorontaloSUMBER BACAAN : http://hargo.co.id/baca.berita.penikaman-mahasiswa-pelaku-kabur-ke-kampung-halaman