PRESIDEN Jokowi mencopot dua menteri yang selama ini dianggap kerap membuat gaduh, yakni Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said.
Posisi yang ditinggalkan Rizal Ramli dijabar oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat Menko Polhukam, sedangkan kursi Menteri ESDM yang ditinggalkan Sudirman Said diduduki oleh Archandra Tahar.
Setelah pelantikan, Presiden Jokowi langsung memimpin sidang kabinet paripurna. Sidang kabinet perdana paska dilakukannya perombakan atau reshufle kabinet dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7) sore.
Dalam sidang kabinet tersebut, Jokowi menyindir Rizal Ramli dan Sudirman Said yang kerap membuat gaduh. Jokowi berharap, para menteri baru tidak mengikuti jejak Rizal Ramli dan Sudirman Said yang sering menyalahkan antara satu sama lain.
“Tidak ada lagi yang saling menyalahkan. Dan kalau ada yang kurang, ya ini kekurangan kita semuanya. Karena kita berada dalam satu tim kerja,” pesan Presiden Jokowi, seperti dikutip dari Instagram Sekretariat Kabinet, Kamis (28/7/2016).
Sebelumnya, Jokowi beberapa kali menyindir menterinya yang membuat kegaduhan, terutama yang menjabat menteri koordinator. Menurut Jokowi, tugas menko adalah mencari solusi, bukan membuat masalah.
“Kalau ada masalah di lapangan, itu yang dicarikan solusi. Mencarikan solusi, sehingga investor bisa melaksanakan investasinya. Itu tugasnya menteri-menteri,” kata Presiden kepada wartawan usai meresmikan pertemuan dan pameran mengenai energi terbarukan di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Presiden mengatakan berbagai masalah termasuk pencapaian target listrik 35.000 MW tersebut juga harus dicarikan solusinya bila ada masalah yang dihadapi.
“Banyak yang menyampaikan bahwa 35.000 mega watt itu sebuah target yang sangat ambisius. Tapi memang itu kebutuhannya seperti itu, maka dari itu, angka 35.000,” tegas Presiden Jokowi.
Posisi yang ditinggalkan Rizal Ramli dijabar oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat Menko Polhukam, sedangkan kursi Menteri ESDM yang ditinggalkan Sudirman Said diduduki oleh Archandra Tahar.
Setelah pelantikan, Presiden Jokowi langsung memimpin sidang kabinet paripurna. Sidang kabinet perdana paska dilakukannya perombakan atau reshufle kabinet dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7) sore.
Dalam sidang kabinet tersebut, Jokowi menyindir Rizal Ramli dan Sudirman Said yang kerap membuat gaduh. Jokowi berharap, para menteri baru tidak mengikuti jejak Rizal Ramli dan Sudirman Said yang sering menyalahkan antara satu sama lain.
“Tidak ada lagi yang saling menyalahkan. Dan kalau ada yang kurang, ya ini kekurangan kita semuanya. Karena kita berada dalam satu tim kerja,” pesan Presiden Jokowi, seperti dikutip dari Instagram Sekretariat Kabinet, Kamis (28/7/2016).
Sebelumnya, Jokowi beberapa kali menyindir menterinya yang membuat kegaduhan, terutama yang menjabat menteri koordinator. Menurut Jokowi, tugas menko adalah mencari solusi, bukan membuat masalah.
“Kalau ada masalah di lapangan, itu yang dicarikan solusi. Mencarikan solusi, sehingga investor bisa melaksanakan investasinya. Itu tugasnya menteri-menteri,” kata Presiden kepada wartawan usai meresmikan pertemuan dan pameran mengenai energi terbarukan di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Presiden mengatakan berbagai masalah termasuk pencapaian target listrik 35.000 MW tersebut juga harus dicarikan solusinya bila ada masalah yang dihadapi.
“Banyak yang menyampaikan bahwa 35.000 mega watt itu sebuah target yang sangat ambisius. Tapi memang itu kebutuhannya seperti itu, maka dari itu, angka 35.000,” tegas Presiden Jokowi.