Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulsel meminta Pemprov Sulsel untuk meperhatikan kompetensi guru, baik tingkat SD hingga SMA dan sederajat.
Ketua Umum IGI Sulsel Muhammad Ramli Rahim mengatakan, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) menempatkan Sulsel di bawah rata-rata nasional.
Ia menyebutkan, Sulsel berada di urutan 19 dengan nilai 49, di bawah Lampung dan Kalimantan Utara. Ada dua poin penilaian dalam UKG, yaitu kemampuan pedagogik (kemampuan mengajar) dan profesional (sesuai disiplin ilmu).
Dari data itu, Ramli mengharapkan pemerintah daerah untuk terus menggenjot kompetensi tenaga pengajar yang ada.
“Hal ini mendorong kami untuk meminta langsung ke Mendikbud agar pelatihan guru-guru harus diperbanyak atau jalan terus dan mesti merata,” kata Ramli pada kegiatan Kongres Kedua IGI yang berlangsung di Sekolah Islam Athirah Jalan Kajoalalido, Minggu (31/1/2016).
Lebih dari itu lanjut Ramli, pihaknya berpandangan bahwa harus ada seleksi dalam rekrutmen guru seperti yang saat ini dilakukan di Kota Makassar.
Menurutnya, tenaga pengajar yang belum memiliki kompetensi yang baik agar dikurangi jam mengajarnya. Dari situlah IGI turut ingin berperan aktif untuk mengambil bagian agar kualitas guru diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Sebab sebaik apapun kurikulumnya, kalau gurunya kurang berkualitas, kan sama saja,” tukas Ramli.
Ramli menjelaskan, saat ini (IGI) sedang melakukan penelitian, seperti bagaimana memetakan guru yang memiliki kompetensi rendah. Tujuan pemetaan ini kata Ramli, agar dapat dideteksi secepatnya guru-guru untuk mwngikuti pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensinya.
“Jadi kita juga minta khusus kepada Bapak Menteri (Anies Baswedan), untuk tidak banyak menyampaikan materi dalam sambutan,” tegas Ramli. Pihaknya meminta untuk lebih banyak mendengar tentang apa yang guru-guru telah lakukan apa yang mereka inginkan.