Pemerintah Kota Parepare, bantah Institut Teknologi Habibie (ITH) terlupakan. Menurut Pemkot, pendirian ITH masih berproses, termasuk pembebasan lahan di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki dengan luas 37 hektar.
Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Parepare, Hj Andi Nurhatinah, mengatakan lahan yang dipersiapkan untuk pembangunan kampus ITH sudah disetujui dan ditandatangani Gubernur Sulsel dengan nomor 2059/11/2015 . Lahan ITH, kata dia, sudah siap, tinggal pembebasan lahan dijadwalkan tahun 2016.
"Penetapan lokasi pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di lokasi ITH sudah memasuki tahap persiapan. Jadi tidak benar kalau ITH terlupakan. Sekarang ini, pembebasan lahannya sedang berproses setelah SK ditandatangani Gubernur," jelasnya.
Kepala Bappeda Kota Parepare, Zahrial Djafar, mengatakan, perencanaan pembangunan Gedung ITH sudah rampung. Pemkot menganggarkan sebesar Rp1 miliar dalam APBD tahun 2015 merenovasi Gedung Pemuda dan anggaran operasional sebesar Rp3,6 Milliar. Saat ini, kata dia, Pemkot masih menunggu surat izin operasional dari pusat.
"Perlu kita ketahui bahwa biaya pembebasan lahan sudah kita titipkan pada bagian keuangan daerah. Tidak benar ITH dilupakan, itu tidak benar. Hanya saja tidak ada kegiatan yang nampak, kita masih menunggu surat ijin operasional dari pusat," katanya.
Selain itu, kata dia, bukti keseriusan pemkot mewujudkan gedung ITH, Mei 2016, mulai menerima mahasiwa baru. Gedung BKDD akan dijadikan sebagai tempat perkulihan."Sudah ada 11 ruangan di gedung BKDD yakni 6 ruangan ruang perkulihan dan 5 ruang administrasi," katanya.
Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe, Rabu 30 Desember, mengatakan, pembangunan ITH terus berjalan hingga saat ini. Namun, pembangunannya dilakukan secara bertahap."Hingga saat ini, pembangunan ITH di Kota Parepare masih tetap jalan," katanya.
Dikatakan Taufan, saat ini lahan untuk pembangunan ITH sekitar 37 hektare yang berlokasi di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare. Selain itu, kata dia, membuktikan ITH tidak dilupakan, tahun depan sudah bisa menerima pendaftaran mahasiswa baru dengan pilihan jurusan Teknologi Komputer.
Menurutnya, pembangunan kampus ITH butuh waktu yang cukup banyak. Sebab, kampus yang berkelas nasional ini memiliki banyak peryaratan yang perlu diperhatikan. Kampus ini bukan sembarang kampus yang bisa didirikan begitu saja. Kampus ITH ini diharapkan mampu menjadikan Kota Parepare sebagai kota tujuan pendidikan.
"Lahannya sudah ada sekitar 37 hektare serta pembangunanya sudah dimulai sejak 28 Agustus 2014 oleh Presiden BJ Habibie. Insya allah diusahakan tahun depan sudah bisa terima mahasiswa baru," ungkapnya setelah membuka acara di Auditorium Hotel Delima Sari kota Parepare.
ITH yang akan dibangun di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare tersebut memiliki 19 ruang kuliah, terdapat tower gedung rektorat berlantai 10, serta luas lahan sekitar 37 hektare, plus laboratorium, auditorium dan perpustakan.
Praktisi Pendidikan Dr Amaluddin menilai program kerja pemerintah di tahun kedua ini, sangat bagus, hanya saja wali kota terkesan bekerja sendiri. Seharus semua instrument difungsikan dan melakukan koordinasi yang baik. "Pemkot tidak boleh bekerja sendiri. Terkesan wali kota bekerja sendiri, akhirnya kehilangan arah pada saat melakukan pekerjaan dan dinilai itu hanya pencitraan,",jelas Amal.
Dalam menjalankan pembangunan, kata dia, Pemkot harus memperbaiki hubungan kepada semua pihak termasuk melakukan koordinasi dan menjalankan tugas dan fungsi SKPD. "Pembangunan ITH bukan pekerjaan mudah. Pemkot harus lebih kencang lagi dalam bekerja di tahun depan," katanya.