1. Thalabul ‘ilmi fariidhatun ’alaa kulli muslimin wa muslimatin
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan
2. Carilah ilmu walau di negeri China (HR. Ibn’Adi dan Baihaqi).
3. Jadilah kamuorang yang mengajar atau belajar atau pendengar ( mendengarkan orang mengaji),
atau pencinta (mencintai ilmu) dan janganlah engkau jadi orang yang kelima (artinya tidak mengajar,
tidak belajar, tidak suka mendengarkan pengajian, dan tidak mencintai ilmu), maka kamu akan Hancur.
(HR. Baihaqi)
4. Apabila engkau pagi-pagi (berangkat) mempelajari satu ayat dari Al-Qur’an, itu lebih baik daripada
kamu shalat seratus rakaat. (Al Hadits)
5. Barangsiapa yang keluar dari rumah mencari ilmu, maka ia (dianggaporang) yang menegakkan agama Allah
sehingga ia pulang. (HR. Turmudzi)
6. Barangsiapa yang ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian ia menyembuyikannya (tidak mau menerangkannya),
Maka Allah akan mengekangnya besuk pada hari kiamat dengan kekangan dari api neraka.(HR. Ahmad)
7. Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah dengan kebajikan, maka diberikannlah kepadanya paham (fikih)
dalam agama. (HR. Bukhori dan Muslim).
8. Segala sesuatu ada jalannya, dan jalan yang ke surge ialah ilmu (ilmu agama). HR. Ad Dailami).
9. Perumpamaan petunjuk dan ilmu (agama) yang diutuskan Allah kepadaku seperti air hujan yang turun dari langit, maka kalau air itu jatuh apad tanah yang baik (subur), air diserap menumbuhkan tanam-tanaman (rumput-rumputan); air jatuh ke tempat yang kering ( keras) kemudian ditahan, Allah memberikan manfaat kepada manusia, mereka minum dan berladng (bertanam); air yang jatuh pada tanah yang gersang, tidak menumbuhkan tanam-tanaman dan tidak ditahan ( untuk air minum); demikianlah perumpamaan orang-orang yang mengetahui agama Allah, mengambil manfaat dariku tentang apa-apa yang Allah mengutusku, ia mengetahui dan mengajarkan. Dan perumpamaan orang-orang yang tidak mengangkat kepalanya dan tidak menerima petunjuk Allah dan aku diutus dengannya. (HR. Bukhori dari Abu Musa).
10. Bahwasanya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya serta penghuni langit dan bumi hingga semutpun yang ada di lubang, dan juga ikan di laut,semuanya memohon rahmat untuk orang yang mengajarkan kebajikan kepada manusia. (HR. Turmudzi)
11. Dari Abu Darda’ berkata, saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda : Kelebihan seorang alim dari seorang ‘abid (banyak ibadah) seperti kelebihan bulan pada bintang-bintang; dan sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi ; mereka tidak mewariskan uang (dinar atau dirham) hanya mewarisi ilmu, siapa yang mengambilnya maka ambilah dengan bagian yang cukup. (HR. Abu Daud).
12. Ilmu adalah ruh agama Islam dan tiang iman; siapa yang mengajar ilmu (pengetahuan) Allah menyempurnakan pahalanya, siap yang belajar ( mempelajari ilmu) kemudian mengamalkan Allah mengajarkanya apa-apa yang tidak ia ketahui (AL Hadist).
13. Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan baginya ke jalan menuju surga (HR. Muslim).
14. Perumpamaan orang yang menuntut ilmu kemudian tidak menyebarkan 9tidak mengamalkannya) seperti orang menimbun (menyimpan) simpanan kemudian tidak membelanjakanya. (R. Thabrany dari Abu Hurairah).
15. Ilmu itu ada dua macam, yaitu ilmu yang meresap dalam hati, itulah ilmu yang bermanfaat, dan ilmu berbicara, itulah bagaikan hujjah Allah untuk mengalahkan manusia yang tidak benar . (R. Khatib dari Jabir).
16. Barangsiapa menghendaki kebahagiaan dunia maka wajib atasnya untuk mengetahui ilmunya, dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan hidup akhirat maka wajib baginya untuk mengetahui ilmunya; dan barang siapa menghendaki kebahagiaan keduanya maka wajib baginya untuk mengetahui ilmunya. (Al Hadist.)
17. Orang yang bertambah ilmunya dan tidak bertambah petunjuk yang dimilikinya maka ia akan semakin jauh dari Allah SWT. (HR. Abu Dawud).
18. Orang yang sangat rugi nanti pada hari kiamat, ialah orang laki-laki yang sewaktu di dunia memungkinkan menuntut ilmu, lalu tidak mau menuntut ilmu. Dan seorang yang mengajarkan ilmu (kepada orang-orang), lalu orang yang diajar memperoleh manfaat dari ilmunya, sedangkan dirinya sendiri tidak melaksanakannya. (HR. Ibn ‘Asakir)
19. Bahwasanya perumpamaan para ulama di atas bumi ini, bagaikan bintang-bintang yang ada di alngit. Bintang itu member petunjuk baik di daratan maupun di lautan. Maka apabila cahaya bintang itu tertutup, dikhawatirkan orang yang mendapatkan petunjuk itu akan sesat. (HR. Ahmad).