Bermaksud ingin berlibur di kampung halamannya, seorang anggota TNI, Rustam Suleman (19) yang baru pulang dari pendidikannya malah menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan preman kampung di desa Kota Jin, Atinggola, Gorontalo Utara (Gorut),
Rabu (7/12) jelang tengah malam. Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, awalnya Rustam Suleman datang ke Desa Kota Jin untuk berlibur selama dua hari setelah menempuh pendidikan militer TNI di luar daerah.
Saat itu, Rustam mentraktir beberapa teman sekolahnya di salah satu warung makan di desa tersebut, sekitar pukul 23.00 wita.
Kemudian datanglah segerombolan orang yang teridentifikasi sudah dipengaruhi oleh minuman keras (miras) di warung makan tersebut.
Mereka masing-masing berinisial AF (19), SB (28), MD (25), AG (25), ZB (19), ET (22) dan ST (17) yang masih berstatus pelajar SMK Gentuma Raya. Mereka semuanya juga adalah warga Kota Jin.
Tanpa basa-basi, salah satu dari gerombolan tadi meminta agar Rustam cs untuk tidak membuat onar. Salah satu rekan Rustam pun menyangkal bahwa mereka sama sekali tidak berniat membuat onar dan hanya ingin makan di warung tersebut.
Bantahan itu malah membuat salah seorang gerombolan mabuk tadi marah dan memukul rekan Rustam. Rustam yang berusaha melerai perkelahian pun malah kena getahnya.
Rustam malah dikeroyok tujuh pemuda tadi. Bahkan, salah satu diantaranya terlihat sempat mengeluarkan sebilah parang.
Teman-teman Rustam yang tidak memiliki ketangkasan bela diri pun malah memilih menghindar dan salah seorang diantaranya mengadukan ke Polsek Atinggola.
Saat tiba di lokasi, beberapa anggota Polsek Atinggola pun berhasil menangkap pelaku pengeroyokan tadi. Namun, Rustam sudah babak belur. Saat diperiksa, Rustam mengalami patah gigi, luka memar di bagian siku dan kaki.
Kapolres Gorontalo AKPB Purwanto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Supriyatno membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, pihaknya sudah memeriksa 7 tersangka pengeroyokan tersebut. “Kami masih menyelidiki kasus ini,” singkat Dedi.
Sementara itu, Perwira Seksi (Pasi) Intel Kodim 1304 Gorontalo, Lettu Inf Nendra Purwanto mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus pengeroyokan anggotanya hingga tuntas.
“Ini merupakan murni sebuah penganiayaan dan melibatkan anggota TNI. Karena setelah kami tanyakan, mereka (para tersangka,red) mengaku sudah dalam keadaan mabuk.
Untuk itu kami meminta kepada pihak kepolisian untuk segera dengan cepat menyelesaikan kasus ini,” tegasnya
SUMBER BERITA : http://hargo.co.id/baca.berita.anggota-tni-babak-belur-dikeroyok-7-pemuda