Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Sulawesi Utara yang dijadwalkan 9 Desember mendatang terancam tak diikuti dua daerah.
Di Kabupaten Minahasa Selatan, baru satu pasangan calon yang mendaftar yakni Tetty Paruntu-Frangky Wongkar yang diusung PDI Perjuangan.
Sementara di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, KPU setempat belum menerima satu pasangan calon pun yang mendaftar.
Hari ini, Senin (3/8) menjadi hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran. Jika tak ada pasangan calon yang mendaftar di Minsel dan sekurang-kurangnya dua pasangan calon di Boltim, maka Pilkada bisa ditunda hingga 2017.
Namun berdasar informasi yang dihimpun Tribun Manado, Minggu (2/8), petahana Tetty Paruntu yang tengah menunggu lawan di Pilkada bakal ditantang pasangan Ramoy Markus Luntungan (RML) dan Sonny Frans Tandayu.
Sedang pasangan Ventje Tuela dan Anne Sintje Langie yang sebelumnya bakal diusung koalisi Gerindra-Nasdem, batal mendaftar karena Nasdem menarik dukungan.
Dengan kondisi seperti ini otomatis Gerindra tak bisa mengusung pasangan Tuela-Langie karena minus satu kursi di DPRD Minsel lantaran syarat dukungan minimal enam kursi. Di DPRD Minsel, Gerindra hanya memiliki lima kursi.
Sumber di DPN Nasdem menyebutkan bahwa partai ini tidak mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk pasangan calon Tuela-Langie. "Tidak ada surat dikeluarkan untuk SK di Pilkada Minsel," katanya.
Ia menambahkan surat masuk ataupun keluar di DPN Nasdem memang harus sepengetahuan dirinya. "Tapi bisa saja ada SK untuk Pilkada Minsel melalui orang (pengurus) lain," katanya singkat.
Saat wartawan mencoba menghubungi Ketua DPCNasdem Minsel, Suzy Mononimbar, teleponnya tidak aktif.
Sumber lain di Gerindra Minsel membenarkan Nasdem menarik dukungan terhadap pasangan calon Tuela-Langi. "Kami yang rencananya mendaftar ke KPU Minsel di hari terakhir pendaftaran (hari ini) tidak jadi," katanya.
Ia mengatakan jika terjadi begini, Pilkada berpeluang ditunda sampai tahun 2017. Padahal secara pribadi dan partai, tak mau hal tersebut terjadi.
"Memang untuk mengusung calon, ada pasang-surutnya karena ingin menyatukan persepsi dari beberapa partai. Tapi yang namanya politik sewaktu-waktu bisa berubah, dan bisa saja di hari terakhir ada calon lain yang mendaftar," katanya.
Di satu sisi santer terdengar bahwa Ramoy Markus Luntungan dan Sonny Frans Tandayu kembali akan bertarung di Pilkada. Sebelumnya pasangan ini tak jadi maju karena ada persoalan di dalam koalisi partai.
Namun Ketua DPC Partai Hanura Minsel sudah bisa memastikan bahwa duet RML-SFT akan mendaftarkan hari ini.
"Kami sudah yakin pasangan ini akan mendaftar, karena selain Hanura ada partai lain yang mengusung calon kami," ujarnya, Minggu (2/8).
Namun Regar enggan menyebutkan partai apa saja yang mengusung RML-SFT. Dirinya hanya meminta agar masyarakat Minsel berdoa agar pilkada tidak sampai ditunda sampai tahun 2017.
"Kami tidak mau pilkada ditunda. Itu sama saja prinsip demokrasi tidak dijalankan. Kemudian kami benar-benar mau mengusung pasangan calon yang bisa bersaing ketat dengan calon yang sudah mendaftar terlebih dulu," katanya lagi.
Richard Ottay, Ketua DPD PAN Minsel juga memastikan bahwa pilkada tidak akan ditunda. Karena partainya sudah punya calon yang akan diusung bersama koalisi partai.
"Perlu dicatat PAN tidak mau pilada ditunda. Kami berupaya agar pilkada dilaksanaka sesuai tahapannya," katanya.
Ottay menambahkan bahwa kemungkinan pasangan calon di Pilkada Minsel akan head to head. "Hanya ada dua pasangan saja dan tidak ada tiga pasangan," ujarnya memastikan.
PAN akan merapat ke pasangan calon yang siap untuk maju dan kandidat yang berpeluang menang.
Cawabup Minsel dari PDIP, Frangky Wongkar menyambut baik jika ada calon lain yang bakal mendaftar di KPUD Minsel. "Bagi saya inilah saatnya masyarakat Minsel untuk menentukan calon pemimpinnya kelak," ucapnya.
Di Boltim, ribuan pendukung pasangan Sehan Landjar-Rusdi Gumalangit (Serius) dan Sam Sachrul Mamonto-Medi Lensun (Smile) bakal tumpah ruah di Tutuyan pada Senin (3/8) ini.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, kedua kubu akan memanfatkan masa perpanjangan pendaftaran pasangan calon kepala daerah dengan mendaftarkan diri, pada hari ini.
Diperkirakan ibu kota kabupaten akan membiru di pagi hari dan memerah di sore hari.
Betapa tidak, pasangan Serius yang diusung PAN, Hanura, PKB, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan PKS dengan 13 kursi yang partai pengusungnya akan mengerahkan ribuan orang.
Tak mau kalah, pasangan Smile yang didukung PDIP yang identik dengan warna merah dan Nasdem, juga akan didiringi ribuan pendukungnya.
Hal ini akan menampik isu yang beredar bahwa Pilkada Boltim akan tertunda 2017. Pasalnya hingga lima hari masa pendaftaran dibuka, tak ada pasangan yang mendaftarkan diri ke KPU Boltim.
Boltim pun menjadi sorotan politik nasional karena satu-satunya daerah yang menggelar pilkada, tapi belum ada satu pun pasangan calon yang mendaftar.
Menariknya, berembus isu adanya 'pasangan boneka' yang akan diusung oleh partai poltik yang sebelumnya, pro Sehan-Rusdi.
Hal ini mengantisipasi tak adanya pasangan lain yang mendaftar. Partai Hanura dan PKS dipredikasi akan mengusung pasangan Candra Modeong-Supratman Datungsolang atau bercanda (Bersama Candra-Datungsolang).
Namun kabar ini akan dibuktikan hari ini hingga KPU menutup semua tahapan penerimaan pendaftarannya.
Sehan Landjar yang merupakan bupati petahana kepada Tribun Manado saat ditemui di rumahnya mengatakan pihaknya akan menggunakkan hari terakhir masa perpanjangan untuk mendaftarkan diri ke KPU Boltim.
"Saya, pasangan saya, dan tim sudah siap baik dalam bentuk administrasi dan hal lain," tegasnya.
Dia berharap tak ada manuver dan upaya yang membuat Pilkada Boltim tertunda. Dia berharap hak rakyat untuk memilih tak diciderai. "Indikasi ini (membuat pilkada tertunda) sangat jelas sekali," ucapnya.
Katanya, siapapun dipilih rakyat adalah konsekuensi demokrasi yang harus diterima dengan lapang dada. "Sebelumnya, saya tak mendaftar karena saya sudah blokir waktu di injury time, ternyata ada pasangan calon yang justru mengambil waktu itu," tudingnya.
Dia sebagai petahana tetap akan mendaftarkan diri ke KPU. Dikhawatirkannya justru tak akan ada calon lain yang datang mendaftar.
"Besok, ada yang mendaftar atau tidak, saya sebagai warga negara tetap akan mendaftar besok jam sembilan. Awalnya saya sudah pesan jam dua sampai empat sore. Namun ternyata ada pasangan lain juga, jadi saya putuskan mengalah," jelasnya.
Pihaknya tak mengoodinir massa untuk datang mengantar ke KPU. Namun sesuai laporan tim pemenangannya, akan ada warga yang datang bersama mereka.
"Saya justru maunya secara diam-diam dengan pasangan dan partai politik datang KPU. Tapi sulit karena rakyat memantau terus kapan saya mendaftar, mereka turun jalan. Jadi tak dikoordinir, kemungkinan 20 ribu orang," terangnya.
Terpisah, Calon Bupati Sam Sachrul Mamonto menegaskan pasangan Smile siap mendaftarkan diri ke KPU pada hari ini.
"Kami sudah sangat siap sejak awal. Buktinya saya sudah menyampaikkan surat pengunduran diri dari DPRD," kata Ketua DPRD Boltim ini menampik tudingan keduanya tak akan mendaftarkan diri.
Pihaknya akan mendaftar mulai pukul 15.00Wita. Dia memperkirakan akan ada puluhan ribu orang fanatik yang akan datang secara spontanitas. Saat dirinya mendaftarkan diri ke KPU Boltim.
"Bisa sampai puluhan ribu massa yang datang secara spontanitas besok (hari ini). Mereka bahkan sudah membangun pos di semua kecamatan," bebernya.
Menariknya, sebagai Ketua DPD PAN Boltim, dirinya akan datang mengantarkan pasangan Sehan-Rusdi ke KPU Boltim, seperti dilakukannya sebelumnya. Pasalnya partainya justru mengusung Sehan-Rusdi.
"Saya sebagai Ketua DPD tetap akan mengantarkan keduanya ke KPU. Ini perintah DPP," tegasnya.
Walapun SK DPP dikantongi Sehan-Rusdi namun dirinya yakin dengan dukungan Ketua DPW PAN Sulut Tatong Bara dan anggota DPR RI Yasti Soeprejo, kader PAN Boltim akan loyal dan setia mendukungnya.
Terpisah, Ketua KPU Boltim, Awaluddin Umbola menyayangkan hingga hari kelima pendaftaran atau hari kedua masa perpanjangan pendaftaran belum juga ada pasangan calon yang mendaftarkan diri.
"Jika tak ada yang mendaftar, semua tahapan dihentikkan dan pilkada ditunda 2017. Boltim sendiri akan rugi, tapi saya percaya semua elite daerah adalah negarawan sejati," ungkapnya.
Katanya, sudah ada dua pasangan calon yang memberikan informasi melalui tim pemenangan bahwa akan mendaftarkan diri pada hari ini.
"Besok (hari ini) ada kemungkinan dua pasangan calon yang akan mendaftarkan diri dan sudah menghubungi KPU yakni Sehan-Rusdi dan Sachrul-Medi," bebernya.
Dia bersyukur karena permasalahan waktu pendaftaran kedua pasangan calon yang terus berbenturan yakni di jam yang sama akhirnya menemukan solusi. (dru/ald)
KPU Khawatir Calon Boneka
KOMISI Pemilihan Umum mengkhawatirkan calon boneka di daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah. Sebab, keberadaan calon boneka ini bakal merugikan banyak pihak.
"Sebenarnya kami tidak berurusan dengan calon boneka. Tapi tentu saja kami khawatir jika memang itu terjadi. Namun, kami tidak bisa melarang," ujar komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay di kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/8).
Menurutnya, KPU hanya memberi ruang partai politik dan calon perseorangan untuk mendaftar pada waktu yang sudah ditetapkan.
"Misalnya saja pendaftaran dibuka kemudian kurang dari dua calon, ya kami tetap akan buka. Apakah dia calon boneka atau tidak, kami tidak sejauh itu," tambah Hadar.
Ia menjelaskan, setiap pasangan calon yang diusung partai politik hanya dapat diterima jika sudah memenuhi 20 persen suara di DPRD. Sedangkan untuk calon perseorangan harus memiliki 6,5 persen dukungan dari jumlah penduduk.
Terpisah, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin mendukung dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
"Ketentuan UU Pilkada yang mengatur tidak dimungkinkannya calon tunggal maju sendiri terkesan telah mencederai demokrasi dan rasa keadilan," ujar Amir Syamsuddin.
Amir mengatakan ketiadaan aturan khusus mengantisipasi kemungkinan ditundanya Pilkada karena hanya ada satu pasangan calon malah membuat kerugian banyak pihak.
"Terlebih kalau seorang calon yang sangat populer seperti Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini) contohnya . Apalagi kalau kemudian direkayasa calon-calonan hanya untuk terpenuhinya syarat formal," ujarnya.
"Lebih tragis lagi kalau kemudian ada yang harus di Plt. Sudah saatnya perlu dipikirkan terobosan. Kalau perlu dengan Perppu," tegas Ketua Dewan Kehormatan PD itu.
Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo menilai, hasil pilkada serentak tahun ini bakal minimalis. Apalagi, sejumlah calon kepala daerah justru pernah menjadi narapidana.
"Kendati kita meyakini yang bersangkutan telah insyaf. Ada juga calon yang berstatus eks narapidana kasus korupsi," kata Bambang.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI ini mengatakan, persiapan setiap pasangan calon kepala daerah pasti hanya terfokus pada strategi pemenangan. Namun, kualitas dan kompetensi kepemimpinan mereka belum dipersiapkan dengan matang.
"Inilah titik lemah dari proses menghadirkan pemimpin daerah," katanya
Di Kabupaten Minahasa Selatan, baru satu pasangan calon yang mendaftar yakni Tetty Paruntu-Frangky Wongkar yang diusung PDI Perjuangan.
Sementara di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, KPU setempat belum menerima satu pasangan calon pun yang mendaftar.
Hari ini, Senin (3/8) menjadi hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran. Jika tak ada pasangan calon yang mendaftar di Minsel dan sekurang-kurangnya dua pasangan calon di Boltim, maka Pilkada bisa ditunda hingga 2017.
Namun berdasar informasi yang dihimpun Tribun Manado, Minggu (2/8), petahana Tetty Paruntu yang tengah menunggu lawan di Pilkada bakal ditantang pasangan Ramoy Markus Luntungan (RML) dan Sonny Frans Tandayu.
Sedang pasangan Ventje Tuela dan Anne Sintje Langie yang sebelumnya bakal diusung koalisi Gerindra-Nasdem, batal mendaftar karena Nasdem menarik dukungan.
Dengan kondisi seperti ini otomatis Gerindra tak bisa mengusung pasangan Tuela-Langie karena minus satu kursi di DPRD Minsel lantaran syarat dukungan minimal enam kursi. Di DPRD Minsel, Gerindra hanya memiliki lima kursi.
Sumber di DPN Nasdem menyebutkan bahwa partai ini tidak mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk pasangan calon Tuela-Langie. "Tidak ada surat dikeluarkan untuk SK di Pilkada Minsel," katanya.
Ia menambahkan surat masuk ataupun keluar di DPN Nasdem memang harus sepengetahuan dirinya. "Tapi bisa saja ada SK untuk Pilkada Minsel melalui orang (pengurus) lain," katanya singkat.
Saat wartawan mencoba menghubungi Ketua DPCNasdem Minsel, Suzy Mononimbar, teleponnya tidak aktif.
Sumber lain di Gerindra Minsel membenarkan Nasdem menarik dukungan terhadap pasangan calon Tuela-Langi. "Kami yang rencananya mendaftar ke KPU Minsel di hari terakhir pendaftaran (hari ini) tidak jadi," katanya.
Ia mengatakan jika terjadi begini, Pilkada berpeluang ditunda sampai tahun 2017. Padahal secara pribadi dan partai, tak mau hal tersebut terjadi.
"Memang untuk mengusung calon, ada pasang-surutnya karena ingin menyatukan persepsi dari beberapa partai. Tapi yang namanya politik sewaktu-waktu bisa berubah, dan bisa saja di hari terakhir ada calon lain yang mendaftar," katanya.
Di satu sisi santer terdengar bahwa Ramoy Markus Luntungan dan Sonny Frans Tandayu kembali akan bertarung di Pilkada. Sebelumnya pasangan ini tak jadi maju karena ada persoalan di dalam koalisi partai.
Namun Ketua DPC Partai Hanura Minsel sudah bisa memastikan bahwa duet RML-SFT akan mendaftarkan hari ini.
"Kami sudah yakin pasangan ini akan mendaftar, karena selain Hanura ada partai lain yang mengusung calon kami," ujarnya, Minggu (2/8).
Namun Regar enggan menyebutkan partai apa saja yang mengusung RML-SFT. Dirinya hanya meminta agar masyarakat Minsel berdoa agar pilkada tidak sampai ditunda sampai tahun 2017.
"Kami tidak mau pilkada ditunda. Itu sama saja prinsip demokrasi tidak dijalankan. Kemudian kami benar-benar mau mengusung pasangan calon yang bisa bersaing ketat dengan calon yang sudah mendaftar terlebih dulu," katanya lagi.
Richard Ottay, Ketua DPD PAN Minsel juga memastikan bahwa pilkada tidak akan ditunda. Karena partainya sudah punya calon yang akan diusung bersama koalisi partai.
"Perlu dicatat PAN tidak mau pilada ditunda. Kami berupaya agar pilkada dilaksanaka sesuai tahapannya," katanya.
Ottay menambahkan bahwa kemungkinan pasangan calon di Pilkada Minsel akan head to head. "Hanya ada dua pasangan saja dan tidak ada tiga pasangan," ujarnya memastikan.
PAN akan merapat ke pasangan calon yang siap untuk maju dan kandidat yang berpeluang menang.
Cawabup Minsel dari PDIP, Frangky Wongkar menyambut baik jika ada calon lain yang bakal mendaftar di KPUD Minsel. "Bagi saya inilah saatnya masyarakat Minsel untuk menentukan calon pemimpinnya kelak," ucapnya.
Di Boltim, ribuan pendukung pasangan Sehan Landjar-Rusdi Gumalangit (Serius) dan Sam Sachrul Mamonto-Medi Lensun (Smile) bakal tumpah ruah di Tutuyan pada Senin (3/8) ini.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, kedua kubu akan memanfatkan masa perpanjangan pendaftaran pasangan calon kepala daerah dengan mendaftarkan diri, pada hari ini.
Diperkirakan ibu kota kabupaten akan membiru di pagi hari dan memerah di sore hari.
Betapa tidak, pasangan Serius yang diusung PAN, Hanura, PKB, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan PKS dengan 13 kursi yang partai pengusungnya akan mengerahkan ribuan orang.
Tak mau kalah, pasangan Smile yang didukung PDIP yang identik dengan warna merah dan Nasdem, juga akan didiringi ribuan pendukungnya.
Hal ini akan menampik isu yang beredar bahwa Pilkada Boltim akan tertunda 2017. Pasalnya hingga lima hari masa pendaftaran dibuka, tak ada pasangan yang mendaftarkan diri ke KPU Boltim.
Boltim pun menjadi sorotan politik nasional karena satu-satunya daerah yang menggelar pilkada, tapi belum ada satu pun pasangan calon yang mendaftar.
Menariknya, berembus isu adanya 'pasangan boneka' yang akan diusung oleh partai poltik yang sebelumnya, pro Sehan-Rusdi.
Hal ini mengantisipasi tak adanya pasangan lain yang mendaftar. Partai Hanura dan PKS dipredikasi akan mengusung pasangan Candra Modeong-Supratman Datungsolang atau bercanda (Bersama Candra-Datungsolang).
Namun kabar ini akan dibuktikan hari ini hingga KPU menutup semua tahapan penerimaan pendaftarannya.
Sehan Landjar yang merupakan bupati petahana kepada Tribun Manado saat ditemui di rumahnya mengatakan pihaknya akan menggunakkan hari terakhir masa perpanjangan untuk mendaftarkan diri ke KPU Boltim.
"Saya, pasangan saya, dan tim sudah siap baik dalam bentuk administrasi dan hal lain," tegasnya.
Dia berharap tak ada manuver dan upaya yang membuat Pilkada Boltim tertunda. Dia berharap hak rakyat untuk memilih tak diciderai. "Indikasi ini (membuat pilkada tertunda) sangat jelas sekali," ucapnya.
Katanya, siapapun dipilih rakyat adalah konsekuensi demokrasi yang harus diterima dengan lapang dada. "Sebelumnya, saya tak mendaftar karena saya sudah blokir waktu di injury time, ternyata ada pasangan calon yang justru mengambil waktu itu," tudingnya.
Dia sebagai petahana tetap akan mendaftarkan diri ke KPU. Dikhawatirkannya justru tak akan ada calon lain yang datang mendaftar.
"Besok, ada yang mendaftar atau tidak, saya sebagai warga negara tetap akan mendaftar besok jam sembilan. Awalnya saya sudah pesan jam dua sampai empat sore. Namun ternyata ada pasangan lain juga, jadi saya putuskan mengalah," jelasnya.
Pihaknya tak mengoodinir massa untuk datang mengantar ke KPU. Namun sesuai laporan tim pemenangannya, akan ada warga yang datang bersama mereka.
"Saya justru maunya secara diam-diam dengan pasangan dan partai politik datang KPU. Tapi sulit karena rakyat memantau terus kapan saya mendaftar, mereka turun jalan. Jadi tak dikoordinir, kemungkinan 20 ribu orang," terangnya.
Terpisah, Calon Bupati Sam Sachrul Mamonto menegaskan pasangan Smile siap mendaftarkan diri ke KPU pada hari ini.
"Kami sudah sangat siap sejak awal. Buktinya saya sudah menyampaikkan surat pengunduran diri dari DPRD," kata Ketua DPRD Boltim ini menampik tudingan keduanya tak akan mendaftarkan diri.
Pihaknya akan mendaftar mulai pukul 15.00Wita. Dia memperkirakan akan ada puluhan ribu orang fanatik yang akan datang secara spontanitas. Saat dirinya mendaftarkan diri ke KPU Boltim.
"Bisa sampai puluhan ribu massa yang datang secara spontanitas besok (hari ini). Mereka bahkan sudah membangun pos di semua kecamatan," bebernya.
Menariknya, sebagai Ketua DPD PAN Boltim, dirinya akan datang mengantarkan pasangan Sehan-Rusdi ke KPU Boltim, seperti dilakukannya sebelumnya. Pasalnya partainya justru mengusung Sehan-Rusdi.
"Saya sebagai Ketua DPD tetap akan mengantarkan keduanya ke KPU. Ini perintah DPP," tegasnya.
Walapun SK DPP dikantongi Sehan-Rusdi namun dirinya yakin dengan dukungan Ketua DPW PAN Sulut Tatong Bara dan anggota DPR RI Yasti Soeprejo, kader PAN Boltim akan loyal dan setia mendukungnya.
Terpisah, Ketua KPU Boltim, Awaluddin Umbola menyayangkan hingga hari kelima pendaftaran atau hari kedua masa perpanjangan pendaftaran belum juga ada pasangan calon yang mendaftarkan diri.
"Jika tak ada yang mendaftar, semua tahapan dihentikkan dan pilkada ditunda 2017. Boltim sendiri akan rugi, tapi saya percaya semua elite daerah adalah negarawan sejati," ungkapnya.
Katanya, sudah ada dua pasangan calon yang memberikan informasi melalui tim pemenangan bahwa akan mendaftarkan diri pada hari ini.
"Besok (hari ini) ada kemungkinan dua pasangan calon yang akan mendaftarkan diri dan sudah menghubungi KPU yakni Sehan-Rusdi dan Sachrul-Medi," bebernya.
Dia bersyukur karena permasalahan waktu pendaftaran kedua pasangan calon yang terus berbenturan yakni di jam yang sama akhirnya menemukan solusi. (dru/ald)
KPU Khawatir Calon Boneka
KOMISI Pemilihan Umum mengkhawatirkan calon boneka di daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah. Sebab, keberadaan calon boneka ini bakal merugikan banyak pihak.
"Sebenarnya kami tidak berurusan dengan calon boneka. Tapi tentu saja kami khawatir jika memang itu terjadi. Namun, kami tidak bisa melarang," ujar komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay di kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/8).
Menurutnya, KPU hanya memberi ruang partai politik dan calon perseorangan untuk mendaftar pada waktu yang sudah ditetapkan.
"Misalnya saja pendaftaran dibuka kemudian kurang dari dua calon, ya kami tetap akan buka. Apakah dia calon boneka atau tidak, kami tidak sejauh itu," tambah Hadar.
Ia menjelaskan, setiap pasangan calon yang diusung partai politik hanya dapat diterima jika sudah memenuhi 20 persen suara di DPRD. Sedangkan untuk calon perseorangan harus memiliki 6,5 persen dukungan dari jumlah penduduk.
Terpisah, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin mendukung dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
"Ketentuan UU Pilkada yang mengatur tidak dimungkinkannya calon tunggal maju sendiri terkesan telah mencederai demokrasi dan rasa keadilan," ujar Amir Syamsuddin.
Amir mengatakan ketiadaan aturan khusus mengantisipasi kemungkinan ditundanya Pilkada karena hanya ada satu pasangan calon malah membuat kerugian banyak pihak.
"Terlebih kalau seorang calon yang sangat populer seperti Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini) contohnya . Apalagi kalau kemudian direkayasa calon-calonan hanya untuk terpenuhinya syarat formal," ujarnya.
"Lebih tragis lagi kalau kemudian ada yang harus di Plt. Sudah saatnya perlu dipikirkan terobosan. Kalau perlu dengan Perppu," tegas Ketua Dewan Kehormatan PD itu.
Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo menilai, hasil pilkada serentak tahun ini bakal minimalis. Apalagi, sejumlah calon kepala daerah justru pernah menjadi narapidana.
"Kendati kita meyakini yang bersangkutan telah insyaf. Ada juga calon yang berstatus eks narapidana kasus korupsi," kata Bambang.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI ini mengatakan, persiapan setiap pasangan calon kepala daerah pasti hanya terfokus pada strategi pemenangan. Namun, kualitas dan kompetensi kepemimpinan mereka belum dipersiapkan dengan matang.
"Inilah titik lemah dari proses menghadirkan pemimpin daerah," katanya