Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil langkah populis ketika ikut menjadi pengguna jejaring sosial twitter. Meski menolak dikatakan mengikuti pemimpin dunia lain yang lebih dulu punya twitter, tapi langkah yang diambil Presiden SBY memang bukan hal yang baru.
Sebelumnya, Presiden AS, Barrack Obama sudah memiliki jejaring sosial berlogo burung mungil ini. Obama sering menggunakan akun resminya untuk kepentingan mengomentari atau berpendapat terkait persoalan yang terjadi di Amerika. Hal yang sama juga dilakukan Presiden SBY. Pak SBY melalui staf khususnya yang diberikan tugas untuk membuat komentar mulai berkicau dalam beberapat hal.
Paling terakhir yang dikomentari Pak Presiden adalah persoalan UN yang dilaksanakan pada Senin 15 April. Meski sempat membuat kontroversi karena twitter milik SBY digoda pemain film dewasa Vicky Vette, tapi, keberadaan jejaring sosial milik orang nomor satu di negeri ini itu terus banjir pengikut. Hingga pukul 09.30, Rabu (17/4/2013), Twitter beralamat @SBYudhoyono ini sudah mendapatkan 1.039.448 followers.
Dengan jumlah pengikut yang mencapai jutaan itu, seharusnya Pak SBY bisa memanfaatkan untuk memberikan ruang yang lebih dekat lagi kepada rakyat terutama dalam hal-hal yang belum jelas di mata masyarakat. Supaya tidak jenuh, ada baiknya juga presiden memberikan ruang diskusi terkait hal tersebut. Tapi, sayangnya Presiden belum membuka peran itu. Terbukti baru 44 orang saja yang yang di followback. Hanya 44 orang dari jutaan orang yang memfollow SBY. Anehnya, dari jumlah itu juga yang paling banyak berasal dari kalangan artis.
Sudah saatnya Pak SBY mengakhiri massa jabatannya dengan manis. Setidaknya masyarakat tidak dibuat bingung atas sebuah kebijakan yang sudah ditelurkan presiden. Keberadaan twitter seharusnya bisa membantu SBY untuk menjelaskan kepada publik. Apalagi, kini publik banyak menerima informasi, apakah positif atau negatif melalui media sosial.
Kalau bisa setiap hari twitter Pak SBY juga mengeluarkan tweet yang bisa memberikan pencerahan serta semangat baru tentang kehidupan bernegara. Toh, satu juta followers pak Presiden juga mengharapkan sesuatu yang lebih dibanding hanya sekadar menjadi pengikut di dunia maya. Jadi, Pak SBY juga bisa menjadi presiden di dunia nyata dan di twitter.
