As the person in charge and the manager of the site, which at the same time as the Webmaster for this site, I have attempted wherever possible to provide factual information about,Celebrity and Profil, IPA, National News, International News even attractive and may be very beneficial for you. However, due to limited manpower, time, cost, and the means to be a factor that is very disturbing efforts to up-date the data, especially the news
Saturday, March 2, 2013
Status anak SBY, ganjal karir politik Ibas
Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas berpeluang menggantikan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum Partai Demokrat. Apalagi kurang lebih dua tahun, Ibas menjabat sebagai sekretaris jenderal di partai berlambang bintang Mercy itu.
"Karena dia kader, dia kemudian sekjen, dia sudah kenal dengan pengurus daerah dan masih muda," kata Peneliti Indobarometer, M Qodari, usai diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).
Namun, akan ada kendala besar yang dihadapi Ibas untuk menduduki posisi itu. Yakni statusnya sebagai anak kandung dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Mungkin yang berat sedikit adalah karena dia anak Pak SBY. Bisa muncul kritikan, misalnya oh ini kok partai dikuasai oleh anaknya presiden," jelasnya.
Selain Ibas, Qodari menilai ada nama-nama senior di partai itu yang juga berpeluang. Tapi, kendala lainnya, Demokrat memiliki kubu-kubu.
"Di situ ada kubunya Marzuki, ada kubunya Anas, ada kubunya Cikeas. Nah, kalau dari kubunya Marzuki, saya kira yang paling menonjol tetap Marzuki Alie. Yang kedua dari kubu Anas, ini kita belum tahu siapa, apa misalnya Saan Mustopa, apa misalnya tidak ada calon, istilahnya membiarkan, membebaskan pendukung mereka untuk memilih siapapun calon siapa pun calon ketua umum," jelasnya.
"Nah kalau dari kubu cikeas itu tokoh-tokoh yang belakangan ini banyak bersuara atas nama SBY, yaitu para menteri seperti Jero Wacik, Syarifuddin Hasan kemudian Pak Amir Syamsuddin," tambah Qodari.
Untuk masa depan partai, dia menyarankan SBY benar-benar selektif memilih ketum. SBY harus mendengarkan aspirasi dari kalangan bawah.
"Pak SBY menurut saya harus bottom up, di lihat siapa yang kira-kira punya dukungan, siapa yang punya para penyokong di daerah yang paling besar, itulah yang dia ajak ngomong. Karena dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang menentukan suara, orang-orang daerah ini. Jangan pendekatannya top down," tegas Qodari.
PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS
IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...