Partai Demokrat berang atas pernyataan anggota Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat yang meminta KPK mengusut aliran dana Hambalang ke Ibas. Demokrat langsung membela anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Wasekjen Demokrat Ramadhan Pohan pun balik menyerang Gerindra.
"Kalau misalnya Gerindra sering menyebut-nyebut nama Ibas seperti itu, nanti kalau misalnya ada dokumen yang menyebut nama Prabowo. bila dipanggil KPK, siap gak? Kemudian dari Komnas HAM menyebut nama Prabowo, siap gak? Kalau misalnya komisi-komisi lain melakukan hal yang sama juga kepada Prabowo, Gerindra siap gak?" kata Ramadhan Pohan usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).
"Jadi Gerindra jangan sok mentang-mentanglah dan siapa bilang Gerindra tidak bermasalah, siapa bilang nama Prabowo itu tidak bersalah? Siapa bilang?" cecar Ramadhan.
Ramadhan menyuruh Gerindra mengurus internal partai sendiri dan tak perlu mengurusi internal Demokrat. Fokus saja ke program masing-masing. Jangan usil menyoroti orang lain.
"Masa kalau ada ketikan sebut nama ibas, Gerindra begitu bersemangat untuk membesar-besarkan masalah ini. Sampai-sampai salah seorang pimpinan juga berteriak-teriak seperti itu. Ada apa ini?" katanya.
Ramadhan meminta KPK bekerja profesional mengusut dokumen-dokumen kasus korupsi. Mereka berjanji tak akan melindungi koruptor. Tapi menurutnya, jika ada dokumen liar yang menyebut Ibas terlibat korupsi maka itu adalah fitnah.
"Mas Ibas juga sudah bilang 1.000 persen itu fitnah," ujar Ramadhan.