- Dua supir angkot, pelaku pencabulan terhadap M (12), Ilham (24) dan Bani (17), mengatakan otak dibalik tindakan bejat tersebut yakni pacar korban, Nopi.
Menurut Arist, dari keterangan Bani menyebutkan bahwa Nopi telah merencanakan pencabulan terhadap M. Rencana itu disampaikannya saat mereka nongkrong di warnet di perumahan Departemen Dalam Negeri (DDN), Gandul, Jakarta Selatan, pada Jumat 23 Februari lalu.
Libido Ilham yang saat itu tinggi meminta Nopi mencarikan perempuan. Dia pun menawarkan pacarnya Rp500 ribu kepadanya, namun pelaku hanya sanggup membayar Rp150 ribu.
Sebelum melakukan tindakan bejatnya, Ilham mencekoki M dengan lima macam obat terlarang.
"Namun Ilham dan Bani lah yang membeli obat terlarang itu di toko obat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mereka membeli lima jenis obat terlarang. Di antaranya adalah Double H dan Madol," kata Arist kepada wartawan, Sabtu (09/03/2013).
Sesampainya di warnet obat tersebut dicampur dan diminumkan oleh mereka. Sementara M dipaksa minum obat tersebut.
Dikatakan Arist, Bani tidak terlibat dalam aksi pencabulan terhadap M (13). Dia hanya menyaksikan Ilham melakukan pencabulan terhadap M saat M tidur di dalam angkot 16, yang diparkir di Vila Andara, Pangkalanjati Baru, Cinere, Depok.
"Keterangan B dan I singkron. B terlibat hanya menjemput dan mengantarkan korban, sementara I mengakui bahwa dia mencabuli kemaluan korban, seluruhnya merupakan supir angkot batangan," imbuhnya
