Malaria adalah suatu peyakit sistemik. Parasit ada didalam sistem sirkulasi, sehingga setiap organ bisa terkena infeksi. Efek langsung parasit malaria adalah Eritrosit. Gejala klinikyang timbul tergantung dari spesies parasit malaria.
Umur eritrosit:
•Umur eritrosit merupakan penentu utama kerentanannya terhadap semua spesies malaria, kecuali P. falciparum
•Infeksi oleh P. vivax atau P. ovale terbatas pada retikolosit atau eritrosit yang amat muda.
•Merozoit P. malariae masuk eritrosit yang tua
•Merozoit P. falciparum mampu menginvasi eritrosit dari semua umur.
•Akibatnya parasitemia dapat mendekati 60% dari eritrosit yang bersirkulasi.
•Bila ini terjadi infeksi sangat membayakan dan keadaan ini disenut Malaria Tertiana Maligna
tempat-tempat reseptor eritrosit
Merozoit melekat pada tempat reseptor spesifik pada permukaan eritrositDiketahui bahwa sebagian besar orang Afrika dan Afrika Amerika resistensi terhadap infeksi P. vivax. Resistensi alami ini dihubungan dengan tipe darah.Orang keturunan Afrika adalah golongan darah Duffy Negatif: yaitu mereka adalah FyFy dan tidak mempunyai alel Fya maupun Fyb. Jadi bila orang ini sengaja dipaparkan pada gigitan nyamuk terinfeksi vivax infeksi tidak terjadi. Orang keturunan Afrika yang golongan darah duffy positif yang terpapar dengan cara yang sama akan terjadi infeksi. Spesivitas ikatan merozoit – antigen eritrosit ini sangat mengesankan intraksir reseptor seperti diatas ligand klasik. Reseptor untuk perlekatan P. falciparum adalah glikoforin A, sialoglikoprotein membran utama eritrosit. Eritrosit yang bergolongan darah En(a-) resisten terhadap invasi merozoit P.falciparum. Sel. En(a-) kekurangan glikoforin A secara total. Lagi pula antibodi terhadap glikoforin memblokade invasi eritrosit En(a+) normal.Walaupun ada resistensi yang menyolok terhadap invasi merozoit P. falciparum, bila masuk sel yang rentan, pematangan parasit terjadi secara normal.Tempat- tempat reseptor spesifik untuk P. ovale dan P. malariae belum dipastikan.
Kemampuan Invasi merozoit
Merozoit melekatkan dirinya pada puncak kutub membran sel eritrosit yang berisi organella tertentu kemudian terjadi gelombang deformasi permukaan eritrosit yang menyolok. invaginasi kecil pada tempat perlekatan. invaginasi makin dalam menyelubungi seluruh merozoit dalam eritrosit, dan vakuole yang dibatasi membran.
Pertumbuhan intraseluler parasit malaria
•Bila masuk ke dalam eritrosit parasit malaria yang sedang berkembang menelan 25% – 70% Hb dengan endositosis.
•Pada proses pertumbuhan/ perkembangan parasit malaria mampu mengubah struktur dan sifat – sifat biologik eritrosit.Fenomena perlekatan endotel menyebabkan pengasingan eritrosit yang diparasitasi dalam kapiler organ – organ vital dan secara langsung dilibatkan dalam patogenesis malaria P. falciparum