Sungguh bodoh dan memalukan! Pemerintah Indonesia, yang katanya dipimpin oleh pemimpin yang bergelar doktor dari salah satu kampus negeri indonesia serta berwibawa dan cerdas ternyata tidak bisa membedakan mana yang penjahat dan mana yang sahabat. Sambutan yang hangat terhadap kunjungan menlu AS Hillary Clinton pada 18-19 Februari 2009 lalu telah menjadi bukti nyata.
Padahal, hanya seorang menteri luar negeri saja, pemerintah sudah mengerahkan 2800 personel keamanan. Bahkan, sosok penjahat Hillary Clinton yang mewakili negara teroris AS, disambut langsung oleh Presiden SBY di depan Istana Negara. Sebuah sambutan yang seharusnya hanya layak diberikan kepada pemimpin negara yang bukan teroris.
Wahai rekan mahasiswa, bila kita melihat sosok Hillary Clinton, maka menteri luar negeri (menlu) AS ini tidaklah berbeda dengan menlu-menlu sebelumnya yaitu sosok yang penuh kebencian terhadap dunia Islam. Fakta membuktikan bahwa sebelum ia menjadi menlu AS dan ketika ia berkampanye untuk menjadi calon presiden AS dari partai Demokrat, Hillary melontarkan kampanye-kampanye yang keras terhadap negara-negara Arab yang selama ini dianggap musuh oleh AS, bahkan kampanyenya ini lebih keras daripada Obama. Hillary juga bersumpah akan “menghancurkan” Iran jika negara itu berani menyerang Israel. Tak heran jika Israel-lah yang paling berbahagia dengan terpilihnya Hillary Clinton dalam kabinet Obama. PM Israel Ehud Olmert langsung mengucapkan selamat pada Hillary dan mengatakan bahwa Hillary adalah sahabat Israel dan orang-orang Yahudi. Tidak heran jika Hillary banyak membela kepentingan Yahudi, karena kakeknya, Max Rosenberg merupakan seorang Rusia keturunan Yahudi. Hillary menyebut Yerusalem sebagai “ibukota abadi dan tak ternilai” bagi Israel. Dia juga telah lama mengajukan gagasan pemindahan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.(eramuslim.com, 19/02/09)
Sosok Hillary tidak berbeda dengan karakter negaranya, Amerika. Sebagai sebuah negara teroris dan gembongnya kapitalis, Amerika tidak akan pernah berhenti menyerang dunia islam dan mengeksploitasi kekayaan alam kaum muslim. Kebiadaban AS ini telah diketahui oleh semua kalangan sehingga citra buruk pun menempel pada negeri Paman Sam ini. Oleh karena itu, Presiden AS Obama segera mengutus Hillary untuk mendekati dunia Islam dengan salah satu tujuannya menghilangkan citra negatif ini. Dan untuk mewujudkan tujuannya ini Amerika yang diwakili Hillary akan menggunakan taktik baru yang disebut “smart power”.
Dalam pidato di Senat Amerika, Hillary Clinton, mengatakan, “Kita harus menggunakan apa yang disebut smart power—suatu perangkat yang lengkap yang dilakukan dengan kekuasaan yang kami miliki. Dengan smart power, diplomasi akan menjadi garda depan politik luar negeri kami. “
Koran New York Times melaporkan bahwa Hilary Clinton menggambarkan smart power sebagai berikut : “Ini artinya penggunaan semua perangkat yang bisa mempengaruhi - diplomatik, ekonomi, militer, hukum, politik dan budaya—untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.”
Di Indonesia, diperkirakan Hillary akan meletakkan dasar-dasar untuk sebuah “hubungan baru dan kemitraan strategis baru”. Amerika sangat menginginkan agar Indonesia lebih ‘dekat’ lagi dengannya sehingga Hillary mengeluarkan rayuannya dengan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara penting bagi AS dan menjadi prioritas kunjungan karena sebagai salah satu negara muslim terbesar.(kompas.com, 06/02/09)
Bagi sebagian kalangan, niat AS ini mungkin disambut baik. Bahkan, mensesneg Hatta Rajasa di Kantor Setneg, Jl. Veteran, Jakarta, Kamis (5/2/2008) menyatakan, “Indonesia masuk dalam radar negara-negara besar yang patut diperhitungkan,”. Hatta pun tidak bisa menutupi kebanggaannya, “Kita diperhitungkan.” ujarnya.
Tapi tidak sedikit yang melihat bahwa niatan ini hanyalah lips service. Artinya, bujukan dan rayuan gombal ini hanyalah bertujuan agar masyarkat muslim di Indonesia tidak lagi mencap buruk Amerika seperti ketika AS dipimpin oleh Bush dan Amerika semakin bisa memperkuat cengkraman dominasinya.
Menurut hemat penulis, bila muslim di Indonesia tidak lagi menilai AS sebagai Negara penjajah, maka dengan sangat mudah pemikiran serta budaya AS akan semakin diterima di Indonesia. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah AS telah memperpanjang beasiswa Fullbright untuk pemuda-pemuda Indonesia. (detik.com,19/02/09) Harapan selanjutnya adalah pemikiran sampah seperti sekuler, demokrasi, HAM, pluralisme akan lebih diterima dibandingkan syariah Islam sehingga muslim di Indonesia menjadi muslim yang moderat. Bahkan, sebenarnya AS sangat bermimpi bahwa semua muslim di Indonesia menolak ide-ide syariah. Tapi ingat, itu hanya mimpi!!
Selain itu, setelah pemerintah di negeri ini tertipu karena kebodohannya, AS dengan sangat mudah menguasai sumber daya alam yang ada di negeri ini. Setelah emas di Papua dikeruk, minyak di blok Cepu dan Natuna dirampok, AS ingin memperpanjang ‘kontrak merampok’ - nya dan bisa menguasai SDA yang lain. Walhasil, disadari atau tidak, pemerintah Indonesia telah menjadi jongos nya Amerika dan negeri ini pun tidak lagi merdeka karena hanya menjadi tanah jajahan AS.
Wahai rekan-rekan mahasiswa, marilah kita serukan kepada orang-orang yang ada ada di tampuk pemerintahan! Janganlah bersikap bodoh dan mudah tertipu oleh berbagai bujukan, rayuan gombal serta tipu daya muslihat Amerika. Sekalipun negeri Paman Sam itu sudah memiliki Obama sebagai Presiden baru, tapi ingatlah, Amerika tidak hanya terdiri dari Obama saja. Amerika adalah Negara yang berideologi kapitalis yang didalamnya terdiri lembaga legislatif, yudikatif, badan keamanan nasional, badan intelijen, kelompok kepentingan, kelompok bisnis, kelompok penekan seperti lobi-lobi yahudi sebagai kekuatan penekan.
Wahai mahasiswa-mahasiswa muslim, jika kita ingin, dan memang harus, menghancurkan Amerika, hanya ada satu solusi. Negara adidaya hanya bisa dihancurkan oleh negara adidaya juga. Amerika hanya bisa dihancurkan oleh Khilafah Islamiyah. Dengan Khilafah, umat akan bersatu dalam naungan syariah dan membebaskan atas setiap jengkal tanah kaum muslim dari belitan rantai militer, politik, budaya dan ekonomi yang dipaksakan oleh oleh Amerika dan agennya.
Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi.(TQS an-Nûr [24]: 55)
Padahal, hanya seorang menteri luar negeri saja, pemerintah sudah mengerahkan 2800 personel keamanan. Bahkan, sosok penjahat Hillary Clinton yang mewakili negara teroris AS, disambut langsung oleh Presiden SBY di depan Istana Negara. Sebuah sambutan yang seharusnya hanya layak diberikan kepada pemimpin negara yang bukan teroris.
Wahai rekan mahasiswa, bila kita melihat sosok Hillary Clinton, maka menteri luar negeri (menlu) AS ini tidaklah berbeda dengan menlu-menlu sebelumnya yaitu sosok yang penuh kebencian terhadap dunia Islam. Fakta membuktikan bahwa sebelum ia menjadi menlu AS dan ketika ia berkampanye untuk menjadi calon presiden AS dari partai Demokrat, Hillary melontarkan kampanye-kampanye yang keras terhadap negara-negara Arab yang selama ini dianggap musuh oleh AS, bahkan kampanyenya ini lebih keras daripada Obama. Hillary juga bersumpah akan “menghancurkan” Iran jika negara itu berani menyerang Israel. Tak heran jika Israel-lah yang paling berbahagia dengan terpilihnya Hillary Clinton dalam kabinet Obama. PM Israel Ehud Olmert langsung mengucapkan selamat pada Hillary dan mengatakan bahwa Hillary adalah sahabat Israel dan orang-orang Yahudi. Tidak heran jika Hillary banyak membela kepentingan Yahudi, karena kakeknya, Max Rosenberg merupakan seorang Rusia keturunan Yahudi. Hillary menyebut Yerusalem sebagai “ibukota abadi dan tak ternilai” bagi Israel. Dia juga telah lama mengajukan gagasan pemindahan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.(eramuslim.com, 19/02/09)
Sosok Hillary tidak berbeda dengan karakter negaranya, Amerika. Sebagai sebuah negara teroris dan gembongnya kapitalis, Amerika tidak akan pernah berhenti menyerang dunia islam dan mengeksploitasi kekayaan alam kaum muslim. Kebiadaban AS ini telah diketahui oleh semua kalangan sehingga citra buruk pun menempel pada negeri Paman Sam ini. Oleh karena itu, Presiden AS Obama segera mengutus Hillary untuk mendekati dunia Islam dengan salah satu tujuannya menghilangkan citra negatif ini. Dan untuk mewujudkan tujuannya ini Amerika yang diwakili Hillary akan menggunakan taktik baru yang disebut “smart power”.
Dalam pidato di Senat Amerika, Hillary Clinton, mengatakan, “Kita harus menggunakan apa yang disebut smart power—suatu perangkat yang lengkap yang dilakukan dengan kekuasaan yang kami miliki. Dengan smart power, diplomasi akan menjadi garda depan politik luar negeri kami. “
Koran New York Times melaporkan bahwa Hilary Clinton menggambarkan smart power sebagai berikut : “Ini artinya penggunaan semua perangkat yang bisa mempengaruhi - diplomatik, ekonomi, militer, hukum, politik dan budaya—untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.”
Di Indonesia, diperkirakan Hillary akan meletakkan dasar-dasar untuk sebuah “hubungan baru dan kemitraan strategis baru”. Amerika sangat menginginkan agar Indonesia lebih ‘dekat’ lagi dengannya sehingga Hillary mengeluarkan rayuannya dengan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara penting bagi AS dan menjadi prioritas kunjungan karena sebagai salah satu negara muslim terbesar.(kompas.com, 06/02/09)
Bagi sebagian kalangan, niat AS ini mungkin disambut baik. Bahkan, mensesneg Hatta Rajasa di Kantor Setneg, Jl. Veteran, Jakarta, Kamis (5/2/2008) menyatakan, “Indonesia masuk dalam radar negara-negara besar yang patut diperhitungkan,”. Hatta pun tidak bisa menutupi kebanggaannya, “Kita diperhitungkan.” ujarnya.
Tapi tidak sedikit yang melihat bahwa niatan ini hanyalah lips service. Artinya, bujukan dan rayuan gombal ini hanyalah bertujuan agar masyarkat muslim di Indonesia tidak lagi mencap buruk Amerika seperti ketika AS dipimpin oleh Bush dan Amerika semakin bisa memperkuat cengkraman dominasinya.
Menurut hemat penulis, bila muslim di Indonesia tidak lagi menilai AS sebagai Negara penjajah, maka dengan sangat mudah pemikiran serta budaya AS akan semakin diterima di Indonesia. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah AS telah memperpanjang beasiswa Fullbright untuk pemuda-pemuda Indonesia. (detik.com,19/02/09) Harapan selanjutnya adalah pemikiran sampah seperti sekuler, demokrasi, HAM, pluralisme akan lebih diterima dibandingkan syariah Islam sehingga muslim di Indonesia menjadi muslim yang moderat. Bahkan, sebenarnya AS sangat bermimpi bahwa semua muslim di Indonesia menolak ide-ide syariah. Tapi ingat, itu hanya mimpi!!
Selain itu, setelah pemerintah di negeri ini tertipu karena kebodohannya, AS dengan sangat mudah menguasai sumber daya alam yang ada di negeri ini. Setelah emas di Papua dikeruk, minyak di blok Cepu dan Natuna dirampok, AS ingin memperpanjang ‘kontrak merampok’ - nya dan bisa menguasai SDA yang lain. Walhasil, disadari atau tidak, pemerintah Indonesia telah menjadi jongos nya Amerika dan negeri ini pun tidak lagi merdeka karena hanya menjadi tanah jajahan AS.
Wahai rekan-rekan mahasiswa, marilah kita serukan kepada orang-orang yang ada ada di tampuk pemerintahan! Janganlah bersikap bodoh dan mudah tertipu oleh berbagai bujukan, rayuan gombal serta tipu daya muslihat Amerika. Sekalipun negeri Paman Sam itu sudah memiliki Obama sebagai Presiden baru, tapi ingatlah, Amerika tidak hanya terdiri dari Obama saja. Amerika adalah Negara yang berideologi kapitalis yang didalamnya terdiri lembaga legislatif, yudikatif, badan keamanan nasional, badan intelijen, kelompok kepentingan, kelompok bisnis, kelompok penekan seperti lobi-lobi yahudi sebagai kekuatan penekan.
Wahai mahasiswa-mahasiswa muslim, jika kita ingin, dan memang harus, menghancurkan Amerika, hanya ada satu solusi. Negara adidaya hanya bisa dihancurkan oleh negara adidaya juga. Amerika hanya bisa dihancurkan oleh Khilafah Islamiyah. Dengan Khilafah, umat akan bersatu dalam naungan syariah dan membebaskan atas setiap jengkal tanah kaum muslim dari belitan rantai militer, politik, budaya dan ekonomi yang dipaksakan oleh oleh Amerika dan agennya.
Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi.(TQS an-Nûr [24]: 55)