Gubernur DKI Jakarta ke-17 Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai orang yang ramah dan "membumi". Pria kelahiran 21 Juni 1961 itu, memang memiliki karakter yang cerdas dan tahu apa dengan tindakan yang dilakukannya.
Banyak orang menaruh simpati kepadanya dalam memimpin dan mewujudkan mimpi Jakarta Baru. Pemiling bintang cancer ini memiliki perhatian yang sangat luas dan konsisten dalam ucapan serta tindakan.
Dia juga masuk dalam sosok pemimpin yang suka melindungi bawahan, dan berkepribadian hangat. Sesuai dengan karakter cancer yang banyak dicintai orang-orang sekitarnya, Jokowi memiliki hati yang penuh kasih. Keluarga, teman, bawahan, dan masyarakat sangat berempati terhadapnya.
Namun begitu, sebagai sosok pemimpin, Jokowi tetap memiliki sikap buruk yang harus bisa dikendalikan, jika tidak ingin merusak. Sikap buruk ini merupakan bawaan Jokowi sejak lahir.
Dia dikenal sebagai sosok yang suka melakukan tindakan sesuka hati. Kadang, akibat tindakannya itu banyak orang yang tersakiti. Namun dia tidak peduli, selama merasa apa yang dilakukannya benar. Sebagai contoh, kegiatan blusukan.
Banyak pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kecewa dan sakit hati dengan sikap Jokowi. Dia sering memergoki anak buahnya malas dalam bekerja.
Sikap buruk Jokowi lainnya adalah suka tergesa-gesa dalam mengambil tindakan dan cenderung egois. Kadang, dia juga kurang berani ambil resiko. Tentu sebagai pemimpin, Jokowi harus memiliki pertimbangan yang matang dalam bentindak. Karena jutaan nasib rakyat bergantung kepadanya.
Sikap buruk lainnya, dia suka memaksakan kehendak dan terlalu bersemangat, sehingga kurang memperhatikan kesehatannya sendiri. Sampai kadang dia harus jatuh sakit, baik yang ringan seperti pusing, hingga terkena tekanan darah rendah.
Banyak orang menaruh simpati kepadanya dalam memimpin dan mewujudkan mimpi Jakarta Baru. Pemiling bintang cancer ini memiliki perhatian yang sangat luas dan konsisten dalam ucapan serta tindakan.
Dia juga masuk dalam sosok pemimpin yang suka melindungi bawahan, dan berkepribadian hangat. Sesuai dengan karakter cancer yang banyak dicintai orang-orang sekitarnya, Jokowi memiliki hati yang penuh kasih. Keluarga, teman, bawahan, dan masyarakat sangat berempati terhadapnya.
Namun begitu, sebagai sosok pemimpin, Jokowi tetap memiliki sikap buruk yang harus bisa dikendalikan, jika tidak ingin merusak. Sikap buruk ini merupakan bawaan Jokowi sejak lahir.
Dia dikenal sebagai sosok yang suka melakukan tindakan sesuka hati. Kadang, akibat tindakannya itu banyak orang yang tersakiti. Namun dia tidak peduli, selama merasa apa yang dilakukannya benar. Sebagai contoh, kegiatan blusukan.
Banyak pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kecewa dan sakit hati dengan sikap Jokowi. Dia sering memergoki anak buahnya malas dalam bekerja.
Sikap buruk Jokowi lainnya adalah suka tergesa-gesa dalam mengambil tindakan dan cenderung egois. Kadang, dia juga kurang berani ambil resiko. Tentu sebagai pemimpin, Jokowi harus memiliki pertimbangan yang matang dalam bentindak. Karena jutaan nasib rakyat bergantung kepadanya.
Sikap buruk lainnya, dia suka memaksakan kehendak dan terlalu bersemangat, sehingga kurang memperhatikan kesehatannya sendiri. Sampai kadang dia harus jatuh sakit, baik yang ringan seperti pusing, hingga terkena tekanan darah rendah.