Demontrasi 'Kudeta' Langgar Konstitusi

Sebagai negara yang menganut paham Demokrasi, memang tidak dilarang untuk melakukan aksi demontrasi. Namun, demontrasi tidak diperkenankan untuk melakukan kekerasan, apalagi ditujukan untuk menjatuhkan pemerintah, karena itu melanggar konstitusi.
 
Ketua Umum Forum Komunikasi Ulama dan Umaroh Indonesia (FK-UUI), HM Syaiful Anwar, menyatakan rencana demontrasi besar-besaran yang akan digelar 25 Maret 2013 mendatang, merupakan hal yang wajar di alam demokrasi.

"Akan tetapi, demontrasi tersebut jangan sampai kebablasan ke arah anarkis, dan pengrusakan. Apalagi ingin menjatuhkan pemerintahan yang sah, tentu ini melanggar konstitusi,” ungkap HM Syaiful, dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (23/3/2013).

HM Syaiful menjelaskan FK-UUI, yang beranggotakan 17 ormas berharap demontrasi penyampaian aspirasi disalurkan dan diarahkan sesuai mekanisme yang berlaku di Indonesia. Sehingga, semua bentuk kekerasan dapat dihindari dan keamanan dapat terjaga, serta perekonomian dapat berjalan dengan baik.

“Di tahun politik ini, mari kita jaga persatuan dan kesatuan. Mari kita konsentrasi membantu permasalahan sosial dan kemiskinan, kita dukung program pemerintah yang pro rakyat sampai tuntas,” tegasnya.

HM Syaiful menambahkan, menanggapi situasi dan kondisi bangsa dan negara saat ini, FK-UUI mengimbau, agar semua ummat waspada turut serta menciptakan kedamaian dan ketentraman.

Dia juga mengajak umat untuk berzikir, istighfar berdoa untuk keselamatan bangsa dan Negara. Berinisiatif dalam setiap kesempatan meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta jadikan keadilan sebagai tolok ukur bangsa.

"Aparat keamanan diimbau memegang teguh janji dan sumpah dan bersatu tidak terprovokasi dan jadikan NKRI sebagai harga mati untuk bangsa dan negara," pungkasnya.